Konten dari Pengguna

Harga Jagung Tinggi, Begini Cara Agar Untung Besar dalam Budidaya Jagung!

Arung Buana
Peneliti Jagung di Perusahaan Multinasional. Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU).
24 Maret 2022 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arung Buana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Jagung pipil saat ini adalah emas yang bisa tumbuh. Selain mendapat keuntungan, bisa membantu kemandiran Indonesia dalam penyediaan kebutuhan jagung pipil.

Pemanenan jagung pipil hibrida di Probolinggo. Sumber: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pemanenan jagung pipil hibrida di Probolinggo. Sumber: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jagung merupakan salah satu komoditi andalan petani Indonesia. Biasanya, petani jagung di Indonesia menanam jagung pakan atau umumnya disebut jagung pipil. Menurut BPS di tahun 2021, Indonesia berhasil memperoleh jagung sebanyak 15.79 juta ton dan menjadikan Indonesia berada pada posisi ke 7 di dunia dalam hal produksi jagung. Jawa Timur sebagai penghasil tertinggi dengan menghasilkan 5.73 juta ton, disusul Jawa Tengah dan Lampung masing-masing memproduksi 3.18 juta ton dan 2.83 juta ton.
ADVERTISEMENT
Harga jagung pipil kering sejak September 2021 sampai sekarang termasuk yang paling tinggi dan paling lama bertengger di atas harga Rp.4000 per kilogram sepanjang sejarah. Per hari ini, harga jagung pipil kering per kilogram menyentuh Rp.5000 dengan kadar air rata-rata 17% di Pulau Jawa. Harga jagung juga termasuk yang paling stabil bahkan mengalami tren kenaikan sejak pandemi covid-19 menyerang dunia dan masuk ke Indonesia di bulan Maret 2020.
Bertani jagung tidak bisa asal-asalan. Harapan mendapat untung bisa menjadi buntung jika tidak memiliki pengetahuan budidaya yang baik. Sehingga, banyak faktor yang perlu diketahui agar berhasil mendapat untung besar dalam bertani jagung pipil . Berikut hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Pemilihan Benih
ADVERTISEMENT
Benih jagung harus mampu menghasilkan produksi yang tinggi. Gunakan benih jagung hibrida yang beredar di pasaran dan pastikan membaca label agar mengetahui berapa potensi dan rata-rata hasil. Gunakan benih premium yang tahan terhadap penyakit busuk batang (Bacterial stalk root) dan bulai (Peronosclerospora maydis)
2. Pengolahan lahan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tanaman jagung membutuhkan tanah yang gembur. Lakukan pembajakan agar akar mampu masuk kedalam tanah dengan baik dan menyerap makanan dengan optimal.
3. Pengecekan tanah
Pengecekan yang perlu dilakukan adalah pengecekan pH tanah, jika pH tanah di bawah 5.6 maka lakukan penambahan zat kapur atau pupuk dolomit.
4. Jarak tanam
Dalam menanam jagung, jarak tanam adalah faktor yang paling penting untuk keberhasilan panen yang maksimal. Gunakan jarak tanam 70cm x 20cm. 70cm adalah jarak antar baris dan 20cm adalah jarak antar tanaman, dengan menggunakan satu benih dalam setiap lubang tanam.
ADVERTISEMENT
5. Pemupukan
Agar tanaman mampu tumbuh optimal maka perlu disediakan makanan yang cukup. Dalam hal ini, pupuk adalah makanan utama tanaman. Tanpa pupuk yang cukup, maka bisa dipastikan tanaman tidak akan tumbuh optimal. Penggunaan pupuk urea dan phonska adalah tindakan yang harus dilakukan, dengan total 1 ton pupuk dalam luasan 1 hektar. Lakukan pemupukan sebanyak 3 kali. Pemupukan pertama adalah 3 kuintal di usia 15 hari setelah tanam (HST), pemupukan kedua 3 kuintal di 30 HST, dan pemupukan terakhir 4 kuintal di 45 HST.
