Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tomas Yakin Pokir Bisa Penuhi Keluhan Masyarakat
12 Desember 2017 22:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Arya Dwipangga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nopizar Teguh saat hadiri Maulid Nabi Muhammad
ADVERTISEMENT
BANYUASIN kumparan.com - Dana Pokok Pikiran Rakyat (Pokir) yang saat ini menjadi topik hangat di kalangan masyarakat ternyata menjadi harapan rakayat, menurut informasi dana Pokir atau yang sering di sebut-sebut Pira ini berjumlah 1,5 perdewan(Anggota DPR)Â yang akan di gunakan untuk mengatasi persoalan-persoalan seperti Sarana Prasarana yang ada di Daerah Pilihan (Dapil) masing-masing pada tahun 2018.
 Muji salah satu tokoh masyarakat Talang Keramat kecamatan Talang kelapa Kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan, dirinya sudah merasahkan sendiri, jembatan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat karena putus kini diperbaiki oleh salah satu Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin Nopizar Teguh Fraksi PKB yang menggunakan dana pribadi. " secara pribadi saya sangat setuju, karena kami masyarakat sangat berterimakasih kepada pak Nopizar Teguh yang telah membangun jembatan kami, kalau menunggu pemerintah mungkin sampai sekarang jembatan tersebut belum bisa di gunakan" tegasnya.Selain itu juga sambung Muji, pak Novizar Teguh ini memang orang yang pedulih terhadap keluhan-keluhan warga seperti pemasangan lampu jalan, poging dan lain sebagainya. " beliau itu loyalitasnya sangat tinggi, dia tidak segan-segan merogo kocek sendiri demi kepentingan masyarakat. Apa lagi ditambah dengan adanya pokir kami yakin beliau tidak segan-segan berbuat lebih banyak lagi demi meningkatkan kesejahteraan penduduk" tutupnya.   Sementara itu Nopizar Teguh Anggota DPRD kabupaten Banyuasin Fraksi PKB saat di temui wartawan dalam acara Maulid Nabi di salah satu mesjid menjelaskan bahwa Pokir itu hanya Aspirasi dari DPR atas usulan masyarakat yang di kelola oleh Pihak ketiga dan Dinas terkait" sebagai wakil rakyat kami harus menampung semua keluhan rakyat, melalui Pokir ini kami dapat langsung memprioritaskan kebutuhan yang mendesak di tengah masyarakat, seperti perbaikan jembatan putus, pengerasan jalan becek, selagi dapat kita tangani tanpa kenapa harus menunggu Bupati" jelasnya.
  Sambung dia Pokir itu hanya nama saja Anggota DPRD, namun yang mengelola dananya tetap pihak ketiga dan instansi terkait, mereka akan membangun apa yang menjadi usulan dewan masing-masing dapil" Kalau masyarakat menganggap bahwa uang dana Pokir kami yang kantongi itu salah besar, yang mengelola keuangan tetap pihak ketiga dan instansi bersangkutan, kami DPR hanya memerintahkan untuk mengerjakan atau membangun apa yang menjadi harapan rakayat tidak lebih" ungkapnyaÂ
Dari itu dia membantah kalau ada yang beranggapan bahwa dana Pokir masuk kantong dewan dapil masing-masing. " Pokir ini bukan hanya di Banyuasin namun di seluruh pelosok negeri Indonesia, jadi saya himbau kepada masyarakat untuk tidak berprasangka buruk kepada DPR, apa lagi sampai ada yang beranggapan bakal dana kampanye semua itu tidaklah benar, saya bangun jembatan, bikin parit masjid , lakukan poging geratis semuanya uang sendiri , saya lakukan itu selain ibadah kepada Allah SWT juga membantu masyarakat selagi bisa saya bantu " Pungkasnya.
ADVERTISEMENT