news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sistem Ekskresi Manusia dan Organnya yang Perlu Dipelajari

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
26 Januari 2025 13:20 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sistem Ekskresi Manusia, Foto: Unsplash/Kevin Kandlbinder
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sistem Ekskresi Manusia, Foto: Unsplash/Kevin Kandlbinder
ADVERTISEMENT
Sistem ekskresi manusia merupakan salah satu sistem organ yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Proses ekskresi ini terjadi melalui beberapa organ yang berkerja secara sinergis.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Sistem Ekskresi Manusia, Herneta Fatirani, (2022: 21), Ekskresi merupakan proses pengeluaran limbah hasil metabolisme tubuh, seperti urin, keringat, karbon dioksida, dan urea.

Pengertian Sistem Ekskresi Manusia

Ilustrasi Sistem Ekskresi Manusia, Foto: Unsplash/Europeana
Sistem ekskresi manusia adalah sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat sisa hasil metabolisme tubuh yang tidak lagi diperlukan. Selain itu, sistem ini juga berperan dalam menjaga keseimbangan air dalam tubuh, yang dikenal dengan osmoregulasi.
Osmoregulasi adalah proses pengaturan jumlah air dalam tubuh makhluk hidup untuk memastikan keseimbangan antara air yang masuk dan keluar dari tubuh.
Sistem ekskresi yang berfungsi dengan baik sangat penting untuk mencegah penumpukan racun dalam tubuh yang bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Empat organ yang terlibat dalam proses ekskresi adalah paru-paru, ginjal, hati, dan kulit.
ADVERTISEMENT

Organ-organ dalam Sistem Ekskresi

Ilustrasi Sistem Ekskresi Manusia, Foto: Unsplash/Europeana
Setiap organ ekskresi memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda. Selain itu, jenis sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh masing-masing organ juga bervariasi. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai organ-organ yang terlibat dalam sistem ekskresi.

1. Paru-Paru (Mengeluarkan CO2)

Paru-paru adalah organ utama dalam sistem pernapasan manusia yang terletak di rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Fungsi utama paru-paru adalah untuk mengeluarkan karbon dioksida.
Karbon dioksida dan air dikeluarkan dari sel-sel tubuh dan masuk ke dalam aliran darah melalui pembuluh balik, lalu dibawa ke jantung. Darah yang mengandung karbon dioksida kemudian dipompa ke paru-paru melalui pembuluh nadi paru-paru.
Di alveolus, karbon dioksida dan air mengalami difusi sebelum akhirnya dikeluarkan melalui saluran pernapasan. Karbon dioksida dikeluarkan melalui hidung, sementara air dilepaskan dalam bentuk uap air dari paru-paru.
ADVERTISEMENT

2. Ginjal (Mengeluarkan Urin)

Ginjal berperan dalam menyaring darah yang mengalir dalam tubuh. Proses penyaringan ini terjadi di glomerulus, di mana darah mengandung air, garam, gula, urea, dan zat-zat lain yang akan disaring.
Hasil dari penyaringan di glomerulus adalah urin primer (filtrat glomerulus). Urin primer ini memiliki kandungan zat yang hampir sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang-ruang antar sel.
Di dalam tubulus kontortus proksimal (atas), terjadi proses reabsorpsi, yaitu penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh, seperti asam amino. Zat-zat ini kemudian dikembalikan ke dalam darah. Urin yang terbentuk dari proses reabsorpsi ini disebut urin sekunder (filtrat tubulus).
Pada tubulus kontortus distal (bawah), zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh ditambahkan lagi ke dalam urin. Setelah itu, urin disalurkan ke rongga ginjal dan kemudian diteruskan ke kandung kemih melalui ureter.
ADVERTISEMENT
Ketika kandung kemih sudah cukup penuh dengan urin, dinding kantung kemih akan tertekan, yang menyebabkan rasa ingin buang air kecil. Urin normal mengandung air, urea, garam-garam, dan zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urin.

