Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Inovasi Pertanian: Hidroponik Menggunakan Talang Air
6 Februari 2025 17:23 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Asep Yusuf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Asep Yusuf - Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Universitas Padjadjaran
ADVERTISEMENT
Inovasi teknologi pertanian di era modern ini berupaya untuk menjawab tantangan ketersediaan pangan dengan efisiensi sumber daya yang digunakan. Salah satu inovasi yang populer saat ini yaitu hidroponik (metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya). Teknologi ini tidak hanya memberikan solusi pertanian berkelanjutan, tetapi juga bisa menjadi sarana edukasi bagi siswa untuk memahami sains dan teknologi pertanian, seperti yang dilakukan di SMAN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung.
SMA Negeri 1 Cileunyi telah menerapkan sistem hidroponik rakit apung dengan talang air sebagai bagian dari program edukasi dan pengembangan keterampilan siswa. Program ini secara khusus diberikan kepada pengurus OSIS dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) sebagai bagian dari kegiatan Pengembangan Diri dan Lingkungan.
ADVERTISEMENT
Proses penerapan hidroponik rakit apung ini dimulai dengan pelatihan dan sosialisasi kepada pengurus OSIS dan MPK mengenai prinsip dasar hidroponik, cara instalasi, dan pemeliharaan. Setelah itu, siswa bersama guru melakukan perencanaan dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Instalasi talang air dilakukan dengan pemasangan secara horizontal pada rak yang sudah disiapkan. Setelah sistem terpasang, air dicampur dengan pupuk AB Mix sesuai dengan kebutuhan tanaman, lalu bibit ditanam pada media tanam sekam bakar ditempatkan pada rakit apung. Siswa bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan monitoring air nutrisi, serta pertumbuhan tanaman hingga masa panen tiba, di mana hasil panen akan dievaluasi.
Hidroponik rakit apung merupakan salah satu metode hidroponik yang mengandalkan air sebagai media utama pertumbuhan tanaman. Pada sistem ini, tanaman ditanam pada styrofoam atau rakit yang mengapung di atas larutan nutrisi. Akar tanaman langsung terendam dalam air yang mengandung unsur hara penting bagi tanaman. Dengan menggunakan talang air sebagai wadah utama, sistem ini menjadi lebih fleksibel, mudah diimplementasikan, dan hemat tempat.
ADVERTISEMENT
Komponen utama dari sistem ini meliputi talang air sebagai wadah utama untuk menampung larutan nutrisi, rakit apung yang biasanya menggunakan styrofoam sebagai tempat tanaman tumbuh, serta larutan nutrisi yang merupakan campuran air dan pupuk AB Mix yang mengandung unsur hara esensial. Selain itu, bibit tanaman yang terdiri dari sayuran daun yaitu selada dan pakcoy.
Sistem hidroponik rakit apung dengan talang air memiliki beberapa keunggulan. Pertama, sistem ini lebih sederhana tanpa menggunkan pompa aerasi karena menerapakan nutrisi non sirkulasi. Kedua, bahan yang diperlukan mudah didapatkan. Ketiga, metode ini tidak memerlukan tanah, sehingga cocok untuk lingkungan dengan lahan terbatas. Keempat, pertumbuhan tanaman cepat karena akar tanaman langsung mendapatkan nutrisi yang optimal. Kelima, kondisi lingkungan dan nutrisi lebih mudah dikontrol.
ADVERTISEMENT
Implementasi teknologi hidroponik ini memberikan banyak manfaat bagi pengurus OSIS, MPK, dan lingkungan sekolah. Dari segi pendidikan, siswa mendapatkan pengalaman langsung mengenai prinsip dasar hidroponik, nutrisi tanaman, dan keberlanjutan dalam pertanian. Dari segi kepemimpinan, OSIS dan MPK memiliki tanggung jawab untuk mengelola sistem ini, melatih anggota baru, dan memastikan keberlanjutannya. Dari segi kewirausahaan, siswa bisa menghitung biaya yang dibutuhkan dan harga jual tanaman yang dihasilkan. Selain itu, program ini juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan mengurangi limbah pertanian serta meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa. Program ini juga mendorong kolaborasi dan inovasi dalam proyek berbasis teknologi pertanian.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan hidroponik rakit apung juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah pemeliharaan kualitas air, di mana larutan nutrisi harus tetap bersih dan terhindar dari kontaminasi. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan pergantian dan pengecekan kualitas larutan secara rutin menggunakan alat pengukur pH dan EC. Tantangan lainnya yaitu tidak semua siswa memiliki latar belakang pertanian, sehingga dibutuhkan pelatihan dan pendampingan agar pemahaman siswa merata. Keberlanjutan program juga menjadi tantangan, sehingga perlu adanya regenerasi pengurus yang mengelola sistem ini. OSIS dan MPK dapat membentuk divisi khusus yang bertanggung jawab terhadap hidroponik agar program ini terus berjalan.
ADVERTISEMENT
Penerapan hidroponik rakit apung dengan talang air di SMA Negeri 1 Cileunyi merupakan inovasi teknologi pertanian yang tidak hanya memberikan solusi bercocok tanam yang efisien, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang efektif. Dengan pendekatan berbasis sains dan teknologi, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pertanian modern dan keberlanjutan. Melalui peran aktif OSIS dan MPK, sistem ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis siswa, tetapi juga membentuk jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sosial. Ke depan, program ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan produksi dan manfaat ekonomi bagi sekolah serta masyarakat sekitar. Hidroponik bukan hanya masa depan pertanian, tetapi juga peluang besar bagi generasi muda untuk menciptakan solusi inovatif bagi ketahanan pangan.