Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
3 Kapal yang Akan Mengantarmu Mengarungi Lautan Nusantara
16 Agustus 2018 15:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Ashari Yudha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu, ada empat aspek yang harus diperhatikan saat kita traveling. Pertama adalah akomodasi, kedua transportasi, ketiga makanan, dan terakhir adalah destinasi wisata. Jika empat hal tersebut komplet, maka perjalanan kita akan aman dan nyaman.
ADVERTISEMENT
Nah balik lagi kita juga dipusingkan dengan urusan biaya. Entah gimana caranya agar biaya perjalanan itu ditekan sebisa mungkin tanpa mengurangi kenyamanan perjalanan. Tergantung sih, jika kamu backpacker-an mungkin sedikit tidak nyaman bukan lah masalah.
Kali ini, saya akan sharing tentang bagaimana menekan budget transportasi. Untuk yang ingin cepat, biasanya akan memilih jalur udara sebagai pilihan transportasi. Tapi ya terkadang jalur transportasi udara ini harganya juga lumayan mahal apalagi kalau mau ke daerah Indonesia Timur.
Maka dari itu saya menyarankan bagi yang ingin ngirit tapi punya waktu cukup banyak, bisa via jalur laut.
Jalur laut? Bisa makan waktu berhari-hari dong? Ya jelas iyalah, bisa memakan waktu berhari-hari bahkan mingguan. Tapi pengalaman yang akan kamu dapatkan saat menggunakan jalur laut akan lebih berasa karena hari-hari kamu akan diisi di atas kapal laut yang isinya lautan manusia.
ADVERTISEMENT
Nah, bagi kamu yang tertarik untuk mencoba transportasi laut, saya akan sharing nih apa sih yang harus kamu ketahui tentang transportasi laut di Indonesia. Cekidot.
1. Kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)
Ini nih yang paling jago berlayar seantero Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Kalau kamu pernah dengar Kapal Pelni, berarti kamu anaknya laut banget. Kapal Pelni yang merupakan milik BUMN menyediakan transportasi laut di seluruh Indonesia lho.
Kalau ngeliat jaringan rutenya, hampir 30-an provinsi di Indonesia tercakup oleh rute kapal Pelni. Kapal Pelni ini juga ukurannya besar-besar, dan muat mulai dari 500 hingga 2000 orang sekali angkut.
Nah, biasanya rute si Pelni ini jauh-jauh banget dan bisa memakan waktu mingguan. Misalnya rute kapal Pelni Dobonsolo yang memiliki rute luar biasa jauh dari Tanjung Priok hingga Jayapura (Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Ambon-Sorong-Serui-Jayapura).
ADVERTISEMENT
Jika kamu dari Jakarta dan ingin ke Raja Ampat, kamu hanya menghabiskan uang sebesar Rp 810 ribu untuk sampai Sorong. Bandingkan dengan harga tiket pesawat yang mencapai Rp 2 juta. Selisihnya lumayan bukan?
Selain itu keuntungannya adalah kamu bisa mampir di banyak tempat di mana kapal itu bersandar (biasanya kapal sandar selama tiga jam rata-rata) dan harga segitu sudah include makan tiga kali sehari. Murah kan?
2. Kapal ASDP
Kalau kamu biasa nyeberang antarpulau seperti dari Banyuwangi ke Bali, Bali ke Lombok, atau dari Merak ke Bakaheuni naik ferry, nah kamu itu artinya lagi naik kapal ASDP milik BUMN nih. Emang enggak semua kapalnya ASDP karena ada beberapa juga kapal milik swasta.
ADVERTISEMENT
ASDP adalah kepanjangan dari Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan. Bedanya dengan kapal Pelni adalah kapal ASDP jaraknya dekat (hanya menyeberang saja) dan biasanya satu lintasan dan tak saling menyambung (ada beberapa yang menyambung tapi daerah timur sana).
Selain itu, kapal ferry ASDP ini banyak jenisnya, mulai dari kapal roro yang bisa angkut mobil dan truk, hingga kapal khusus penumpang saja. Bedanya lagi, karena rute perjalanan yang termasuk pendek, kapal ASDP tidak menyediakan ruangan kamar seperti kapal Pelni.
Biasanya ada satu ruangan khusus di mana orang boleh tidur dengan tambahan matras tapi dengan tambahan biaya. Sebenarnya sih enggak perlu sewa matras, karena rata-rata ruang tunggu ASDP sudah enak-enak dan ber-AC kok.
ADVERTISEMENT
Untuk tiket ASDP ini tergantung jarak dan kendaraan yang dibawa. Biasanya harganya bersaing kok dengan kapal-kapal swasta.
3. Kapal Perintis
Kalau kapal yang satu ini, kayaknya jarang orang yang tahu deh. Kapal Perintis ini punyanya Pelni juga, dan punya satu nama yang sama, yaitu Kapal Perintis Sabuk Nusantara. Jadi biasanya orang Timur itu kalau ada kapal Perintis ini datang mereka bilang, "Itu kapal Sabuk su datang!"
Nah, kapal Perintis ini disediakan untuk menghubungkan pulau-pulau terluar dan daerah-daerah yang sulit sekali dijangkau seperti pulau-pulau kecil yang ada di Maluku, Papua, dan lain-lain. Kapal Perintis ini sendiri ukurannya lebih kecil dibanding Pelni, bahkan hanya seukuran kapal ASDP. Tapi rutenya itu lho, ajaib-ajaib.
ADVERTISEMENT
Saat saya di Pelabuhan Bula Pulau Seram, saya baru tahu ternyata ada kapal Perintis dari Bula menuju Misool Raja Ampat! Padahal kan biasanya kita harus ke Sorong dulu dari Ambon lalu nyeberang lagi ke Misool, yang menurut saya jadinya buang-buang waktu saja. Tapi dengan kapal Perintis Sabuk Nusantara ini, rute-rute ajaib seperti itu jadi memungkinkan.
Tapi yang lucu adalah kadang destinasi kapal Perintis ini enggak punya pelabuhan, jadi untuk naik dan turun dari kapal Perintis ini menggunakan sampan kecil yang nantinya akan sandar di samping Kapal Perintis. Selain itu, jadwal kapal Perintis ini kadang enggak pasti, kamu harus melihat langsung di papan yang ada di pelabuhan.
Ngarep cek rute di Internet? Susah! Kalaupun ada, enggak update. So, Kapal Perintis bisa jadi pilihan terakhir atau kalau emang kamu niat naik kapal Perintis, ya harus sabar nunggu.
ADVERTISEMENT
Pssssst, jangan kaget ya kalau di dalam kapalnya enggak hanya manusia saja, karena kadang hewan ternak juga dibawa lho! Mau gimana lagi, namanya juga kapal antardaerah pelosok. Harga tiket Perintis ini biasanya murah banget karena disubsidi besar-besaran.
***
Nah itu dia jenis kapal yang harus kalian tahu kalau kalian ingin eksplor Indonesia dan menyandang predikat sebagai traveller bajak laut! Apalagi Indonesia merupakan negara maritim yang didominasi oleh lautan luas, harusnya lebih bangga kalau kamu berhasil mengelilingi Indonesia menggunakan kapal-kapal dari Indonesia.
Gimana, udah siap mengarungi lautan Indonesia?