Konten dari Pengguna

Tambang Lithium Meksiko dalam Kebijakan Nasionalisasi: Ancaman bagi Tiongkok?

Arigato Dimitri Batistuta
Mahasiswa program studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
16 Oktober 2023 9:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arigato Dimitri Batistuta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Meksiko dan Tiongkok -- Foto oleh: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Meksiko dan Tiongkok -- Foto oleh: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Meksiko adalah negara yang terletak di kawasan Amerika Latin, berlokasi di sebelah selatan Amerika Serikat. Menurut tulisan pada Emajada de Mexico en Indonesia, Meksiko merupakan negara peringkat ke-15 dengan ekonomi terbesar di dunia dan merupakan kekuatan ekonomi terbesar di kawasannya.
ADVERTISEMENT
Bila kita melihat pada data dari Observatory Economic Complexity, komoditi seperti alat permesinan, alat transportasi, produk pertambangan atau mineral, serta sayur mayur, menjadi andalan komoditi yang diekspor oleh Meksiko.
Komoditi tersebut diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, dan lain sebagainya. Dari berbagai komoditi yang diekspor oleh Meksiko, salah satunya adalah Lithium, yang diperkirakan dimiliki dengan stok sebanyak 1,7 juta ton (Ahdiat, 2022).
Sementara itu, Tiongkok merupakan negara yang berada di kawasan Asia Timur, dan bila kita melihat pada data yang dibuat oleh katadata.id, Tiongkok adalah negara yang berada di peringkat 2 ekonomi tertinggi di dunia berdasar GDP.
Menurut Observatory Economic Complexity, beberapa komoditi yang diekspor oleh Tiongkok adalah alat permesinan, tekstil, peralatan, produk logam, bahan kimia, dan lain-lain. Sebagai newly industrialized country dengan Produk Domestik Bruto sebesar 13,41 Triliun US Dollar seperti yang disampaikan oleh World Population Review, komoditi yang menjadi andalan Tiongkok adalah kendaraan listrik (electric vehicle) atau mobil listrik, handphone, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi ekspor komoditi mobil listrik misalnya, Tiongkok akan membutuhkan pasokan Lithium yang banyak agar dapat memproduksi baterai pada mobil listrik tersebut. Hal ini membawa Tiongkok kepada upaya untuk menguasai dan mengamankan stok Lithium di dunia.
Namun demikian, hadirnya kebijakan nasionalisasi tambang Lithium yang diterapkan oleh pemerintah Meksiko kemudian seakan menjadi halangan bagi terwujudnya upaya Tiongkok. Oleh karena itu, pada tulisan ini kita akan melihat bersama-sama mengenai mengapa kebijakan nasionalisasi tambang Lithium di Meksiko dapat menjadi ancaman bagi Tiongkok.

Teori Nasionalisasi dan Kebijakan Nasionalisasi Meksiko

Ilustrasi Tambang. Foto: Shutter Stock
Sebelum masuk kepada pembahasan kebijakan nasionalisasi yang ditetapkan oleh Meksiko, mari kita memahami apa itu nasionalisasi. Menurut TeleSUR.net, nasionalisasi merupakan proses pengambilan keputusan oleh pemerintah dalam upaya pengendalian perusahaan atau industri, sebagai cara untuk memperluas sumber daya dan kekuatan ekonominya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dalam Resolusi Majelis Umum PBB nomor 3281 Tahun 1974 tentang Charter of Economic Rights and Duties of States, mengakui bahwa setiap negara berhak untuk secara bebas melaksanakan kedaulatannya, termasuk dalam pemilikan dan penggunaan sumber daya alam dalam kegiatan-kegiatan ekonominya. Melalui dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan hak yang dimaksud ini antara lain mencakup tindakan nasionalisasi.
Setelah kita tahu apa itu nasionalisasi, sekarang kita akan membahas kebijakan nasionalisasi tambang Lithium yang dilakukan oleh Meksiko. Sebelum ditetapkannya kebijakan tersebut, banyak pertambangan Lithium yang dimiliki oleh perusahaan asing, salah satunya yaitu Tiongkok, beroperasi di Meksiko dan selama ini menggunakan konsensi pertambangan yang dinilai kurang menguntungkan bagi Meksiko.
Maka dari itu, undang-undang Meksiko menuntut untuk mengakui bahwa Lithium yang berada di Meksiko adalah warisan bangsa, sehingga eksplorasi dan eksploitasinya dicadangkan eksklusif bagi rakyat Meksiko (Persigny, 2022). Melalui penyampaian oleh Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, ia mengatakan bahwa Lithium memiliki peran strategis dalam transisi energi bangsa. Itulah alasan dari Meksiko yang mereformasi undang-undang pertambangan mereka untuk membahas mengenai upaya pelestarian perusahaan Lithium yang dimiliki.
ADVERTISEMENT

Dampak Kebijakan Nasionalisasi Meksiko kepada Tiongkok

Ilustrasi Mobil Listrik -- Foto oleh: istockphoto.com
Setelah kita mengetahui seperti apa kebijakan nasionalisasi yang diterapkan Meksiko, sekarang kita akan membahas dampak dari kebijakan tersebut kepada Tiongkok.
Lithium menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk membuat baterai, termasuk baterai pada kendaraan listrik. Sementara itu, Tiongkok sebagai salah satu negara pembuat kendaraan listrik, membutuhkan pasokan Lithium yang besar, sehingga berdasarkan data dari energy-storage.news, diketahui bahwa Tiongkok adalah negara yang paling mendominasi pasar Lithium di dunia.
Dominasi tersebut dapat terjadi salah satunya karena Tiongkok mendapatkan permintaan pasar atau demand yang tinggi, untuk memproduksi baterai yang akan digunakan dalam kendaraan listrik.
Oleh karena itu, salah satu perusahaan Tiongkok, yaitu Ganfeng Lithium Co Ltd, berencana untuk meningkatkan kepemilikiannya dari 22,5% menjadi 50% di proyek Sonora Bacanora Lithium yang berada di Meksiko. Namun kemudian, situasi ini membuat Meksiko untuk segera melakukan tindakan nasionalisasi Lithium mereka.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang kemudian menjadi inti pembahasan kita. Kebijakan nasionalisasi yang ditetapkan oleh Meksiko ini menjadi ancaman bagi Tiongkok, karena hal tersebut akan menghambat upaya dominasi pasar Lithium yang ingin dilakukan Tiongkok, supaya dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam produksi baterai bagi kendaraan listrik.
Ilustrasi Batu Lithium Sebelum Diolah -- Foto oleh: shutterstock.com
Dari pembahasan yang telah kita simak bersama, dapat disimpulkan bahwa kebijakan nasionalisasi tambang Lithium yang diberlakukan oleh Meksiko, bertujuan agar mereka dapat mengendalikan dan memanfaatkan stok atau pasokan sumber daya dari Lithium itu sendiri bagi keperluan pribadi negara.
Sementara itu, kebijakan tersebut mengancam Tiongkok dalam upaya mereka untuk dapat menguasai pasokan Lithium yang ada, karena mereka, yang adalah negara dengan tingkat perekonomian tertinggi dan sebagai negara industri dengan salah satu komoditinya yaitu mobil listrik, membutuhkan Lithium agar dapat memproduksi baterai bagi mobil listrik itu sendiri sembari terus meningkatkan pendapatan dan keuntungan.
ADVERTISEMENT