news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Griya Facade Arsitektur dan Interior: Potret Kegigihan dalam Menjemput Impian

Aryo Dewanto
Dosen di Program Studi Manajemen Rumah Sakit yang sangat tertarik dengan bidang Manajemen SDM, Perilaku Organisasi, dan Akuntansi Manajemen. Seorang penikmat kopi dan penggemar Hot Wheels.
28 Oktober 2021 14:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aryo Dewanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ruang kantor Griya Facade tempat berdiskusi dan menggali inspirasi
zoom-in-whitePerbesar
Ruang kantor Griya Facade tempat berdiskusi dan menggali inspirasi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayup-sayup terngiang lantunan lagu Sheila On 7 yang dulu selalu menemani mereka melewati keheningan malam-malam panjang itu. Masih jelas di ingatannya lima wajah mahasiswa tingkat akhir dan alumni Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Malang yang tampak serius dengan kesibukan mereka masing-masing.
Mbak Putri berhenti bercerita lalu menerawang mengenang. Tampak setitik air di sudut mata yang ditahan agar tidak mengalir jatuh. Memang, sudah belasan tahun dia tidak pernah dipaksa me-recall dan menceritakan perjuangannya bersama mas Turi suaminya ketika mengawali bisnis desain arsitektur dan interior yang digeluti hingga saat ini.
“Ngapain Mbak tengah malam kumpul-kumpul, main game versi old ya?,” kataku bertanya membuyarkan lamunan Mbak Putri.
“Woooo… mainan, kerja leee...,” protes Mbak Putri dengan logat Jawa kental menirukan gaya bicara anak ketiganya yang masih kelas 1 SD.
ADVERTISEMENT
“Kerja apa Mbak?,” ujar saya meledek sambil berharap mendapat jawaban yang fantastis.
“Duluuuu… saya, suami, dan teman kuliah saya hampir tiap malam begadang di garasi, kerja membuat maket,” tangkasnya.
“Waktu masih kuliah?” saya menggantung pertanyaan.
“Mas Turi dan saya memutuskan menikah muda, biar ngga lama-lama pacaran,” dia menjelaskan sambil terbahak.
“Saat itu kok ya nekat, saya belum lulus S1 dan mas Turi masih kuliah S2. Jadi, kami berdua berupaya kerja sambil kuliah agar sesegera mungkin mandiri,” kata Mbak Putri mengenang sambil memandang mas Turi.
“Lha terus?,” saya bertanya penasaran.
“Jadi... ya itu, kami terima pesanan maket meneruskan usaha mas Turi sejak S1. Awalnya pesanan maket datang dari mahasiswa arsitektur yang mau ujian akhir, lama kelamaan ada pesanan dari instansi-instansi dan proyek yang lumayan besar. Salah satunya adalah maket Jembatan Suramadu, itu proyek kami,” mbak Putri bercerita sambil sedikit menyombong.
ADVERTISEMENT
“Maksud saya proyek maketnya, bukan proyek jembatannya,” ujarnya buru-buru mengoreksi.
* * *
Griya Facade Arsitektur dan Interior dibangun dengan kerja keras oleh pasangan muda AB. Mappaturi dan Rr. Putri sekitar tahun 2004 di Kota Malang. Impian, kerja keras, restu orang tua, dan ketaatan pada agama menjadi landasan utama memulai dan mengelola usahanya tersebut.
“Jangan berpikir prinsip-prinsip itu klise. Saya benar-benar membuktikan dan mengalaminya” begitu Mas Turi mengawali penjelasannya.
Mas Turi menjelaskan bahwa keberanian memulai adalah titik penting dalam mendirikan Griya Facade. Dia mempunyai prinsip “selalu bilang bisa untuk semua kerjaan”. Dia juga mengingat betul pesan orang tuanya untuk tidak menghitung-hitung materi saat bekerja. Itulah kenapa mbak Putri juga menyampaikan bahwa sebuah karya harus dihasilkan dari hati. Jangan sampai di awal sudah berpikir untung dan rugi. Prinsipnya sederhana, libatkan hati dalam berkarya dan hasil lainnya akan mengikuti.
