4 Pilihan Makanan Tanpa Babi di Hanoi

Arum Primasty
PNS internasional, hobi jalan-jalan dan makan-makan
Konten dari Pengguna
11 November 2020 15:25 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arum Primasty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana sore di halaman Katedral St. Joseph, salah satu ikon pariwisata kota Hanoi. (foto: koleksi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sore di halaman Katedral St. Joseph, salah satu ikon pariwisata kota Hanoi. (foto: koleksi pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wisatawan muslim yang pernah berkunjung ke Vietnam pasti pernah merasakan pusingnya memilih makanan lokal yang halal. Hal ini wajar, sebab penduduk Vietnam merupakan konsumen babi terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan Amerika Serikat. Konsumsi daging babi di Vietnam tiga kali lipat lebih tinggi daripada konsumsi daging hewan lainnya. Data terakhir dari statista.com menunjukkan bahwa rata-rata orang Vietnam mengkonsumsi daging babi sebanyak 30,34 kg setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Kesulitan memilih makanan yang tidak mengandung babi lebih terasa ketika berkunjung ke Hanoi. Berbeda dengan Ho Chi Minh City yang masyarakatnya lebih heterogen, masyarakat di ibukota Vietnam itu cenderung homogen. Di Hanoi, hanya ada satu tempat ibadah untuk umat islam, yaitu Masjid Al-Noor. Makanan halal tersedia di restoran asing, seperti India, Pakistan, Mesir, Lebanon, Malaysia, dan Indonesia. Restoran itu pun seluruhnya didirikan oleh ekspatriat. Selama hampir dua tahun bertugas di Hanoi, saya belum menemukan satu pun rumah makan tradisional Vietnam yang menyajikan makanan halal.
Namun demikian, jangan pupus harapan untuk menjajal selera lokal. Berikut empat menu tradisional Vietnam tanpa daging babi yang bisa anda nikmati di Hanoi.

Pho

Semangkuk pho bo hangat ditemani sepiring quay. (foto: koleksi pribadi)
Ikon kuliner Vietnam ini tentu sudah tak asing lagi. Makanan ini bisa ditemukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, makan pho di Hanoi akan lebih istimewa, karena kota ini disebut sebagai asal muasal mi beras berkuah kaldu nan lezat itu.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, pho di kota Hanoi mungkin terasa lebih hambar daripada pho yang biasa ditemukan di luar Vietnam. Sebab, pho di luar Vietnam lazimnya dibawa oleh imigran dari selatan, yang secara umum cita rasa makanannya lebih berbumbu daripada di Vietnam bagian utara. Di Hanoi, kita juga jarang sekali menemukan pho dengan bakso sapi (pho bo vien). Lazimnya, hanya tersedia dua varian, yaitu pho bo (daging sapi) dan pho ga (daging ayam). Jangan lupa untuk menyantap pho ala orang Vietnam, yaitu dengan quay (semacam cakue) sebagai “kerupuk”.
Jika ingin mencicipi pho di Hanoi, lebih aman untuk memilih pho bo. Sebab, terkadang kaldu pho ga dibuat dengan menggunakan tulang babi.
ADVERTISEMENT

Cha Ca

Cha ca nan lezat, siap disantap. (foto: koleksi pribadi)
Makanan khas Hanoi ini adalah rekomendasi untuk penggemar terasi. Ya, mam tom, atau saus kental dari fermentasi udang, adalah pelengkap wajib saat menyantap cha ca (baca: cha ka). Ketika kita memesan seporsi cha ca, pelayan akan membawakan penggorengan berisi potongan ikan hemibagrus (sejenis lele) yang sudah dibumbui. Ikan setengah matang itu kita tumis langsung dengan kompor di atas meja, dengan dicampur potongan daun bawang dan sayuran lainnya. Jika suka, kita bisa menambahkan potongan long ca (perut ikan). Setelah matang, cha ca siap disantap, berteman bun (bihun), dan dicocol mam tom atau nuoc mam (saus ikan khas Vietnam). Nyam!

Bun Bo Nam Bo

Bun bo nam bo segar, cocok untuk menu makan siang. (foto: koleksi pribadi)
Makanan ini dikenal para turis sebagai Vietnam beef salad. Terdiri atas bun (bihun), dicampur potongan daging, irisan ketimun, tauge, daun ketumbar, dan sayuran lainnya. Bun bo nam bo disebut sebagai salad karena disajikan tanpa kuah yang melimpah. Bumbunya hanya sedikit campuran nuoc mam (saus ikan khas Vietnam). Cita rasanya yang gurih dan segar sangat cocok untuk menu makan siang di musim panas. Wah, bisa nambo nambo! (nambah-nambah :)).
ADVERTISEMENT

Bun Ca

Seporsi bun ca yang hangat dan segar adalah menu makan malam ideal di musim dingin di Hanoi. (foto: koleksi pribadi)
Jangan sampai tertukar antara bun ca (baca: bun ka) dengan bun cha (baca: bun cha). Makanan khas Hanoi, bun cha, tidak dapat dinikmati oleh muslim karena terdiri atas bihun dengan daging babi panggang dan kaldu babi. Sedangkan bun ca adalah bihun dengan bakwan ikan, kuah berbahan kaldu ikan, nanas, dan tomat, yang disajikan dengan sayuran dan ikan goreng tepung super renyah. Mengunyah lembutnya bihun bercampur kriusnya ikan goreng sambil menyeruput kuah yang asam dan gurih adalah sensasi yang tiada duanya. Apalagi, kalau dinikmati saat musim dingin di Hanoi yang suhunya membuat badan menggigil. Hmm.. ngon qua! (enak banget!)

Tips menghindari makanan berbahan babi di Hanoi:

ADVERTISEMENT