6. Pengendalian hama FAW
Sejak awal tahun 2019, Indonesia telah diserang hama yang ganas pada tanaman jagung. Hama tersebut adalah ulat Fall Armyworm (Spodoptera frugiperda) atau biasa disingkat dengan FAW. FAW menyerang tanaman di fase vegetatif atau rentang usia 7 sampai 50 hari setelah tanam. Ulat ini mampu memakan habis daun dan batang tanaman jagung hanya dalam waktu 2-3 hari. Gunakan pestisida berbahan aktif emamektin benzoat atau siantraniliprol yang beredar di pasaran.
ADVERTISEMENT
7. Pengendalian gulma
Gulma mampu menurunkan produksi jagung sekitar 40% atau bahkan lebih. Maka, pengendalian gulma sejak dini sangat diperlukan. Gunakan herbisida selektif untuk jagung. Herbisida selektif jagung adalah pestisida yang khusus untuk membasmi gulma dan tidak akan mempengaruhi jagung meskipun jagung terkena herbisida. Kemudian di usia 40-45 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan menggunakan herbisida berbahan aktif paraquat. Khusus untuk herbisida ini, aplikasikan hanya pada rumput, dan gunakan corong khusus pada nosel sprayer anda untuk menghindari tanaman terkena herbisida berbahan aktif paraquat.
8. Pengairan
Faktor pengairan adalah harga mati jika ingin sukses dalam berbudidaya jagung. Meskipun jagung bukan tanaman semi akuatik seperti padi, namun jagung juga memerlukan air sebagai katalisator untuk menyerap makanan dan pembentukan tubuh serta buah pada tanaman jagung. Pengarian bisa dilakukan setiap 10-15 hari sekali. Kuncinya adalah perhatikan daun bawah jagung, jika daun bawah mulai berwarna coklat, lakukan pengairan. Khusus untuk daerah tadah hujan atau yang tidak terdapat irigasi, lakukan penanaman pada musim hujan agar mendapat air yang cukup.
ADVERTISEMENT
9. Usia panen
Pemilihan benih memang berpengaruh terhadap usia panen. Ada jagung yang berusia genjah, sedang dan dalam. Biasanya jagung yang berproduksi tinggi akan dipanen di usia 110 hari setelah tanam atau saat kadar air berkisar 28%. Jika menanam di daerah dataran tinggi atau pegunungan, tentu usianya semakin panjang berkisar 120-150 hari setelah tanam. Maka, pastikan memanen tidak terlalu cepat karena mampu mengurangi hasil dan jangan terlalu lama, untuk menghindari kondisi yang tidak menentu.
10. Pasca Panen
Setelah melakukan pemanenan, usahakan dilakukan pemipilan. Jika hasil panen dijual tanpa dipipil, dapat mengurangi keuntungan dari selisih harga. Lakukan pemipilan dengan menggunkan mesin pemipil. Biasanya di daerah yang banyak menam jagung, terdapat jasa pipil menggunakan mesin. Kemudian jemur hingga kadar air mencapai 17%. Penjemuran juga bisa dilakukan dengan alat pengering jagung dengan kapasitas tertentu.
ADVERTISEMENT
Jika budidaya dilakukan seperti di atas, maka tanaman jagung akan berpotensi mencapai hasil 10 ton pipil kering per hektar. Dengan harga jual Rp.5000 per kilogram, maka anda mendapatkan hasil 50 juta. Modal yang dikeluarkan untuk pembelian benih, pengolahan lahan, tanam, pengairan, pupuk, pestisida, dan tenaga panen, tenaga penyemprotan, pemupukan adalah kurang lebih 17 juta, artinya anda mendapatkan keuntungan 33 juta dalam waktu 110 hari atau 3 setengah bulan. Itu jika menanam 1 hektar, jika dua hektar berarti keuntangan yang didapat sekitar 66 juta, dan seterusnya.
Perhitungan di atas sesuai jika tidak ada kendala lain, seperti serangan penyakit, hama, kekeringan, kebanjiran dan tanah yang kurang subur. Itulah cara agar untung besar menanam jagung.
ADVERTISEMENT