Konten dari Pengguna
Hikmah di Balik Kesibukan (7)
22 September 2025 9:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
Kiriman Pengguna
Hikmah di Balik Kesibukan (7)
Kesibukan pagi di antaranya mandi dan sarapan. Mandi untuk kebersihan badan. Sementara sarapan sebagai penopang energi untuk aktivitas.Asep Abdurrohman
Tulisan dari Asep Abdurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Selesai merapikan seisi rumah yang cukup berantakan, selanjutnya beranjak membersihkan badan sebelum sarapan. Mandi pagi sebelum berangkat kerja tentu sangat penting untuk mendukung agar semangat kerja tetap menyala.
ADVERTISEMENT
Kerja tanpa mandi terlebih dahulu rasanya ada yang tidak lengkap. Segar fisik dan psikologi tidak bisa dirasakan saat pagi. Pagi yang segar mendorong tingkat produktivitas. Maka, mandi tidak saja penting, namun dalam pandangan agama dipandang sebagai bentuk dari tujuan syariat agama.
Salah satu tujuan syariat agama adalah menjaga jiwa. Orang yang tidak memperhatikan kebersihan fisiknya, sejatinya belum lengkap kepatuhan terhadap agamanya. Mandi, dalam pandangan pendidikan bukan asal membasahi fisik.
Namun, di balik itu mandi upaya serius merawat kesehatan fisik yang akan mendorong semangat untuk mencari kehidupan yang baik. Dengan mandi, ibaratnya menjaga amanah badan. Jika ingin sehat, rawatlah badan. Jika ingin sehat, mandilah dengan baik.
Hakikatnya mandi itu menghilangkan kotoran yang menempel di badan. Setelah mandi datangnya badan yang bersih, bau keringat hilang. Orang di sekitar kita tidak terganggu dengan bau badan.
ADVERTISEMENT
Rasulullah sangat senang melihat sahabatnya bersih dan rapi. Rapi dan bersih bisa dihasilkan salah satunya dari mandi. Rasulullah pun tidak suka melihat rambut sahabatnya acak-acakan. Tidak heran, di kemudian hari saat rasul melihatnya memerintahkannya untuk disisir.
Rapi dan bersih adalah cermin diri orang beriman. Orang beriman itu adalah orang yang bersih dan rapi. Rapi fisiknya dan rapi jiwanya. Rapi juga bicaranya, tidak asal bunyi, lalu keluar pembicaraan.
Pembicaraan dalam agama tidak asal bicara, tapi memilih kalimat demi kalimat yang baik. kalimat baik itu kalimat yang dilontarkan dengan penuh pertimbangan. Baik pertimbangan dari segi manfaat, keadilan, keutamaan mapun sesuai dengan logika masyarakat.
Dari sini kita bisa belajar bahwa hikmah mandi itu ternyata penuh dengan pelajaran. Islam tidak semata-mata agama ritual, tapi agama yang memperhatikan kebersihan dan kerapian. Makanya, sebelum salat ada wudu.
ADVERTISEMENT
Wudu ini adalah bentuk kecintaan Allah kepada hamba-Nya agar bersih dan rapi tetap ada dalam setiap pergantian waktu salat. Setelah badan bersih dan rapi, tidak lupa sarapan pagi sebelum berangkat kerja.
Sarapan itu penting sebagai upaya pasokan energi tubuh sebagai modal untuk beraktivitas. Energi yang didapat dari sarapan menjadi lengkap jika dibarengi dengan energi kebersamaan dengan anak dan istri.
Artinya, sarapan pagi bareng dengan keluarga. Kebersamaan dengan keluarga dalam setiap momen, termasuk sarapan adalah salah satu hal yang penting. Sarapan akan semakin nikmat, saat sarapan itu bersama orang-orang tercinta.
Sambil sarapan sesekali sambil canda ria bersamanya. Rasanya itu semakin nikmat, meski sarapan pagi ditemani dengan makanan sederhana. Bukan menu sarapannya yang mewah, namun kehadiran orang-orang tercinta itu bikin mewah.
ADVERTISEMENT
Apalah arti sarapan pagi dengan sederet makanan yang lezat jika suasana kebersamaan di tengah keluarga sedang terguncang dengan aneka konflik. Rasanya, makanan enak dan lezat pun tidak terasa nikmat. Karena hati dan jiwanya sedang sakit dirundung masalah keluarga.
Selama masih bisa sarapan bareng, sarapanlah bersama-sama. Sebelum kesibukan masing-masing yang akan memisahkannya. Biarkan makan siang sendiri-sendiri, hanya ditemani oleh rekannya.
Istri ditemani oleh rekan kerjanya. Dan anak ditemani oleh rekan kelasnya. Asalkan saat tiba makan malam, kembali makan bersama sambil diiringi canda ria untuk menambah semangat gembira. Selesai sarapan, jangan lupa menyimpan piring kotor pada tempatnya.
Ini proses pendidikan, tidak hanya berhenti saat makan, namun piring kotor pun bekas pakai harus disimpan pada tempatnya sebagai bentuk rasa tanggung jawab. Selesai sarapan, masing-masing pamit untuk keluar rumah.
ADVERTISEMENT
Istri pamit untuk kerja, sementara anak pamit untuk sekolah. Saat pamit dengan istri, tidak lupa cium pipi dan cium kening sang istri agar moodnya terjaga seharian saat di luar rumah. Begitu juga saat pamit kepada anak, ayah dan ibunya mencium dan memeluk mesra agar emosinya tetap stabil saat di sekolah.
Pentingnya kedekatan di antara keluarga terbukti sangat ampuh untuk benteng pertahanan ujian hidup. Betapa banyak keluarga yang rapuh, karena tidak ditopang oleh kedekatan. Kedekatan dengan keluarga, ke mana pun pergi akan selalu tersambung sinyalnya.
Bukankah ketika saat sinyal bagus, kita akan lancar dalam berkomunikasi. Sinyal yang bagus itu berupa suasana keluarga yang terbangun dan penuh kebersamaan. Dari sini muncullah keluarga yang damai dan bahagia. Stres akan hilang, peluang akan datang dan masa depan keluarga pun terlihat dengan jelas tanpa memelas. Semoga bermanfaat.
ADVERTISEMENT

