Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Toleransi antar Umat Beragama, Demi Terciptanya Kehidupan yang Rukun dan Damai
21 Februari 2022 21:51 WIB
Tulisan dari Asep Suryana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sedih rasanya jika mendengar konflik agama yang masih terjadi di era perkembangan zaman seperti saat ini. Di negara Indonesia sendiri konflik agama masih sering terdengar belakangan ini, sehingga membuat kisruh masyarakat setempat. Seperti kasus pengeboman yang terjadi pada salah satu Gereja yang ada di Makasar pada Maret 2021 lalu. Tindakan yang dilakukan pelaku tentunya bukan sebuah hal yang baik dan tidak layak untuk ditiru, langkah yang diambil pelaku merupakan perbuatan yang tidak dapat dimaklumi dengan alasan apapun. Apalagi jika kejahatan tersebut dilakukan atas dasar kecintaan terhadap agama yang dianutnya, sebab dalam agama manapun tidak ada yang mengajarkan kebencian, apalagi memerintahkan umatnya untuk saling menjahati satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut juga pernah diungkapkan oleh Muhammad Hatta dari Majlis Ulama Indonesia Sumatera Utara. Ia menyampaikan bahwa, tidak dibenarkan tindakan kejahatan yang mengatas namakan agama, sebab agama mengajarkan untuk saling menghormati dan saling menyayangi. “Tidak ada agama manapun yang mengajarkan kebencian apalagi membunuh, maka jika ada serangan teror atau tindakan kejahatan lainnya atas dasar keyakinan agama, itu salah besar". Pungkasnya saat menghadapi teror yang terjadi di Markas Polda Sumatera Utara 2017 lalu. (Kompas.com)
Tidak hanya Muhammad Hatta, pendakwah sekaligus tokoh agama Islam yaitu Ustad Adi Hidayat atau yang akrab disapa UAH, juga pernah menyampaikan hal yang sama. Pendakwah yang banyak digemari masyarakat ini, mengajak jemaahnya untuk saling menghormati perbedaan agama meskipun hanya meyakini satu agama. “Manusia harus menghormati perbedaan agama”, tuturnya. Dalam meresapi pernyataan tersebut, sejatinya memang kita harus saling menghargai satu sama lain, tidak peduli latar belakangnya, apalagi status sosialnya. Jadi, tidak dibenarkan kasus penghinaan apalagi mendiskriminasi suatu agama.
ADVERTISEMENT
Selaku masyarakat kita harus peka dan menyadari akan perbedaan serta keberagaman yang terdapat di negara kita. Seperti yang kita ketahui bahwa, negara Indonesia memang merupakan negara yang majemuk, artinya akan terdapat banyak perbedaan dalam berbagai aspek, termasuk salah satunya perbedaan agama. Indonesia memang negara yang di dalamnya tumbuh lebih dari satu agama, yang sudah diakui keberadaannya. Jadi wajar dan menjadi hal yang lumrah, jika terdapat perbedan keyakinan dan kepercayaan di tengah-tengah masyarakat. Perbedaan tersebut pastinya tidak dapat dihilangkah apalagi dimusuhi, kita hanya bisa menerima dengan hati yang legowo, dan sadar akan keberagaman. Hal tersebut dilakukan demi terjaganya kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.
Selaku umat beragama yang sadar akan perbedaan, tidak sepantasnya kita mengusik siapapun yang sedang melaksanakan ibadah dalam agama apapun, karena hal ini akan mengganggu kenikmatan seseorang yang sedang melaksanakan ibadah tersebut. Selain itu, jangan juga merusak tempat ibadah serta fasilitas keagamaan lainnya. Sangat disayangkan jika sampai saat ini masih terdapat oknum-oknum yang menebar kebencian dengan merusak tempat ibadah, dengan alasan yang tidak masuk diakal. Kita juga tidak sepatutnya mengolok-olok, menertawakan, bahkan melakukan kekerasan kepada saudara - saudara kita yang mungkin memiliki kepercayaan berbeda dengan kita, karena hal tersebut bukan suatu tindakan yang baik, serta bisa menciptakan perpecahan diantara kita semua.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah adanya konflik agama. Seperti saling memberi, saling menolong, dan lain sebagainya. Meskipun mungkin kita tidak menganut agama yang sama, namun bukan menjadi alasan untuk kita saling membenci satu sama lain. kita harus senantiasa menghormati dan menghargai sesama agar terus bersama, walau perbedaan terus tumbuh dalam ruang lingkup yang sama. Menumbuhkan rasa dan menerapkan sikap toleransi, sudah sepatutnya kita gelorakan saat ini, sehingga kita akan saling menggenggam serta melangkah bersama-sama di atas perbedaan yang ada, serta agar kita dapat menciptakan kehidupan yang harmonis, aman, dan sejahtera, serta terhindar dari segala macam perselisihan.
Saudaraku sebangsa dan setanah air, tidak sepatutnya kita merendahkan dan menghina seseorang atau kelompok, meskipun memiliki kepercayaan yang berbeda dengan kita. Semua yang hidup dimuka bumi ini merupakan saudara sesama manusia dan setanah air, dan berkewajiban yang sama untuk merawat kebhinekaan. Jadi, mari kita tumbuhkan dan tanamkan rasa cinta, rasa kasih sayang, dan kepedulian antar sesama tanpa melihat latar belakang agama. Atas alasan apapun buang kebencian diantara kita, karena ketika kita bisa saling menghormati, maka bisa dipastikan kehidupan berbangsa dan bernegara akan berjalan dengan tentram dan damai, sebab cinta sudah tumbuh di dalamnya. Semoga tidak ada lagi konflik atau kasus yang terjadi atas nama apapun, baik di Indonesia maupun dunia. Salam perdamaian!
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini