(YouTuber) Menjanjikan dan Menjerumuskan

Asep Rudi Nurjaman
Dosen UPI Kampus di Cibiru, Ketua Yayasan Bintang Cendikia Al Muhyidin
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2020 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Rudi Nurjaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi YouTube. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi YouTube. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Kasus Ferdian Paleka harus menjadi pelajaran berharga bagi para YouTuber yang ingin viral dan meraup untung dari video prank yang dibuatnya. Namun, apa jadinya jika prank yang dilakukan mengantarkan dirinya harus berurusan dengan pihak yang berwajib. Kejadian tersebut bukan hal pertama terjadi di Indoensia. Seperti kasus membagi-bagi bantuan berisi sampah yang dilakukan oknum youtuber kepada para pengguna jalan yang akhirnya berujung di sel jeruji.
ADVERTISEMENT
Apa pun aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh penghasilan harus memperhatikan dampak yang diakibatkan terhadap orang lain. Mencari keuntungan dari penderitaan orang lain apa pun alasannya tidak bisa diterima dan dibenarkan. Penipuan yang dikemas dalam kegiatan prank tetap akan mengantarkan seseorang pelaku prank berurusan dengan pihak berwajib jika saja si korban tidak menerima akan perbuatan yang menimpanya. Meskipun pelaku prank sudah mengungkapkan permohonan maafnya seperti kasus pada Ferdian Paleka kepada korban namun sikap tegas kepolisian sudah tepat demi memberikan edukasi dan pembelajaran bagi para youtuber lain agar tetap santun dalam berkarya.
Pengertian prank adalah intinya ngerjain orang dengan tujuan hiburan semata. Sebenarnya perbuatan tersebut dilakukan bukan pada kondisi sebenarnya hanya sebatas guyonan atau bercanda. Akan tetapi, seiring perkembangan dan bermunculannya jenis-jenis perbuatan prank banyak yang tidak kontrol bahwa apa yang dilakukannya sudah melebihi batas perbuatan iseng yang menghibur bahkan sudah menjurus kepada pencemaran nama baik atau tidak memanusiakan manusia. Semestinya perbuatan prank ini hanya dilakukan kepada teman atau orang-orang yang sudah dikenal dekat dengan pelaku.
ADVERTISEMENT
Inti dari kegiatan prank ini adalah canda, olok-olok, dan kelakar. Perbuatan canda atau olok-olok sebenarnya sudah sering terjadi pada kehidupan seseorang baik disengaja maupun tidak disengaja. Akan tetapi yang berbeda, materi prank menjadi topik yang cukup menjanjikan dan banyak orang yang suka menyaksikan tindakan prank yang dikemas dalam video singkat dan diupload ke channel youtube.
Pada dasarnya mereka yang melakukan kegiatan prank hanya untuk hiburan semata dan untuk menaikkan rating tontonan dari video yang mereka upload ke YouTube. Namun, semestinya di Negara hukum ini segala sesuatu harus dipertimbangkan dengan matang karena jika apa yang kita lakukan menimbulkan kerugian bagi pihak lain maka hal tersebut bisa saja diperkarakan oleh korban dengan pasal pencemaran nama baik atau penipuan.
Ilustrasi menonton Youtube. Foto: Getty Images

YouTuber Memang Menjanjikan

Saat ini banyak YouTuber baru yang sukses meraup untuk dari aktivitas pembuatan konten-konten yang di-upload di YouTube channel mulai dari yang dilakukan secara individu bahkan sampai memiliki manajemen. Rata-rata artis papan atas seperti Rafi Ahmad, Sule, dan Panji yang dikenal dengan konten-konten yang membahas tentang hewan ular dan pemburuan binatang liar. Mereka sudah menjadi figur youtuber yang mendapatkan penghasilan dari konten-konten yang dibuatnya baik secara pribadi maupun yang dikelola oleh manajemen. Tidak tanggung-tanggung penghasilan yang diperoleh dari video yang di-upload-nya jika ratting-nya bagus biasa sampai jutaan penonton maka mereka akan dibayar jutaan rupiah pula. Menjadi seorang YouTuber memang sangat menjanjikan jika dilakukan secara profesional dan menyajikan konten-konten yang bermanfaat serta dibutuhkan oleh banyak orang. Selain pekerjaannya bisa dilakukan secara sampingan namun jika benar-benar ditekuni secara fokus dan serius bukan hal yang tidak mungkin hanya dengan menjadi youtuber seseorang sudah bisa menghidupi biaya hidupnya dan memenuhi segala kebutuhannya. Seorang Ferdian Paleka yang mulai aktif menjadi youtuber di tahun 2019 mendapatkan penghasilan Rp. 5.000.000/bulan, gaji yang tidak sedikit di zaman sekarang. Maka pantas minat untuk terus berkontribusi dalam membuat video-video yang akan di-upload-nya semakin gencar meski harus berhenti karena perbuatan prank memberikan bingkisan berisikan sampah yang dilakukannya kepada beberapa ibu rumah tangga telah menghapus dan mengkubur cita-cita suksesnya menjadi youtuber.
ADVERTISEMENT

YouTuber Bisa Menjerumuskan

Kasus yang menimpa Ferdian Paleka adalah salah satu contoh Youtuber yang menjerumuskan. Alih-alih mendapatkan rating yang bagus malah konten yang dibuatnya mengantarkan dirinya harus berurusan dengan pihak berwajib. Ketika kegiatan prank yang dilakukan seseorang justru menimbulkan dampak yang negatif maka hindari dan jangan sekali-kali mencobanya. Terlebih perbuatan tersebut dilakukan kepada seseorang yang bukan teman atau orang yang tidak kita kenal dekat sebelumnya.
Jadilah youtuber yang profesional. Memiliki niat menghibur itu bagus namun harus dengan cara yang baik pula. Perhatikan etika dan kepada siapa seharusnya perbuatan prank itu dilakukan. Semestinya, prank yang dilakukan tidak hanya mengandung candaan, olok-olok atau kelakar yang sifatnya menghibur lebih dari itu harus ada nilai edukasi. Sehingga baik pelaku maupun korban dari aktivitas prank bisa memetik hikmah dari perbuatan yang direncanakannya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, asal usul kegiatan prank adalah budaya orang-orang barat yang diadopsi oleh sebagian kalangan anak remaja Indonesia. Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang menjunjung nilai, moral, etika dan agama. Sehingga meskipun kita ingin melakukan kegiatan prank maka harus tetap berlandaskan dan memerhatikan nilai, moral, etika, dan agama.