Konten dari Pengguna

Perpustakaan: Akses Informasi bagi Difabel

Aselia Nur Lailli
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, prodi Manajemen Pendidikan
10 Mei 2025 10:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aselia Nur Lailli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto hasil kamera pribadi. Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
zoom-in-whitePerbesar
foto hasil kamera pribadi. Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ADVERTISEMENT
Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, perpustakaan tidak lagi sekadar identik dengan rak-rak buku dan suasana sunyi. Lebih dari itu, perpustakaan telah berevolusi menjadi ruang inklusi sosial yang membuka akses seluas-luasnya bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Namun, kenyataannya, masih banyak difabel yang menghadapi berbagai hambatan dalam mengakses informasi dan pengetahuan di perpustakaan. Padahal, hak atas informasi merupakan hak dasar setiap warga negara tanpa terkecuali. Oleh karena itu, penting bagi perpustakaan untuk terus berinovasi, menghadirkan layanan dan fasilitas yang ramah difabel, serta memastikan tidak ada satu pun kelompok masyarakat yang tertinggal dalam arus literasi dan pengetahuan. Sebagai contoh, siti, seorang tunanetra di Surabaya, merasa sangat terbantu sejak perpustakaan di kotanya menyediakan koleksi braille dan audiobook. ‘Saya jadi lebih percaya diri datang ke perpustakaan,’ ujarnya.”
ADVERTISEMENT
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2021, sekitar 15% penduduk dunia adalah penyandang disabilitas. Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada lebih dari 22 juta penyandang disabilitas pada tahun 2022. Sayangnya, banyak dari mereka masih menghadapi tantangan dalam mengakses layanan publik, termasuk perpustakaan. Bayangkan, dari jutaan orang tersebut, berapa banyak yang bisa memilih buku favoritnya di perpustakaan?.
Ada beberapa tantangan dalam perpustakaan inklusif.
Tantangan pertama adalah hambatan fisik. Banyak perpustakaan di Indonesia yang belum menyediakan fasilitas ramah difabel, seperti jalur kursi roda, lift, atau toilet khusus. Rak buku yang terlalu tinggi atau lorong yang sempit juga menjadi kendala bagi pengguna kursi roda. Selain itu, hambatan informasi juga masih sering ditemui. Koleksi buku braille untuk tunanetra, audiobook, atau perangkat teknologi seperti screen reader masih sangat terbatas di banyak perpustakaan. Hambatan sosial pun tak kalah penting, di mana sebagian petugas perpustakaan belum memiliki pemahaman dan pelatihan yang memadai dalam melayani pengunjung difabel.
ADVERTISEMENT
Meski tantangan masih ada, beberapa perpustakaan di Indonesia mulai berbenah dan memberikan contoh baik dalam mewujudkan inklusi sosial. Perpustakaan Nasional RI, misalnya, telah menyediakan layanan braille, audiobook, dan ruang baca khusus bagi tunanetra. Koleksi buku braille dan audiobook di perpustakaan ini terus bertambah setiap tahunnya, bahkan Perpusnas juga menyediakan layanan digital yang dapat diakses oleh difabel dari rumah.
Di tingkat daerah, Perpustakaan Kota Surabaya menjadi salah satu pelopor perpustakaan ramah difabel. Mereka menyediakan komputer dengan software pembaca layar, keyboard khusus, dan pelatihan literasi digital bagi penyandang disabilitas. Selain itu, beberapa perpustakaan sekolah inklusif di Yogyakarta dan Bandung telah menyediakan sudut baca ramah difabel, seperti buku berhuruf besar, alat bantu dengar, hingga pendampingan khusus bagi siswa difabel.
ADVERTISEMENT
Kisah inspiratif juga datang dari Perpustakaan Keliling di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), yang berupaya menjangkau anak-anak difabel di pelosok dengan membawa buku braille dan alat bantu belajar lainnya. Upaya ini membuktikan bahwa keterbatasan akses geografis dan fisik dapat diatasi dengan inovasi dan kepedulian.
Solusi dan Upaya Mewujudkan Perpustakaan Inklusif
Agar perpustakaan benar-benar menjadi ruang inklusi sosial, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan. Pertama, dari sisi fasilitas fisik, perpustakaan perlu menyediakan jalur khusus kursi roda, lift, dan toilet ramah difabel. Penataan rak buku juga harus memperhatikan aksesibilitas, sehingga mudah dijangkau oleh semua pengunjung.
Kedua, dari sisi koleksi dan teknologi, perpustakaan harus menambah koleksi buku braille, audiobook, dan e-book yang dapat diakses dengan perangkat pembaca layar. Menyediakan komputer dengan perangkat lunak khusus dan keyboard braille akan sangat membantu difabel dalam mencari informasi.
ADVERTISEMENT
Ketiga, pelatihan bagi petugas perpustakaan sangat penting. Petugas harus dibekali pengetahuan tentang pelayanan inklusif dan etika berinteraksi dengan difabel. Dengan demikian, suasana perpustakaan menjadi lebih ramah dan nyaman bagi semua.
Keempat, kerja sama dengan komunitas difabel dan organisasi sosial dapat memperkaya program perpustakaan. Melibatkan difabel dalam merancang layanan dan kegiatan literasi akan membuat perpustakaan lebih responsif terhadap kebutuhan mereka. Kampanye literasi inklusif, seperti kelas menulis atau membaca bersama difabel, juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat luas.
Dampak Positif Perpustakaan Inklusif
Perpustakaan yang inklusif memberikan dampak positif yang luas. Difabel dapat meningkatkan minat baca dan pengetahuan mereka, sehingga membuka peluang pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik. Selain itu, perpustakaan inklusif juga menjadi ruang dialog dan toleransi, di mana masyarakat belajar saling menghargai perbedaan. Pada akhirnya, perpustakaan yang ramah difabel membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil, mandiri, dan percaya diri.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan sebagai ruang inklusi sosial bukan lagi sekadar impian. Dengan komitmen dan kolaborasi semua pihak, perpustakaan dapat menjadi tempat yang benar-benar ramah bagi semua, termasuk difabel. Setiap langkah kecil menuju perpustakaan yang inklusif adalah investasi besar bagi masa depan bangsa. Mari wujudkan perpustakaan yang inklusif, agar akses informasi benar-benar menjadi milik semua.