Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Pasar Tradisional: Transformasi Autentik Pasar di Zaman Digital
20 Januari 2025 17:08 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Aufa Arya Sahitya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasar tradisional meninggalkan ketertinggalan budaya, berani memberikan fasilitas terbaru. Menandakan bagian tempat jual-beli detailnya dengan pembagian khusus daging, sayuran, rempah rempah, hingga busana dan pakaian. Jarang sekali, pengunjung pasar tradisional mengeluhkan tidak jelasnya bagian mana kios yang dicari.
ADVERTISEMENT
Perkembangan pasar inilah mendukung perbaikan fasilitasnya. Zaman telah memasuki era serba digital, begitupun di pasar, kini transaksi jual berubah yang biasanya memakai uang fisik, kini terdapat sebagian pasar yang menerapkan pembayaran digital atau cashless.
Perhatian pemerintah setempat sangat menyayangkan apabila pasar mulai ditinggalkan pengunjungnya dan memberikan dampak pada kalangan yang memiliki mata pencaharian di pasar. Perbaikan sarana prasarana jual-beli perlu dilakukan untuk memperhatikan kalangan dengan mata pencaharian sebagai pedagang dan semacamnya.
Langkah pertama, meminimalisir dampak ditinggalkannya pasar adalah memperjelas tata letak dan infrastruktur. Perwujudan langkah tersebut dilakukan pada pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, mereka mengubah tata letak dan infrastruktur pasar bertahap pada setiap daerah bagian di Yogyakarta.
Pasar Ngasem, pasar dengan struktur tata letak jelas dari tempat pedagang jajanan tradisional, warung makan, dan bahan baku makanan secara khusus dibedakan. Pasar tradisional ini sudah ada sejak lama, diperhatikan oleh pemerintah daerah dengan langkah tersebut bertujuan mempertahankan agar tetap dikunjungi masyarakat dengan lebih luas jangkauannya.
ADVERTISEMENT
Langkah kedua, mengubah pasar tradisional menjadi objek wisata dalam kota yang memiliki akses strategis dengan objek wisata lainnya. Lokasi yang strategis menjadi peluang untuk dikunjungi oleh masyarakat dan pendatang dari luar kota. Pengunjung akan bertambah ketika keberadaannya strategis dan bagian dari objek wisata.
Pasar Kranggan, pasar yang ramai pengunjung karena berdekatan dengan Tugu Jogja. Wisatawan tertarik mengunjungi untuk mencicipi kuliner dan pengalaman baru menikmati kota Yogyakarta. Pasar ini menyediakan kios kuliner lezat di lantai dua yang nyaman untuk beristirahat sejenak.
Ketiga, memastikan komoditas pangan selalu tersedia. Langkanya salah satu komoditas berpengaruh pada melonjaknya harga penjualannya. Pengunjung mencari kebutuhan pada saat mereka tidak mendapatkannya di lokasi terdekatnya. Kemudian pengunjung akan berkunjung ke pasar untuk memenuhinya.
ADVERTISEMENT
Pasar Gamping, pasar yang menyediakan kebutuhan yang dicari-cari masyarakat bahkan pengunjung dari luar kota. Pasar ini memang masih eksis hingga saat ini karena aktifitas yang selalu ramai dari pedagang dan distributor komoditas sayur, buah, daging, dan makanan. Pasar Gamping terbagi jadi dua, yaitu sisi selatan untuk perbelanjaan utama dan sisi utara khusus sentral buah-buahan.
Beberapa pasar sendiri dilakukan perubahan demikian oleh pemerintah setempat untuk menarik pengunjung untuk mampu menciptakan pengalaman baru. Dinamika pasar memang sedang mengalami perubahan, dari keinginan akan mudahnya mencari kebutuhan, keterbatasan waktu, dan kenyamanan serta keamanan diri.
Dinamika pasar dilihat dari dari internal dengan eskternalnya. Internal pasar mengalami kesulitan pada harga dari para pedagang yang tidak stabil, kualitas produk yang ditawarkan, dan keamanan serta kenyamanan pengunjungnya. Lalu, dinamika eksternalnya yaitu terdapat pesaing mulai dari level rendah dan paling tinggi.
