Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tawuran Membuat Indonesia, Cermin Generasi C(emas)?
11 November 2024 15:06 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Aryafatih Ilham tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Marak aksi tawuran di kalangan remaja sangat tinggi di kota-kota besar indonesia terutama para pelajar akhir-akhir ini. Polisi menangkap pelaku aksi tawuran berinisal M di Radio Dalam, Jakarta Selatan. Aksi ini bermula dengan melalui janjian lewat sosial media instagram. Sudah banyak kasus Polisi mengamankan pelaku bertujuan untuk aksi tawuran.
ADVERTISEMENT
Akar Masalah
Generasi ini sebenarnya sangat berpengaruh untuk bangsa jika dengan usia cemerlang dalam karakter, pendidikan, akhlak, dan prestasi. Generasi ini sangat diharapkan bangsa yang dimasa depan akan menjadi pemimpin. Dipundak Generasi muda masa depan sangat di pentingkan. Akan tetapi bagaimana Generasi muda ini berhubungan dengan kriminal? Mau dibawa kemana nasib bangsa indonesia untuk kedepannya? Aksi tindak kriminal dalam kalangan remaja tidak sekali, Tetapi sangat sering terjadi di kota besar maupun pemukiman, Sudah berulang kali dan tiap tahun terjadi hal yang sama.
Tidak akan ada hujan jika tidak ada awan yang gelap, Seperti ada kondisi pada para remaja seperti itu karena faktor penyebab, Pertama, faktor keluarga. Faktor ini biasanya persoalan yang terjadi di tengah keluarga membuat kondisi psikologis anak menjadi tertekan dan kurang perhatian, Membuat mereka menjadi dekat dengan dunia luar. Padahal dunia luar itu tidak semuanya baik, Kedua, Lingkungan atau circle pertemanan mereka yang tidak sehat, Pertemanan juga sangat berpengaruh untuk mereka karena pertemanan bisa membuat provokasi kebencian, Permusuhan, Bahkan tindak pembunuhan, Tidak memungkinkan orang yang baik bisa mengikuti alur mereka. Ketiga, Masyarakat yang bercenderung diam, Keempat, Sangsi yang terbilang sangat ringan, Dengan pelaku yang masih dibawah umur, mereka rata-rata tidak dihukum, Apa yang telah dilakukannya sangatlah merugikan orang lain terbilang sangat keji. Kelima, Orang yang dia sayang seperti pacar, Dizaman ini banyak sekali remaja yang mengikuti aksi tawuran dikarenakan disakitin oleh pasangannya.Keenam, Sistem pendidikan. Sistem ini sangatlah membuat remaja cenderung gagal dalam membentuk karakter remaja yang baik dan sehat.
ADVERTISEMENT
Tawuran sangatlah menimbulkan perpecahan di antara masyarakat, yang bertentangan dengan sila ketiga pancasila, Sikap yang dapat mencegah dalam sila ketiga pancasila adalah: Meningkatkan toleransi dengan sesama, Mempererat persaudaraan dan pertemanan, Menjaga sikap dam tidak saling mengejek, Memiliki pikiran yang positif, Lebih memilih kegiatan belajar dengan berkelompok.
Tawuran pelajar merupakan tradisi yang kuat di kalangan pelajar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan kekhawatiran di kalangan generasi penerus negeri ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami mempertimbangkan dan menyarankan apa dan bagaimana intervensi yang dapat dilakukan sebagai alternatif solusi dalam mengatasi perkelahian pelajar. Analisis menyeluruh terhadap akar penyebab perkelahian merupakan titik awal untuk merumuskan solusi alternatif yang tepat untuk menghadapi perkelahian tersebut. Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor penyebab perkelahian antar siswa secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua kategori. Pertama, faktor internal siswa saat remaja. Hal ini tidak lepas dari aspek psikologis yang melingkupi kehidupan sebagai remaja. Kedua, adanya faktor eksternal dari luar remaja berupa keadaan lingkungan sosial sekitar remaja tersebut. Faktor-faktor ini mungkin menawarkan pendekatan kesehatan mental sebagai solusi alternatif. Pendekatan kesehatan mental yang paling tepat adalah intervensi atau pencegahan primer dengan memodifikasi lingkungan dan memperkuat kapasitas sasaran (generasi muda, seperti pelajar).
ADVERTISEMENT
Masa remaja penuh dengan permasalahan dan dinamika, karena merupakan masa pencarian jati diri dan jati diri. Remaja yang tidak mengakui perilaku menyimpangnya disebut remaja nakal. Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk masalah dan konflik tersembunyi yang tidak terselesaikan pada masa kanak-kanak dan remaja. Selalu ada alasan-alasan yang berujung pada kejahatan yang dilakukan oleh generasi muda.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penyimpangan sosial pada fenomena perkelahian remaja dalam teori anomie Emile Durkheim. Metode kualitatif dengan analisis sumber dan tinjauan pustaka digunakan untuk mengumpulkan informasi guna memberikan pemahaman mendalam mengenai faktor, dampak, dan penanganan fenomena perkelahian remaja serta analisisnya dalam teori anomie Emile Durkheim. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa perkelahian seringkali disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal dan mempunyai dampak negatif terhadap keluarga, komunitas, sekolah, dan bahkan remaja yang terlibat dalam perkelahian tersebut. Untuk mengatasi hal ini, langkah-langkah akan diambil untuk membantu para pihak menghindari pelanggaran dan penyimpangan dari norma di masa depan. Hasil penelitian ini memberikan penjelasan mengenai keterkaitan fenomena tawuran dengan teori anomie Emile Durkheim yang berpendapat bahwa terdapat norma-norma yang tidak stabil di masyarakat yang tidak dapat lagi diabaikan.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kecerdasan emosional siswa yang melakukan perkelahian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek dipilih menggunakan metode bola salju, sehingga jumlah subjek bertambah seiring waktu. Hasil penelitian menemukan bahwa gambaran kecerdasan emosional para pelaku intimidasi menunjukkan bahwa ketiga subjek memiliki sikap yang mudah terpengaruh, sering membolos, dan kurang termotivasi untuk belajar.
Sebagai generasi penerus bangsa, remaja mempunyai peranan penting dalam pembangunan suatu negara. Di sisi lain, generasi muda kerap menghadapi permasalahan sosial. Sosialisasi yang berlangsung mungkin tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya perilaku menyimpang pada generasi muda di perkotaan, apa saja yang dimaksud dengan perilaku menyimpang pada generasi muda di perkotaan, dan bagaimana cara mengatasi perilaku menyimpang pada generasi muda di perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang pada remaja di perkotaan, mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku menyimpang pada remaja di perkotaan, dan mengidentifikasi upaya penanggulangan perilaku menyimpang pada remaja di perkotaan.
ADVERTISEMENT
Di era globalisasi dan modernisasi, kita melihat nilai-nilai luhur Pancasila semakin memudar di kalangan Generasi Z. Ternyata penyebabnya ada banyak aspek. Hal ini mencakup individualisasi masyarakat, mudahnya masuknya budaya asing ke Indonesia, dan apa yang disebut dengan “kelebihan informasi”, yaitu masyarakat yang mudah menerima informasi palsu. Fenomena tersebut mengancam eksistensi Pancasila di kalangan generasi muda.