Proses pengerjaan meja resepsionis dan hasil akhirnya. Lokasi: Workshop Griya Facade dan Fakultas Ilmu Komputer UB.
Mas Turi melanjutkan ceritanya bahwa setelah usahanya mulai bergerak, maka doa restu dan motivasi untuk membahagiakan orang tua dia yakini benar sebagai kunci utama keberhasilannya. Lalu, ketaatan pada ajaran agama dan keyakinan kuat bahwa rejeki sudah diatur semakin meringankan jalan pasangan suami istri ini dalam bekerja. Menurutnya, ketaatan pada ajaran agama ini termasuk jujur dan mengikuti regulasi pemerintah dalam menjalankan usahanya.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak ingin bekerja menabrak aturan agama, pun juga aturan pemerintah” ujarnya singkat.
Memang Mas Turi, yang saat ini juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, berupaya kuat mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam menjalankan Griya Facade bersama istrinya.
Mas Turi memeriksa pekerjaan interior Auditorium Algoritma Fakultas Ilmu Komputer UB
Griya Facade terus berangsur tumbuh dan kini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan jasa arsitektur dan interior yang cukup diperhitungkan di Kota Malang. Dengan jumlah karyawan yang semakin banyak, Griya Facade kini lebih dapat menebar manfaat. Griya Facade kini menangani proyek desain dan pembangunan baik interior maupun eksterior.
Pekerjaan perencanaan hotel Graha Tumapel Universitas Negeri Malang
Untuk terus belajar dan mengembangkan wawasannya, kedua owner Griya Facade ini juga aktif dalam organisasi Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII). Hingga saat ini, beberapa klien yang pernah ditangani mulai dari rumah pribadi, klinik kesehatan, rumah sakit, hotel, kompleks perkantoran, hingga universitas. Beberapa karya Griya Facade dapat dilihat melalui akun Instagramnya @griyafacade.
ADVERTISEMENT
"Oh ya, satu lagi, buat yang mau memulai usaha dan belum menikah, pilih istri yang tepat, itu juga kunci!” begitu kata mas Turi, sambil tersenyum melirik ke mbak Putri, mengakhiri pembicaraan tanpa mau menjelaskan maksudnya.
***
Pengalaman pasangan muda millennial mas Turi dan mbak Putri dalam memulai dan menjalankan usahanya dapat menjadi inspirasi bagi kaum muda atau semua yang ingin memulai usaha. Buat kalian yang saat ini sudah bersemangat dan ingin segera memulai usahanya, Festival Usaha Milik Kaum Milenial (UMKM) Kumparan 2021 bisa menjadi jawabannya.
Festival UMKM Kumparan 2021
Sebagai wujud dukungan nyata pada UMKM, Kumparan mengadakan Festival UMKM Kumparan 2021. Kegiatan yang dilakukan secara daring ini ini dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 26 Oktober 2021 dan berlangsung selama tiga hari hingga tanggal 28 Oktober 2021. Deretan Menteri dan tokoh UMKM hadir sebagai keynote speaker, talk show, dan pemateri dalam kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
Kumparan juga mengadakan Lomba Menulis UMKM Indonesia sebagai wadah bagi masyarakat untuk mengapresiasi UMKM sekaligus sebagai kesempatan untuk mereka mempromosikan UMKM favorit mereka. Lomba ini masih berlangsung hingga tanggal 14 November 2021.
Jadi, tunggu apalagi? Datang dan ramaikan Festival UMKM Kumparan 2021. Jangan lewatkan kesempatan untuk menggali ilmu dan menggugah inspirasi dari pengalaman para praktisi UMKM agar usaha kita terwujud, tahan banting, dan sukses hingga naik kelas.
Juga, jangan lewatkan pula kesempatan memenangkan hadiah total sebesar 5 Juta Rupiah dengan mendukung UMKM Indonesia Kesukaan Kamu melalui promosi usaha mereka dengan tulisan-tulisan menarikmu.