Konten dari Pengguna

Political Security: Ancaman bagi Stabilitas Negara

Arya Adhi Saputra
Mahasiswa Pascasarjana HI Unpar
10 September 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arya Adhi Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustarasi Buku, Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustarasi Buku, Unsplash
ADVERTISEMENT
Keamanan Politik adalah sebuah pembentukan perilaku manusia dengan tujuan mengatur sebuah kelompok besar masyarakat. Politik sering digunakan untuk melindungi institusi penguasa dan stabilisasi otoritas suatu negara. Ancaman terhadap keamanan tersebut terkait dengan sektor politik menyangkut ancaman non militer kepada kedaulatan. Semua keamanan dan pertahanan didefinisikan secara politikal, di mana mengamankan juga merupakan aksi politik.
ADVERTISEMENT
Menurut Bary Buzan, ancaman politik ditujukan kepada ancaman terhadap stabilitas organisasi negara. Tujuan mereka dapat berupa mulai dari menekan pemerintah dalam kebijakan yang dibuatnya, menggulingkan pemerintah, membentuk pemisahan diri, hingga mengganggu tatanan politik suatu negara sehingga melemahkannya sebelum serangan militer. Konsep dari negara seperti identitas nasional, ideologi utama negara, juga institusi yang mengekspresikannya adalah target normal dari ancaman politik. Karena negara merupakan entitas politik, ancaman politik juga akan ditakuti sama dengan ancaman berbasis militer terutama jika targetnya merupakan negara lemah.
Penjelasan ancaman akan didasari serta dikupas dengan Securitizing actors, Logic of threats and vulnerabilities, Referent objects of security. Aktor yang dianggap menjadi objek keamanan adalah negara, namun ada beberapa aktor yang dapat menjadi referent objects yaitu:
ADVERTISEMENT
Quasi-superstates, yang berarti sebuah entitas yang berada di level unit serupa dengan negara yang terdiri dari negara-negara kecil yang bergabung dan memiliki kekuasaan untuk memobilisasi negara-negara kecil di dalamnya untuk melakukan suatu tindak keamanan.
Self-organized groups, adalah kelompok yang bukan merupakan bagian dari suatu negara (memiliki tata kelolanya sendiri) contohnya seperti suku, kelompok minoritas, dan klan. Entitas ini menjadi referent object keamanan karena memiliki institusi politik yang kuat walaupun tidak diakui oleh masyarakat internasional. Transnational movements, Sebuah entitas yang dapat memobilisasi kepercayaan yang tinggi dari masyarakat, memiliki banyak pengikut. Seperti contoh adalah Gereja Katolik di masa lampau dan juga Muslim saat ini yang memiliki kemampuan untuk membuat masyarakat mengikuti ajarannya, namun tidak memiliki satu otoritas yang diakui secara umum. Ada pun, beberapa sekte yang lebih kecil juga beroperasi dengan cara yang sama. Selain itu, kelompok gerakan ideologis juga dapat dikategorikan sebagai transnational movement. Fenomena ini memiliki fakta bahwa gerakan ini cukup kuat untuk beroperasi di sistem internasional dengan berbasis di lebih dari satu negara.
ADVERTISEMENT
Penjelasan ancaman yang akan diteliti dalam kasus ini, ancamannya termasuk dalam kategori ancaman terhadap pengakuan negara dan legitimasi kedaulatannya maupun ideologinya secara eksternal. Konflik perbatasan di Kashmir ini mengancam legitimasi ideologi India dan Pakistan yang mereka anggap paling sah, serta kedaulatan, dan territorial integrity mereka. Pakistan dan India adalah referent objects of security dalam kasus tersebut karena yang menjadi fokus securitization adalah kedaulatannya dan wilayahnya.
Securitizing actors dalam kasus ini adalah India dan Pakistan yang berkonflik terkait dengan perbatasan di Kashmir sebagai datangnya ancaman terhadap kedaulatannya maupun akibat dari territorial integrity. Sementara untuk logic of threats and vulnerabilities, dalam kasus ini objek dari ancaman dan titik lemah bagi India dan Pakistan adalah kedaulatan negara mereka. Selain itu, kasus tersebut juga dapat dibilang mengancam ideologi politik India maupun Pakistan yang merupakan salah satu fondasi bagi stabilitas tatanan politik di negara mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tata Kelola di dalam konflik ini terjadi, yaitu pada sebelum merdeka di tahun 1947, Pakistan termasuk dalam wilayah India tetapi kemudian dipisahkan oleh Inggris melalui peristiwa Indian Partition yang membagi wilayah tersebut antara India (yang mayoritas dihuni oleh Hindu) dan Pakistan (yang mayoritas terdiri dari kaum Muslim). Dalam hal ini India dan pakistan punya ideologi yang berbeda, India dengan Hindu dan sekular nasionalisme sementara Pakistan dengan Islam nasionalisme. Tidak lama setelah kemerdekaan, India dan Pakistan saling mengklaim wilayah Kashmir yang menyediakan sumber daya air bagi kedua negara tersebut. India mengecam penyerbuan yang diinisiasi terlebih dahulu oleh kelompok suku Pakistan dan militer Pakistan di Kashmir yang menurut India mengancam kedaulatannya. Pakistan memandang respons India untuk mengirimkan militernya yang cukup besar di K
ADVERTISEMENT
ashmir sebagai ancaman bagi territorial integrity Pakistan.
Sumber :
Buzan, Barry, Ole Waever, dan Jaap de Wilde. Security: A New Framework For Analysis. Colorado: Lynne Rienner Publishers, Inc., 1998.
BBC, “Kashmir :Why India and Paktistan fight over it”, 8 Agustus 2019, https://www.bbc.com/news/10537286