Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Karakteristik Angka Partisipasi Masyarakat dan nilai UN pada Madrasah Aliyah
7 Maret 2018 13:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Asep Sjafrudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan madrasah sangat pesat, pada data EMIS 2014-2015, APM MA secara nasional tercatat 7,28% pada siswa usia sekolah 16-18 tahun sebanyak 967.033 siswa.. Dengan nilai rata-rata APM adalah 6,34 dan standard deviasi 3,40 maka APM MA cukup bervariasi antar provinsi.
ADVERTISEMENT
Jika dibandingkan antara MAN dan MAS, maka terlihat APM MAS lebih besar dari APM MAN. Ini menandakan partisipasi masyarakat yang diwakili oleh MAS lebih besar dari program pemerintah yang diwakili oleh MAN. Ini bsa dimengerti memang partisipasi masyarakat dalam pendidikan di Madrasah sangat besar. Pada data EMIS 2014-2015 tercatat bahwa Madrasah Swasta persentasenya mencapai 68,18% dari seluruh Madrasah Aliyah. Di daerah timur Indonesia, seperti Papua dan Papua Barat APM MA cukup rendah karena persentase masyarakat muslim didaerah tersebur cukup minoritas.
APM MA terbesar adalah provinsi Nusa Tenggara Barat dengan APM 16,79 dan terkecil adalah provinsi Papua Barat dengan APM 0,78. Hal ini bisa dimengerti berarti di provinsi Nusa Tenggara Barat, madrasah/pendidikan Islam cukup mendapat perhatian dari masyarakat Nusa Tenggara Barat.
ADVERTISEMENT
Secara umum dari kumulatif nilai rata-rata MA lebih baik dari SMA pada program Bahasa, dan pada program Bahasa pun kemampuan siswa SMA lebih bervariasi daripada siswa MA, sedang pada program IPA dan IPS, nilai rata-rata SMA lebih baik dari MA.
Program Bahasa, kumulatif nilai rata-rata MA lebih baik dari SMA yaitu 350,72 berbanding 349,12. Sedang pada program IPA dan IPS, kumulatif nilai rata-rata SMA lebih baik dari MA.
• Bahasa
Di MA program Bahasa ada 3 ujian yaitu B. Inggris, Matematika, dan Antropologi yang mendapat kategori D. Bila di telusuri ternyata hal ini disumbangkan oleh MA Swasta. Pada MA Negeri kategori nilai UN pada mata ujian B. Inggris dan Antropologi mendapat kategori C sedang di MA Swasta mendapat kategori Nilai standard deviasi diperlukan untuk menentukan kesenjangan nilai antar siswa, semakin mendekati nol, maka kemampuan antar siswa lebih seragam, semakin lebih besar dari nol, maka kemampuan siswa lebih bervariasi. Nilai standard deviasi MA program Bahasa adalah 78,83.
ADVERTISEMENT
• IPA
Kemampuan MA pada program IPA pada setiap mata pelajaran cukup seragam.Masing-masing mendapat kategori C, kecuali pada mata ujian Baasa Indonesia.Nilai standard deviasi diperlukan untuk menentukan kesenjangan nilai antar siswa, semakin mendekati nol, maka kemampuan antar siswa lebih seragam, semakin lebih besar dari nol, maka kemampuan siswa lebih bervariasi. Secara umum kemampuan siswa MA program IPA lebih bervariasi dibanding siswa MA program Bahasa. Nilai standard deviasi MA program IPA adalah 84,51.
• IPS
Nilai standard deviasi diperlukan untuk menentukan kesenjangan nilai antar siswa, semakin mendekati nol, maka kemampuan antar siswa lebih seragam, semakin lebih besar dari nol, maka kemampuan siswa lebih bervariasi. Secara umum kemampuan siswa SMA lebih bervariasi dibanding siswa MA. Nilai standard deviasi hasil ujian nasional MA program IPS paling kecil di banding program yang lain yaitu 76,45.
ADVERTISEMENT