Konflik Korea Utara dan Amerika Serikat: Ancaman Terjadinya Perang Nuklir

Arigato Dimitri Batistuta
Mahasiswa program studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
Konten dari Pengguna
21 April 2023 16:42 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arigato Dimitri Batistuta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Eskalasi Konflik Korea Utara dan Amerika Serikat -- Sumber: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Eskalasi Konflik Korea Utara dan Amerika Serikat -- Sumber: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Ketegangan konflik antara Korea Utara dan Amerika Serikat belakangan ini menunjukkan adanya eskalasi atau peningkatan yang disebabkan oleh dilakukannya latihan militer bersama antara Amerika Serikat dengan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Merespons hal tersebut, Korea Utara tidak tinggal diam dan segera menyampaikan pernyataan ancaman, yang mengatakan bahwa mereka tidak akan segan untuk memulai perang nuklir kepada Amerika Serikat dan sekutunya, bila hal ini terus berlanjut.
Jika ancaman perang nuklir benar terjadi, maka hal ini dapat berdampak secara langsung kepada negara-negara yang berada di kawasan Asia-Pasifik seperti kita di Indonesia dan akan memperumit hubungan negara-negara tersebut.

Kepemilikan Senjata Nuklir oleh Korea Utara

Ilustrasi Kepemilikan Nuklir oleh Korea Utara -- Sumber: shutterstock.com
Untuk dapat memahami isu ini, mari kita terlebih dahulu melihat mengenai apa alasan Korea Utara memiliki nuklir. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita kembali ke tahun 2011 ketika Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan kepemimpinan di Korea Utara.
Sejak saat itu, pembuatan dan pengujian senjata nuklir dan rudal milik Korea Utara menunjukkan adanya peningkatan. Melihat dari perspektif Korea Utara, kepemilikan senjata nuklir ini sebenarnya masuk akal karena ini merupakan cara mereka untuk memenuhi beberapa tujuan kebijakan luar negeri yang sudah ada sejak dahulu. Beberapa tujuan yang dimaksud yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Kehadiran Amerika Serikat di Asia-Pasifik

Ilustrasi Kehadiran Amerika Serikat di Asia Pasifik -- Sumber: shutterstock.com
Setelah mengetahui alasan Korea Utara memiliki senjata nuklir, maka kita juga perlu melihat dari sudut pandang Amerika Serikat mengenai alasan kehadiran mereka di kawasan Asia-Pasifik dan apa kepentingannya, sehingga kehadiran mereka berujung kepada ancaman terjadinya perang nuklir.
Melalui tulisan yang dibuat oleh Wenzhao, ia menyampaikan bahwa Amerika Serikat memiliki kehadiran yang signifikan di kawasan Asia-Pasifik, baik secara politik maupun militer. Hal ini dilihat dengan Amerika Serikat telah membentuk aliansi keamanan dengan beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Filipina. Aliansi ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan kawasan, serta mempertahankan kehadiran militer.
Ilustrasi Aliansi Militer Amerika Serikat dan Filipina, Salah Satu Contoh Keterlibatan Amerika Serikat di Asia Pasifik -- Sumber: reuters.com
Selain itu, Amerika Serikat juga punya kepentingan ekonomi dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, di antaranya seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan lainnya. Kepentingan ekonomi ini melibatkan perdagangan, investasi, dan akses ke pasar-pasar utama Amerika Serikat dalam rangka mempertahankan hubungan ekonomi serta mempromosikan perdagangan dan investasi mereka di kawasan Asia-Pasifik.
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya kepentingan Amerika Serikat terhadap negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, maka setiap konflik atau ketidakstabilan di kawasan dapat menimbulkan ancaman keamanan di kawasan, dan secara langsung juga mengancam kepentingan Amerika Serikat.
Maka dari itu, kehadiran Amerika Serikat di Asia-Pasifik bertujuan untuk mempertahankan eksistensi dan pengaruhnya di kawasan untuk membentuk dinamika kawasan, mempromosikan nilai-nilai dan kepentingannya, serta mencegah salah satu kekuatan mendominasi kawasan.

