Merindukan 'Sang Jenderal' Firman Utina

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
25 September 2021 20:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persib meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014, gelar ini menjadi penantian lama yang dinanti para bobotoh dan masyarakat Jawa Barat hampir 19 tahun lamanya. Seperti diketahui, sebelumnya Persib terakhir menjadi juara pada Liga Indonesia 1994/1995.
ADVERTISEMENT
Pertandingan final tersebut berlangsung di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Maung Bandung mengalahkan Persipura Jayapura via adu penalti. Firman Utina menjadi bagian penting Persib Bandung saat meraih trofi juara Indonesia Super League (ISL) 2014.
Keberhasilan Persib Bandung saat itu ditopang dengan banyak faktor dan salah satunya adalah kesuksesan pola permainan lini tengah Maung Bandung. Saat itu, Persib Bandung sukses memainkan aliran bola ke lini depan dengan sangat baik.
Peran itu tidak terlepas dari sosok Firman Utina sebagai 'Sang Jenderal' lapangan tengah alias playmaker, karena saat itu menjadi sosok penting sebagai gelandang pengatur serangan sangat penting untuk bisa meraih kemenangan.
Firman Utina berhasil melakukan peran pentingnya sebagai seorang gelandang. Firman bermain tidak melulu soal bertahan, tetapi sebagai gelandang yang juga bisa menjadi pemain yang menginisiasi serangan. Dari segi bertahan, sebagai gelandang pekerja harus piawai membaca permainan lawan. Lalu, gelandang juga harus pintar-pintar membangun serangan. Melakukan umpan yang bisa diterima oleh pemain depan menjadi hal utama.
ADVERTISEMENT
Inilah kelebihan Firman sebagai pemain yang identik dengan nomor punggung 15 itu bermain lebih mobil dan punya kecepatan yang bisa membelah permainan lawan. Firman pun dikenal memiliki umpan panjang yang memanjakan bagi pemain depan. Dan tendangan jarak jauh serta pengambilan bola mati juga menjadi senjata bagi Firman.
Menyandang ban kapten dan juga sebagai pemain senior, Firman selalu aktif mencari sekaligus menemukan solusi agar penampilan Persib lebih solid. Untuk urusan internal pemain, Firman kerap mengajak ngobrol para pemain, baik yang lama atau pun yang baru bergabung di Persib.
Bahkan firman pun menyempatkan waktu untuk bertemu dengan para pentolan bobotoh. Dari pertemuan itu, ia melihat keinginan dan kerinduan yang besar bobotoh melihat Persib kembali juara.
Firman Utina menyambangi suporter tim Maung Bandung usai menumbangkan Persipura Jayapura 5-3 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, (7/11/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Berakhirnya era Firman Utina ketika hengkang dari Persib Bandung, lini tengah Maung Bandung saat ini belum dapat menemukan sosok kreator serangan layaknya sang mantan kapten 2014 tersebut.
ADVERTISEMENT
Kuis kumparan: "ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"
Oleh :
Asep Totoh - Dosen Ma'soem University, Kepala HRD Yayasan Bakti Nusantara 666