Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Big Data oleh YouTube: Lebih dari Sekadar Rekomendasi

Asifa Maulidya Purnama
S1 Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
5 Agustus 2024 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asifa Maulidya Purnama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Lukas Blazek on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Lukas Blazek on Unsplash
ADVERTISEMENT
Big data ialah istilah dari gambaran-gabaran volume besar data. Baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Big data sendiri merupakan terobosan baru dalam hal teknologi yang bisa mengelolah, menyimpan dan menganalisis data dari berbagai sumber dengan jumlah yang sangat besar. Seperti yang kita ketahui bahwa Big data saat-saat ini sudah digunakan oleh para masyarakat dalam berbisnis. Tujuannya tidak hanya fokus pada besarnya data, melainkan bisa dilakukan analisa dari big data untuk di ambil sehingga mendapatkan hasil dalam pengambilan keputusan atau strategi dalam bisnis supaya tidak salah atau keliru.
ADVERTISEMENT
Di dalam artikel ini penerapan big data yang kita ambil adalah dari aplikasi YouTube. Seperti yang kita ketahui bahwa aplikasi YouTube ini sudah tidak terdengar asing lagi bagi orang-orang yang selalu menikmati nonton video secara online atau sekadar menonton video ulangan dari acara TV yang tidak sempat di tonton. Jika YouTube sering kita gunakan akan selalu menampilkan video-video dengan genre yang sering kita cari atau tonton sebelumnya. Disitulah penerapan data miningnya. Mengapa disebut data mining? Karena itu adalah teknik big data secara keseluruhan.
Dari data itulah yang sudah dikelolah oleh YouTube. Dengan begitu YouTube akan menyajikan video-video rekomendasi kepada para pengguna sesuai dengan video yang memiliki genre kesukaan pengguna saat menonton. Di sinilah muncul 5V dalam big data. 5V apa saja? Volume, Velocity, Variety, Value dan Veracity. Aplikasi YouTube juga memiliki 5V tersebut dan salah satunya termasuk dalam hal diman YouTube menyajikan video rekomendasi yang sebelumnya kita sebutkan. Seperti poster disamping kiri yang sudah menjelaskan beberapa 5V tersebut dalam pemanfaatan big data dalam aplikasi YouTube.
Dokumen Pribadi
Setelah di cari tahu, YouTube menggunakan sistem pembelajaran mesin dalam big data tersebut. Sehingga bisa memberikan rekomendasi video-video yang relevan untuk pengguna. Dilansir dari website kompasiana, ada salah satu divisi kecerdasan buatan yang menjadikan alasan dari "ampuhnya" video rekomendasi YouTube pengguna. Yaitu Google Brain yang pada intinya hal ini bisa mengevaluasi jenis video yang pengguna tonton dan itu menjadikan YouTube bisa memprediksi video apa saja yang nantinya akan di tonton.
ADVERTISEMENT