Konten dari Pengguna

Menjadi Remaja Sehat, Menggunakan Media Dengan Digital Smartphone

Aryafatih Ilham
saya adalah mahasiswa di universitas pamulang,dengan jurusan/prodi ilmu komunikasi.
15 November 2024 18:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aryafatih Ilham tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penggunaan Smartphone Dari Arya Fatih Ilham.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penggunaan Smartphone Dari Arya Fatih Ilham.
ADVERTISEMENT
Terjadi dalam psikologis besar remaja di era sekarang menjadi sangat cenderung untuk bangsa indonesia. Remaja banyak sekali mengaitkan konten yang merugikan masyarakat di zaman sekarang, Karena proses-Proses pola pikir remaja terus berkembang di era digital, Smartphone yang digunakan kalangan remaja menjadi salah satu faktor yang membuat cenderung bangsa.
ADVERTISEMENT
Pokok permasalahan yang terjadi pada remaja di era digital ialah meningkatkan penggunaan smartphone di kalangan remaja sehingga menimbulkan berbagai konflik yang mempengaruhi psikologi perkembangan afektif remaja serta memberi dampak negatif terhadap linngkungan sekitar. Hasil yang di temukan banyaknya remaja kecanduan menggunakan internet, Game online, Penyebaran berita hoax, dan adanya perubahan sikap, sehingga hal ini menimbulkan psikologi yang afektif kepada remaja.
Dengan demikian psikologi secara afektif sangat terpengaruh oleh pengguna smartphone yang tidak tepat, Bahkan mental menjadi rusak, Oleh karena itu perhatian dan edukasi dari keluarga sangatlah penting, Hasilnua menunjukkan bahwa pendidikan karakter memiliki pengaruh positif dalam bentuk moralitas remaja, Nilai-nilai moral yang harus di ajarkan seperti integritas, kejujuran, dan tanggung jawab, membantu dampak negatif remaja di era digital. Pendidikan karakter bukan hanyalah tanggung jawab sekolah, Lebih khusus lagi tanggung jawab orang tua, Orang tua perlu mengawasi penggunaan gadget dari anak anak mereka dan memberikan arahan dan batasan. Oleh karena itu, Pendidikam karakter menjadi landasan yang penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan moral di era digital.
ADVERTISEMENT
Sebab, Penggunaan teknologi dalam penerapan pembelajaran sangat berguna untuk menunjang pembelajaran yang berkualitas, Di era digital ini sangat membutuhkan figure guru yang mampu menghadapi tantangan teknologi dalam pendidikan. Tatantangan pendidikan dalamm era ini adalah bagaimana mempersiapkan guru yang mampu menghadapi tantangan teknologi dalam pendidikan. Tantangan pendidikan dalam era ini adalah bagaimana mempersiapkan guru yang mampu memanfaatkan teknologi dan meningkatkan kemampuan serta skill yang dimiliki guru dalam menggunakan peralatan teknologi terkini untuk mencapai tujuan pendidikan saat ini.
Generasi ini menjadi berkembang karena adanya anak anak muda yang menggunakan teknologi seperti smartphone, Banyak media media yang membuat anak anak muda menginformasikan kepada publik tentang isi dari lingkungan. Generasi ini disebut dengan generasi praktis bisa juga disebut dengan generasi zaman now, Banyak sekali kita lihat informasi yang mereka viralkan tetapi belum tentu itu baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Apa itu literasi media pada generasi milenial di era digital? Literasi media di era digital merupakan seperangkat kemampuan yang harus dimiliki seseorang dalam menyaring informasi sekaligus menggunakan perangkat digital seperti internet yang melibatkan kemampuan teknis dan kecerdasan kognitif. Teknologi internet bukan hanya sekedar mendapatkan informasi bisa juga untuk berkarya, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan yang sangat besar dalam setiap lini kehidupan masyarakat kita, baik secara budaya, sosial-ekonomi, politik keamanan termasuk pendidikan. Berawal dari perubahan pola komunikasi dan interaksi dalam masyarakat, membawa perubahan pada cara berpikir, bersikap dan berperilaku setiap individu yang menjadi anggota dari masyarakat tersebut.