3. Hati (Mengeluarkan Empedu)

Hati terletak di rongga perut bagian kanan, tepat di bawah sekat rongga dada. Selain berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan, hati juga berperan sebagai organ ekskresi.
Hati mengolah berbagai zat yang masuk ke tubuh melalui darah, termasuk racun dan produk sampingan dari metabolisme. Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karena memproduksi empedu, yang mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, dan zat lainnya.
Selain itu, hati juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang sudah tua menjadi bilirubin. Bilirubin ini kemudian dikeluarkan melalui empedu dan dibawa ke saluran pencernaan untuk akhirnya dibuang bersama feses.
ADVERTISEMENT

4. Kulit (Mengeluarkan Keringat)

Kulit adalah organ terbesar pada tubuh manusia yang membentuk jaringan di bagian luar tubuh. Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu sebagai berikut.
Setiap hari, manusia mengeluarkan keringat sekitar 225 cc. Keringat ini diproduksi oleh kelenjar keringat yang terdapat pada lapisan dermis dan tersebar di seluruh jaringan kulit.
Keringat mengandung sisa-sisa metabolisme, seperti air, larutan garam, dan sedikit urea. Kelenjar keringat menyerap zat-zat tersebut dari kapiler darah yang ada di sekitarnya, lalu mengeluarkannya melalui pori-pori kulit sebagai keringat.
ADVERTISEMENT
Proses pengeluaran keringat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan tingkat aktivitas tubuh. Ketika suhu udara tinggi, kelenjar keringat akan bekerja lebih aktif, sehingga pengeluaran keringat meningkat.
Sebaliknya, saat udara dingin, pengeluaran keringat berkurang, dan tubuh lebih banyak mengeluarkan air melalui ginjal, yang menyebabkan kita lebih sering buang air kecil.

Penyakit Pada Sistem Ekskresi

Ilustrasi Sistem Ekskresi Manusia, Foto: Unsplash/Europeana
Tidak semua organ tubuh berfungsi secara optimal dan tanpa masalah. Jika pola hidup tidak terjaga dengan baik, maka gangguan pada organ tubuh bisa terjadi. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem ekskresi.

1. Diabetes Melitus

Diabetes melitus (kencing manis) adalah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Kadar glukosa yang tinggi ini menyebabkan penderita sering mengeluarkan urin, yang mengakibatkan rasa haus yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Penyebab utama penyakit ini adalah ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi hormon insulin, yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

2. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah kondisi yang ditandai dengan pengeluaran urin yang berlebihan. Penyebabnya adalah kekurangan hormon ADH (antidiuretik), yang menyebabkan peningkatan produksi urin, dehidrasi yang parah, rasa haus terus-menerus, dan tekanan darah yang rendah.

3. Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk akibat pengendapan mineral, seperti garam dan kalsium, dalam tubuh. Kehadiran batu ginjal ini menghambat pengeluaran urin dan menyebabkan rasa sakit.
Pengobatan batu ginjal bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat yang dapat memecah batu ginjal, dan jika kondisinya semakin parah, tindakan operasi mungkin diperlukan.

4. Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus, alkohol, atau kondisi medis lainnya. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi hati dalam mendetoksifikasi tubuh dan mengeluarkan zat sisa, menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

5. Infeksi Kulit

Infeksi kulit dapat mengganggu fungsi ekskresi tubuh, terutama melalui keringat. Infeksi bakteri atau jamur pada kulit bisa mengurangi kemampuan kulit dalam mengeluarkan keringat dengan normal, serta menyebabkan peradangan yang mengganggu proses ekskresi.

6. Nefritis

Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi atau gangguan autoimun. Penyakit ini mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah tubuh, yang dapat mengakibatkan penumpukan zat sisa dalam darah dan gangguan keseimbangan elektrolit.

7. Disuria

Disuria adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit atau kesulitan saat buang air kecil. Biasanya disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) atau masalah pada uretra, yang mengganggu proses pengeluaran urin dengan normal.

8. Hipospadia

Hipospadia adalah kelainan lahir di mana saluran uretra pada pria tidak terbentuk dengan sempurna, sehingga saluran urin terbuka di bagian bawah penis. Kondisi ini dapat mempengaruhi proses buang air kecil dan membutuhkan perawatan medis untuk memperbaikinya.
ADVERTISEMENT

9. Asma

Asma adalah penyakit saluran pernapasan yang menyebabkan kesulitan bernapas karena penyempitan saluran udara. Meskipun tidak langsung mengganggu sistem ekskresi, asma dapat memengaruhi sistem pernapasan yang juga berfungsi dalam mengeluarkan karbon dioksida.

10. Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah kondisi di mana ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Penyebabnya bisa berupa kerusakan ginjal akibat penyakit seperti diabetes, hipertensi, atau infeksi.

11. Uremia

Uremia adalah kondisi yang terjadi ketika ginjal gagal menyaring urea dan limbah metabolik lainnya dari darah, yang kemudian menumpuk dalam tubuh. Ini biasanya merupakan akibat dari gagal ginjal akut atau kronis.
Demikianlah penjelasan mengenai sistem ekskresi manusia. Sistem ekskresi yang efisien sangat penting untuk menghindari penumpukan racun dalam tubuh yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius. (Nabila)
ADVERTISEMENT