Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gen Z Naik Gunung Tanpa Persiapan: Demi Konten dan Risiko Tak Dipikirkan
30 Desember 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ashirothu Afa Waashila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mencerminkan fenomena yang semakin marak di kalangan generasi muda, terutama Gen Z, yang terjebak dalam keinginan untuk mendapatkan konten menarik demi meningkatkan eksistensi di media sosial. Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) ini mendorong banyak orang untuk melakukan kegiatan ekstrem, seperti mendaki gunung, tanpa mempersiapkan diri dengan baik.
ADVERTISEMENT
Pendakian gunung adalah aktivitas yang membutuhkan persiapan matang, baik dari segi fisik, perlengkapan, maupun pengetahuan tentang medan dan cuaca. Tanpa persiapan yang memadai, risiko kecelakaan akan meningkat, mulai dari kelelahan, kehilangan arah, hingga kemungkinan kecelakaan fatal. Sayangnya, dalam banyak kasus, banyak orang yang hanya fokus pada hasil konten yang dapat diposting di media sosial tanpa memikirkan keselamatan diri mereka sendiri. Ini adalah akibat langsung dari fenomena FOMO (Fear of Missing Out), di mana individu merasa harus ikut serta dalam tren atau pengalaman yang sedang viral, meskipun mereka tidak siap secara fisik atau mental. Mereka merasa harus berpartisipasi dalam kegiatan tersebut agar tidak ketinggalan dengan teman-teman atau untuk mendapatkan konten yang "hits" di media sosial. Namun, yang tidak mereka sadari adalah bahwa pendakian gunung bukanlah aktivitas yang bisa dilakukan secara sembarangan. Keinginan untuk tampil di media sosial sering mengabaikan berbagai aspek keselamatan dan persiapan yang sangat penting.
ADVERTISEMENT
Risiko yang Dihadapi Pendaki Tanpa Persiapan
Pendakian gunung adalah aktivitas fisik yang sangat menantang, membutuhkan ketahanan tubuh, pengetahuan tentang jalur, serta peralatan yang tepat. Tanpa persiapan yang cukup, risiko-risiko berikut bisa terjadi:
1. Kecelakaan Fisik – Keletihan, kejang otot, atau bahkan cedera yang disebabkan oleh medan yang terjal bisa terjadi jika tubuh tidak cukup siap.
2. Tersesat – Tanpa peta atau pengetahuan tentang jalur, pendaki bisa tersesat, yang meningkatkan risiko kecelakaan atau dehidrasi.
3. Cuaca Ekstrem – Cuaca gunung bisa sangat berubah-ubah. Tanpa perlengkapan yang sesuai, pendaki bisa terjebak dalam kondisi cuaca buruk yang berbahaya.
4. Kekurangan Perlengkapan – Tanpa perlengkapan yang memadai, seperti jas hujan, sepatu gunung yang tepat, atau obat-obatan, risiko kesehatan meningkat.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui risiko pendakian tanpa persiapan,beberapa Tips Keselamatan bisa kamu coba sebagai Pendaki Pemula.
Bagi pendaki pemula, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik agar pendakian bisa berjalan dengan aman dan lancar. Berikut adalah beberapa tips keselamatan yang perlu diperhatikan:
1. Riset Rute Pendakian
Pastikan untuk mempelajari rute pendakian dengan seksama sebelum berangkat. Ketahui medan, tingkat kesulitan, dan estimasi waktu perjalanan.Jika perlu, cari informasi melalui forum pendaki atau blog tentang pengalaman orang lain yang pernah mendaki jalur tersebut.
2. Pilih Jalur yang Sesuai dengan Kemampuan
Bagi pemula, pilih jalur pendakian yang tidak terlalu sulit dan sesuai dengan tingkat kebugaran tubuh. Hindari memilih jalur yang terlalu ekstrem atau sulit jika Anda belum berpengalaman.
ADVERTISEMENT
3. Persiapkan Fisik dan Mental
Lakukan latihan fisik secara rutin sebelum pendakian, seperti jalan kaki, lari, atau latihan kardiovaskular untuk meningkatkan daya tahan tubuh.Selain itu, persiapkan mental Anda untuk menghadapi tantangan di lapangan. Pendakian bisa sangat menguji kesabaran dan ketahanan mental.
4. Perlengkapan yang Tepat
Gunakan sepatu gunung yang nyaman dan sesuai dengan medan yang akan dilalui.Bawa pakaian yang sesuai dengan cuaca di gunung, termasuk jaket hangat, pelindung dari hujan, serta topi atau masker untuk melindungi diri dari suhu dingin,dan Jangan lupa untuk membawa perlengkapan darurat, seperti p3k, senter, pisau kecil, dan power bank untuk ponsel.
5. Bawa Cukup Air dan Makanan
Selalu bawa cukup air dan makanan ringan yang mudah dibawa dan dikonsumsi di perjalanan. Dehidrasi dan kelaparan dapat memengaruhi kondisi fisik dan fokus selama pendakian.
ADVERTISEMENT
6. Berteman dengan Pendaki Berpengalaman
Jika Anda masih pemula, sebaiknya mendaki bersama pendaki yang sudah berpengalaman. Mereka bisa memberikan tips dan membantu saat Anda menghadapi kesulitan di lapangan.
7. Perhatikan Cuaca
Selalu cek ramalan cuaca sebelum berangkat dan pastikan untuk membawa perlengkapan yang dapat melindungi diri dari cuaca buruk, seperti jas hujan dan pelindung angin. Jika cuaca buruk, pertimbangkan untuk menunda pendakian demi keselamatan.
8. Jangan Terburu-buru untuk Mengambil Foto
Fokus pada keselamatan Anda terlebih dahulu. Jangan terobsesi untuk mendapatkan foto atau konten yang menarik di media sosial jika itu berisiko. Cobalah untuk menikmati keindahan alam secara langsung, bukan hanya lewat layar ponsel.
9. Utamakan Keselamatan di Atas Segalanya
ADVERTISEMENT
Jika Anda merasa tidak sanggup atau kondisi cuaca semakin buruk, segeralah turun atau berhenti. Jangan terlalu terikat pada tujuan pendakian atau ambisi untuk mencapai puncak jika itu mengancam keselamatan.
Kesimpulan dari Fenomena FOMO yang mendorong generasi muda untuk naik gunung demi konten media sosial tanpa persiapan yang matang sangat berisiko dan berbahaya. Keinginan untuk tampil di media sosial sering kali mengabaikan aspek keselamatan yang sangat penting.Maka dari itu Sebagai generasi yang aktif di media sosial, kita perlu menyadari bahwa hidup dan keselamatan jauh lebih penting daripada hanya sekadar mendapatkan konten yang viral.