Motivasi siswa yang dipengaruhi oleh perilaku guru memiliki asumsi bahwa dengan mengembangkan hubungan positif guru dengan siswa akan meningkatkan keefektifan instruksional guru dan memberikan pengaruh lebih besar pada pembelajaran siswa. Pembelajaran bekualitas akan dapat dikembangakan secara maksimal dengan strategi yang tepat ketika guru memahami perkembangan siswa, bagaimana siswa belajar, dan startegi pengajaran apa yang efektif dan sesuai untuk digunakan. Hubungan yang positif antara guru dan siswa berkorelasi dengan efektifitas strategi pembelajaran yang akan digunakan dengan ketentuan bahwa untuk membangun hubungan tersebut tidak terlepas dari keterampilan mengajar bahkan merupakan bagian dari keterampilan guru. Sebab guru yang efektif adalah yang membangun hubungan positif saat mereka terlibat dalam proses pembelajaran serta memiliki keyakinan terhadap kemampuan siswanya.
ADVERTISEMENT
Setiap generasi baru selalu dihubungkan dengan berbagai karakteristik dan sifat yang secara umum mendefinisikan mereka sebagai sebuah kelompok sosial yang kohesif satu sama lainnya. Karakteristik tersebut berkembang berdasarkan kondisi ekonomi, norma adat istiadat dan budaya, serta kemajuan teknologi, ataupun sebuah peristiwa, yang semuanya membantu membentuk pola pikir dan pandangan masing-masing generasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta digitalisasi yang luar biasa saat ini melahirkan sebuah kelompok generasi digital (digital native), yaitu internet generation (IGen), atau generasi internet, karena mereka adalah generasi pertama yang lahir dan hidup di lingkungan yang terhubung dengan internet dan sangat paham teknologi tersebut.
Era digital ditandai dengan penggunaan teknologi informasi di semua aspek kegiatan. Kemajuan teknologi memberikan dampak yang sangat signifikan bagi masa depan manusia. Kemampuan menggunakan teknologi informasi dibutuhkan agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin canggih. Era digitalisasi menciptakan dunia baru (cyberspace) yang memberikan keluasan beraktivitas pada ruang virtual tanpa batas. Beberapa aktivitas yang langsung beradaptasi pada era digitalisasi yaitu bidang ekonomi, pendidikan dan sosial budaya. Tata cara berkomunikasi dan bersikap di dunia digital disebut etika digital. Etika digital terdiri dari kata etika yang artinya sikap, prilaku dan tata kerama seseorang, digital diartikan sebagai sistem dan perangkat teknologi yang digunakan. Jadi bila disimpulkan etika digital adalah sikap, prilaku dan tata kerama seseorang dalam memanfaatkan sistem digital untuk berbagai keperluan dan kepentingan. Etika digital memberikan kenyamanan dalam berinteraksi di media digital.
ADVERTISEMENT
Beberapa alasan remaja melakukan tindak sebagai penyebar hoax disebabkan oleh: (1) Bangga menjadi yang pertama kali penyebar berita; (2) Suka berbagi informasi; (3) Malas membaca; (4) Gemar mencari sensasi; (5) Tidak sengaja menyebarkan berita hoax dan (6) mengikuti trend. Beberapa penyebab terjadinya cyberbullying disebabkan oleh: (1) Pesatnya perkembangan teknologi sehingga memudahkan orang menjatuhkan orang lain; (2) Perilaku remaja yang suka meniru; (3) Lemahnya kontrol sosial.
Perkembangan kognitif pada masa remaja juga dapat dikaitkan dengan ide yang dicetuskan oleh Piaget. Perspektif berbasis kekuatan memandang bahwa “setiap orang mempunyai sumber daya dan kapasitas untuk mengembangkan kehidupan mereka yang belum dimanfaatkan”. Perspektif kekuatan dapat dikatakan sebagai suatu metode khusus dalam bekerjasama dengan kliennserta berdasarkan pengalaman-pengalaman klien dalam mengatasi masalah masalahnya. Hal ini bukan berarti mengabaikan kesulitan-kesulitan atau masalah masalah yang dialami. Bahkan lebih dari itu, Yaitu berupaya mengidentifikasi hal-hal positif berdasarkan sumber sumber yang berada di seputar klien serta keterampilan keterampilannya sebagai pijakan untuk mengatasi berbagai persoalan.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini menjelaskan tentang remaja baik untuk menggunakan media dengan digital smartphone, dengan cara menyiarkan pemberitaan yang positif yang dapat dipahami masyarakat dengan pemberitaan atau siaran yang baik untuk berfikir positif dengan penyebaran media.