Isu Eskalasi Konflik Korea Utara dengan Amerika Serikat

Ilustrasi Latihan Militer Gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan, sebagai Pemicu Ancaman Perang Nuklir oleh Korea Utara -- Sumber: shutterstock.com
Sekarang, mari kita melihat bersama, penyebab terjadinya eskalasi konflik antara Korea Utara dan Amerika Serikat. Berdasarkan berita akhir-akhir ini, merujuk pada Reuters, Amerika Serikat terpantau telah melakukan berbagai latihan gabungan militer bersama Korea Selatan dalam bentuk latihan udara dan laut yang melibatkan kapal induk Amerika Serikat dan pembom B-1B dan B-52, serta latihan pendaratan amfibi skala besar.
ADVERTISEMENT
Korea Utara merespons latihan gabungan tersebut sebagai latihan invasi potensial dan mengancam keamanan nasional mereka, sementara sekutu menegaskan bahwa latihan itu sebagai latihan pertahanan. Korea Utara percaya bahwa kedua negara tersebut sedang merencanakan invasi militer ke wilayah mereka, sehingga mereka menilai perlu untuk mengambil tindakan dalam bentuk mempertahankan diri.
Di sisi lain, Korea Utara juga terus melakukan uji coba puluhan rudal, termasuk rudal berkemampuan nuklir yang dirancang untuk menyerang sasaran di Korea Selatan dan daratan Amerika Serikat. Hal inilah yang pada akhirnya membuat Amerika Serikat terus meningkatkan pengerahan aset militer canggihnya ke Semenanjung Korea, termasuk jet tempur dan kapal induk guna meningkatkan keamanan dan pertahanan di wilayah tersebut.
Ilustrasi Latihan Gabungan Militer Amerika Serikat dengan Korea Selatan -- Sumber: gettyimages.com
Di tengah kondisi yang ada, Kim Jong-un memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan bahwa Korea Utara dapat menanggapi tindakan militer mereka dengan senjata nuklir dan memerintahkan pasukan strategisnya untuk melakukan sikap tanggap cepat dalam menangani setiap konflik bersenjata atau perang.
ADVERTISEMENT
Pernyataan inilah yang kemudian menjadi isu bahwa adanya kemungkinan terjadi perang senjata nuklir, bila konflik antara Korea Utara dan Amerika Serikat terus berlanjut tanpa melakukan upaya penyelesaian.

Kesimpulan

Ilustrasi Perang Nuklir -- Sumber: shutterstock.com
Eskalasi konflik yang sedang terjadi antara Korea Utara dan Amerika Serikat di wilayah Asia-Pasifik ini memberikan kemungkinan akan terjadinya perang nuklir. Dengan kepemilikan senjata nuklir oleh Korea Utara, dapat dilihat bahwa rezim tidak akan segan menggunakan persenjataannya untuk menantang ancaman yang datang dari pihak lawan.
Tindakan ini merupakan bentuk dari upaya negara dalam mempertahankan kedaulatannya, sekaligus juga untuk menunjukkan bahwa Korea Utara tidak bisa dianggap remeh. Bila Amerika Serikat terus menantang Korea Utara melalui kegiatan mereka yaitu melakukan latihan militer bersama dengan negara-negara sekutunya, dan bila Korea Utara kemudian merespons kegiatan tersebut, maka kemungkinan terjadinya perang pun tidak dapat dihindari.
Ilustrasi Dampak Kerusakan dari Ledakan Bom Atom di Hiroshima -- Sumber: shutterstock.com
Namun, bila benar akan terjadi perang nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat, dampaknya akan dirasakan oleh negara-negara sekitar terutama yang berada di dalam kawasan Asia-Pasifik, termasuk kepada kita di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara negara-negara besar ini berkonflik, negara-negara lain yang berada di kawasan Asia-Pasifik seperti Indonesia tentu akan terlibat, entah dalam bentuk ikut berperang, atau munculnya dilema dalam menentukan ingin berpihak kepada siapa.
Dampak kehancuran dari perang nuklir pun akan sangat dahsyat dan akan memakan banyak korban seperti yang telah terjadi di Hiroshima dan Nagasaki. Situasi ini membawa peristiwa yang sangat sulit untuk dibayangkan.