Konten dari Pengguna

Membaca Filosofi Keset

Asep Abdurrahman
Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Tangerang dan Mahasiswa Program Doktor Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13 Juni 2020 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Abdurrahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dok. Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pribadi.
Hampir setiap rumah, tempat ibadah, gedung dan lain-lain, memiliki yang namanya keset. Keset dengan aneka warna hadir di banyak rumah. Baik di kota ataupun di desa, keset banyak ditemukan di depan pintu masuk rumah, belakang, depan kamar mandi, sampai ke tempat cucian piring di wastafel, keset terlihat bertengger.
ADVERTISEMENT
Meskipun keset itu hanya sekedar kain yang sudah tak terpakai, lalu dijadikan keset. Tapi intinya keset. Mau dibikin dengan sengaja atau tidak, yang jelas keset banyak ditemukan hampir semua rumah.
Peran dan fungsi keset tak lain dan tak bukan adalah sebagai sarana untuk membersihkan alas kaki dari segala kotoran yang menempel di kaki, sandal ataupun sepatu. Tak hanya itu, keset juga kadang dipakai untuk ngelap kotoran, entah itu bekas kotoran ayam, tikus, air tergenang, air liur atau bekas makanan anak-anak yang nempel di lantai.
Belajar dari Keset
Di mata yang nginjak keset, harkat dan martabatnya hampir tak pernah dipandang mulia. Ia selalu diinjak, tak pernah disimpan di tempat yang tinggi. Sekalipun disimpan di tempat yang tinggi hanya untuk mengeringkan keset itu, setelah dicuci dan digiling dengan memakai air sisa gilingan pakaian.
ADVERTISEMENT
Dari keset yang dipandang rendah itu, kita bisa mengambil pelajaran bahwa ia merelakan dirinya untuk dijadikan pembersih. Agar kaki kita bersih ketika masuk rumah, misalnya. Tentu di berbagai ruangan kita ingin selalu bersih.
Sehingga keluarga kita dengan nyaman dan tenang melihat ruangan rumah jadi bersih. Atau saat kita keluar kamar mandi, kita nginjak keset supaya lantai tidak basah. Kalau sudah basah, justru bisa membahayakan penghuni rumah, apalagi punya anak kecil yang hobinya main air.
Jika kaki kita tidak dikeringkan di keset, kuatir keluarga kita terpleset, jatuh, yang pada akhirnya terbentur benda-benda yang ada di dalam rumah. Masih kuat kalau orang dewasa jatuh. Bagaimana kalau anak balita yang sedang lucu-lucunya jatuh, lalu kepala benjol dan mengakibatkan geger otak.
ADVERTISEMENT
Tentu, membuat orangtua jadi sedih dan kuatir jika anak kesayangannya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maka keset merelakan dirinya untuk dijadikan pengering kaki setelah keluar dari kamar mandi. Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita menjadi bantalan untuk orang lain dalam upaya untuk meraih tujuannya.
Jika kita tidak diinjak, justru tak akan sampai pada tujuan itu. Bagi anggota keluarga sehabis wudlu, keset-pun jadi fungsi yang sama, membersihkan kaki. Kaki yang kotor apalagi terindikasi ada najis, maka shalatnya tidak akan sah, sebelum dibersihkan terlebih dahulu.
Dan dibersihkan-pun pakai keset, setelah itu baru disiram air. Artinya, keset berperan ganda. Saat di rumah atau di tempat ibadah, keset begitu mulia perannya. Betapa tidak, keset menjadi sarana untuk kebersihkan rumah. Sebaliknya, rumah yang kotor sebagai sarana penularan penyakit yang terbawa dari kaki yang kotor.
ADVERTISEMENT
Kalau sudah begitu, rumah jadi tak sehat. Anggota keluarga rentan terkena penyakit. Entah itu penyakit pes, typus paratypus, diare, TBC, difteri, sinusitis, flu, atau penyakit yang lainnya. Dan keset jadi sarana untuk menghilangkan itu.
Dalam kehidupan, di antara kita terkadang ada yang berperan seperti keset. Jadi curahan orang masih mending. Jadi tempat pembuangan kata-kata kotor dari orang-orang, dan ini cukup berat. Berat harus memiliki mental yang kokoh, stabil dan tidak mudah goyah atas umpatan yang datang kepada dirinya. Atau dimanfaatkan oleh pihak yang sengaja memanfaatkan dirinya untuk kepentingan sesaat.
Semoga Tuhan selalu memuliakan kita dengan peran apapun dan tugas apapun. Asalkan ikhlas, niat yang tulus dan disertai pengharapan akan ridho-Nya dalam setiap peran dan tugas yang dikerjakan.
ADVERTISEMENT