Sinusitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
7 Juni 2022 17:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sinusitis. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sinusitis. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus. Gangguan kesehatan ini biasa dialami oleh pasien yang mengalami pilek menahun akibat alergi terhadap debu atau serbuk sari.
ADVERTISEMENT
Sinusitis juga bisa disebabkan oleh paparan bahan kimia yang masuk ke dalam hidung. Mengutip buku Kesehatan Pria dan THT karya dr. I Made C. Wirawan (2013), infeksi virus dan bakteri yang intens bisa menyebabkan sinusitis dan memperparah gejalanya.
Keluhan ini ditandai dengan pilek yang kental berwarna putih kecoklatan atau kehijauan. Gejala sinusitis hampir mirip seperti flu, namun biasanya berlangsung lebih lama. Untuk mengatasinya, Anda tidak bisa mengonsumsi obat flu biasa.
Ada penanganan khusus yang dilakukan dokter untuk meredakan gejala sinusitis. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang sinusitis selengkapnya yang bisa Anda simak.

Apa yang Dirasakan oleh Penderita Sinusitis?

Dijelaskan dalam buku Kumpulan Pojok Sehat karya dr. Patricia Handiwijaya, penderita sinusitis umumnya merasakan gejala pilek yang tak sembuh-sembuh, sakit kepala, lendir terasa penuh, hidung mampet, hilangnya indera penciuman, dan sakit di daerah mata jika menunduk.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi parah, penderita sinusitis juga akan merasakan bengkak di sekitar mata, pipi, hidung, atau dahi. Ia kesulitan bernapas, sakit telinga, sakit di rahang atas dan gigi, batuk atau tenggorokan kering, bau mulut, dan kelelahan.
Mengutip situs Mayoclinic, tanda dan gejala sinusitis tersebut bisa berlangsung selama 12 minggu. Demam bukanlah tanda umum dari sinusitis kronis, namun pasien bisa merasakannya sesekali ketika peradangan dan infeksi semakin parah.

Berapa lama sembuh dari sinusitis?

Lama penyembuhan sinusitis bisa berbeda pada tiap orang. Pada penderita sinusitis akut, proses pemulihan berlangsung selama 2-3 minggu. Sementara sinusitis kronis berlangsung selama 6-10 minggu.
Beberapa orang yang rentan terkena sinusitis biasanya berasal dari orang yang memiliki alergi, orang yang memiliki masalah struktural dengan hidungnya, polip, dan orang yang menghabiskan banyak waktu di tempat-tempat kotor atau berdebu.
ADVERTISEMENT

Sinus Disebabkan oleh Apa?

Seperti disebutkan di awal, kemunculan sinusitis bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Namun penyebab utamanya ialah infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyumbat rongga sinus.
Ilustrasi sinusitis. Foto: pixabay
Beberapa penyebab spesifiknya juga bisa dideteksi, seperti disebutkan dalam situs Cleveland Clinic berikut ini:

Apakah sinus harus dioperasi?

Infeksi sinus biasanya ditangani dengan konsumsi obat-obatan tertentu. Pembedahan mungkin diperlukan ketika infeksi tersebut terjadi secara berulang dan persisten.
Tindakan ini biasanya diperuntukkan bagi pasien yang menderita sinusitis kronis. Pembedahan dilakukan dengan membesarkan bukaan antara sinus dan bagian dalam hidung, sehingga udara bisa masuk dan drainase bisa keluar.
ADVERTISEMENT
Operasi melibatkan pengangkatan jaringan sinus, tulang, ataupun polip yang terinfeksi. Jika penanganan dilakukan dengan tepat, maka pasien bisa merasakan kesembuhan permanen.
Ilustrasi sinusitis. Foto: pixabay

Apakah sinusitis bisa sembuh total?

Sinusitis bisa disembuhkan secara total. Idealnya, dokter dapat meresepkan terapi medis untuk menghilangkan gejala sinusitis kronis dan mencegahnya datang kembali. Tergantung pada penyebabnya, berikut jenis obat yang bisa diberikan:
1. Kortikosteroid intranasal
Kortikosteroid intranasal mengurangi peradangan di saluran hidung. Contohnya adalah fluticasone (Flonase) dan mometasone (Nasonex). Obat ini mampu mengurangi pembengkakan sehingga lendir bisa keluar dan hidung lebih mudah bernapas.
2. Kortikosteroid oral
Kortikosteroid oral adalah obat pil yang bekerja seperti kortikosteroid intranasal. Obat ini memiliki efek samping ke seluruh tubuh. Dokter biasanya akan meresepkan kortikosteroid oral jangka pendek untuk infeksi kronis yang diderita pasien.
ADVERTISEMENT
3. Dekongestan
Obat-obatan ini bekerja dengan membuka blokir sinus dan mengurangi gejala hidung uang tersumbat. Dekongestan dijual sebagai semprotan hidung atau obat oral. Contohnya adalah Afrin atau Sudafed.
Namun, Anda tidak boleh menggunakan semprotan dekongestan hidung secara berlebihan. Ini bisa menimbulkan masalah kesehatan lain yang lebih serius seperti gagal napas dan lain sebagainya.
Ilustrasi obat sinusitis. Foto: pixabay
4. Irigasi garam
Irigasi garam adalah metode sederhana yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan sinusitis. Irigasi garam sangat ampuh mengencerkan sekret hidung. Dengan sekresi yang lebih tipis, maka gejala sinusitis kronis yang diderita pasien bisa berkurang.

Apakah sinusitis berbahaya dan menular?

Jika infeksi sinus disebabkan oleh virus, maka ada kemungkinan virus tersebut dapat menular ke orang lain. Hal ini dapat menyebabkan mereka terkena flu yang kemudian berkembang menjadi infeksi sinus.
ADVERTISEMENT
Jenis penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya dan tidak mematikan. Namun sering kali membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Untuk menghindarinya, Anda bisa mengurangi kontak langsung dengan pasien yang terkena sinusitis.
Anda juga bisa menghindari paparan bahan kimia dan obat-obatan yang bisa membuat alergi. Jaga kebersihan hidung dan jauhi zat alergen seperti serbuk sari, debu, kotoran, dan lain-lain.

Apa Pantangan Sinusitis?

Berikut pantangan sinusitis yang harus dihindari pasien agar gejalanya tidak semakin parah:
ADVERTISEMENT
(MSD)