ADVERTISEMENT
Pesaing dari pasar itu adalah pasar yang berdiri modern dari segi infrastruktur, sarana-prasarana, serta aturan yang berdasarkan perhatian kebutuhan pengunjungnya. Selain itu, pasar modern juga memiliki hiburan dan event rutin menghibur pengunjungnya dalam bentuk promo hingga undian.
“Pasar modern jelas berbeda dengan pasar tradisional yang menawarkan autentiknya, pada kedekatan komunitas pasar, berupa pedagang, pembeli, dan pemasoknya,” ucap Sidik, salah satu dosen Hubungan Internasional UMY bidang Human Security Diplomacy & Transnational Social Movement Issues.
Keleluasaan pemerintah merubah pasar perlu mengajak pedagang atau pihak yang berada di sektor perdagangan untuk memberikan pengalaman yang menarik. Kerjasama dengan keseluruhan dalam sektor perdagangan ini memberikan dampak positifnya. Mewujudkan tujuan tersebut akan lebih efisien bila dilakukan bersamaan mengadakan event.
ADVERTISEMENT
Event atau acara yang diadakan dapat melibatkan bidang pariwisata, perdagangan, dan ekonomi. Tujuan dari acara demikian untuk menarik seluruh kalangan masyarakat kembali percaya dan melihat bagian dari pasar berkembang mengikuti eranya.
Salah satu acara yang menjadi perwujudan tujuan tersebut seperti pada Pasar Kangen Jogja 2024. Acara yang diadakan di Taman Budaya Yogyakarta ini terdapat berbagai produk, kuliner, kerajinan, dan pertunjukkan seni. Sukses menarik pengunjung dalam jumlah besar memberikan dampak positif, yaitu mengenalkan kuliner tradisional, budaya, dan pengalaman baru bagi siapa saja yang datang.
Fenomena ketika acara ini diadakan dapat bergerak informasinya dari mulut ke mulut. Ketertarikan pada sesuatu yang baru diketahui melalui pengalaman orang lain dan ketika seolah ingin mendapatkan pengalaman itu.
ADVERTISEMENT
“Anak muda zaman sekarang itu juga tertarik ke pasar cari jajanan itu juga sambil nongkrong atau cari hiburannya agar tidak bosan,” ujar Atun, salah satu pedagang jajanan Pasar Gamping.
Kemudian, langkah terakhir yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendukung UMKM dan pedagang makanan tradisional dengan mengadakan event rutin serupa dengan Pasar Kangen. Semata-mata untuk memperkenalkan kepada masyarakat seluruh kalangan terutama generasi muda yang saat ini ingin tidak ketinggalan dari apa yang ramai diperbincangkan.
“Pasar seperti ini ramai juga karena adanya konten di media sosial yang viral, lalu di-share lebih luas. Anak muda generasi sekarang itu suka yang viral terus didatangi dan itu menguntungkan kami,” ucap Doni, pedagang apem beras Pasar Ngasem.
ADVERTISEMENT
Konten di media sosial selalu ramai apabila dibuat oleh kreator konten yang berisi tempat kuliner di Yogyakarta, misalnya. Fenomena ini yang ramai dimanfaatkan terutama anak muda.
“Generasi Z atau anak muda masa kini lebih tertarik untuk memfoto, memposting, dan menyebarkan apa yang menarik dalam sebuah tempat kuliner atau yang lainnya,” jelas Denis, salah satu dosen Ilmu Komunikasi UMY bidang Public Relations.
Hal yang perlu diperhatikan pasar tradisional saat ini adalah nilai sistem dan pengikutnya, Menjual autentiknya pasar tradisional dengan perkembangan yang terkini, bisa dengan event rutin atau memberikan ruang yang terjangkau dalam komunitas sosial pasar tradisional untuk beraktivitas.
Demikian beberapa pasar tradisional memiliki nilai sosial yang mempertahankan komunitasnya di era digital atau modern saat ini.
ADVERTISEMENT
Live Update