Indonesia 'Jantung Hati' Vietnam

Arum Primasty
PNS internasional, hobi jalan-jalan dan makan-makan
Konten dari Pengguna
18 November 2020 3:17 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arum Primasty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampilan generasi muda kedua negara dalam Malam Persahabatan Indonesia-Vietnam. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan generasi muda kedua negara dalam Malam Persahabatan Indonesia-Vietnam. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
ADVERTISEMENT
Gedung Opera Hanoi pada Senin (16/11) malam tampak semarak dengan nuansa merah putih. Ikon bersejarah kota Hanoi tersebut menjadi tuan rumah acara Malam Persahabatan Indonesia-Vietnam.
ADVERTISEMENT
Puncak peringatan 65 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Vietnam itu terselenggara atas kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi (KBRI Hanoi) dan Kementerian Kebudayaan, Olah Raga, dan Pariwisata, Republik Sosialis Vietnam (MOCST).
Acara Malam Persahabatan Indonesia-Vietnam merefleksikan kedekatan hubungan kedua negara. Nuansa budaya Indonesia dan Vietnam terasa sejak awal.
Gadis-gadis berpakaian kebaya dan ao dai (pakaian tradisional Vietnam) menyambut kedatangan para tamu di karpet merah.
Gadis-gadis berpakaian kebaya dan ao dai menyambut para tamu di karpet merah. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
Sejumlah tamu kehormatan hadir dalam acara tersebut. Antara lain, Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Quoc Dzung, Wakil Menteri Kebudayaan, Olah Raga dan Pariwisata, Ta Quang Dong, serta Anggota Komite Pusat sekaligus Pemimpin jaringan media The Voice of Vietnam (VOV), Nguyen The Ky.
Hampir 500 tamu dari berbagai negara memenuhi kursi penonton. Mereka terdiri dari para pejabat pemerintah, duta besar dan diplomat dari negara sahabat, perwakilan perusahaan, pelajar, serta masyarakat Indonesia.
Para tamu dari berbagai negara menyaksikan acara Malam Persahabatan Indonesia-Vietnam. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
Sejak menjalin hubungan diplomatik pada bulan Desember 1955, Indonesia dan Vietnam senantiasa meningkatkan kerja sama. Hubungan Kemitraan Strategis yang dicapai pada tahun 2013 terus diisi dengan kolaborasi secara bilateral, regional, maupun multilateral. Malam Persahabatan Indonesia-Vietnam adalah wujud ikatan persaudaraan itu, yang dilukiskan dalam kebudayaan.
Duta Besar RI bersama para tamu kehormatan. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
“Acara ini merupakan sarana untuk mempromosikan citra positif kedua negara, serta meningkatkan kerja sama kita dalam berbagai bidang,” ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi, dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Menteri Ta Quang Dong yakin bahwa acara tersebut akan meningkatkan profil kedua negara sebagai sesama anggota ASEAN. “Selain memperkuat solidaritas, acara ini juga berperan dalam memperkenalkan identitas ASEAN kepada komunitas internasional,” ujarnya.
Alumnus Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) menampilkan Tari Sekar Jepun. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
Identitas budaya kedua negara tergambar jelas dalam tarian dan nyanyian yang disuguhkan pada malam itu. Salah satunya, dalam penampilan kreatif hasil kolaborasi KBRI Hanoi dengan alumnus Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) tahun 2016, Le Tran Thao Nhi, serta para pelajar kursus Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Hanoi.
Penari Vietnam menampilkan Tari Bajidor Kahot. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
Penampilan itu diawali dengan Tari "Sekar Jepun" asal Bali, dilanjutkan dengan Tari "Bajidor Kahot" dari Jawa Barat. Keduanya dibawakan oleh alumnus BSBI dan penari Vietnam. Kemudian, para pelajar BIPA tampil sebagai penari dalam lagu "INDONESIA!" (lagu bertema Asian Games 2018 karya YouTubers Indonesia).
ADVERTISEMENT
Lagu itu diaransemen ulang dengan irama electronic dance music dan dinyanyikan dalam bahasa Indonesia dan Vietnam oleh pemuda kedua negara.
Musik yang rancak dan aksi panggung yang dinamis membuat para penonton ikut bergoyang. Mereka terhanyut dalam suguhan yang mewakili semangat dan kreativitas generasi muda Indonesia dan Vietnam tersebut.
Penulis ikut menjadi pengisi acara, mewakili generasi muda Indonesia. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
Suasana meriah pada malam itu semakin menghangat dengan sebuah penampilan istimewa. Sebagai penutup acara, Duta Besar Ibnu Hadi berduet dengan penyanyi Vietnam, Bao Tram, dan membawakan lagu “Si Jantung Hati”.
Lagu "Si Jantung Hati", yang telah populer di Vietnam dengan judul "Hen Ho Dem Trang", menjadi simbol pertukaran budaya kedua negara. Keharmonisan budaya Indonesia dan Vietnam juga tergambarkan dalam busana ao dai yang dikenakan Duta Besar RI dan kostum tari Betawi "Lenggang Nyai" yang dipakai Bao Tram.
Penyanyi Bao Tram dan Duta Besar RI berduet menyanyikan lagu "Si Jantung Hati" dalam bahasa Indonesia dan Vietnam. (Foto: dokumentasi KBRI Hanoi)
Acara Malam Persahabatan Indonesia-Vietnam berakhir dengan gemilang. Gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai penonton tak henti terdengar. Mereka membawa pulang senyum serta semangat persaudaraan Indonesia dan Vietnam. Setelah 65 tahun menjalin persahabatan, Indonesia benar-benar menjadi "jantung hati" Vietnam. (*)
ADVERTISEMENT