Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Dhia Fitria: Perempuan Bukan tentang Sumur, Kasur dan Dapur
13 Agustus 2023 7:08 WIB
Tulisan dari DPM-FH UMSurabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas organisasi kemahasiswaan, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) menggelar Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA). Acara yang berlangsung di Balai Desa Aeng Baja Kenek ini mengundang aktivis perempuan inspiratif, Dhia Fitria Rahman, yang juga menjabat sebagai Programming LPP RRI Sumenep.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Dhia Fitria Rahman menjadi salah satu momen penting dalam pelaksanaan program ini. Ia memberikan wawasan yang lebih luas tentang peran perempuan dalam masyarakat dan pentingnya mengembangkan kapasitas organisasi kemahasiswaan. Dalam penyampaian inspiratifnya, Dhia Fitria Rahman menekankan perlunya mengubah pandangan tradisional terhadap perempuan. "Perempuan bukanlah sekadar tentang sumur, kasur, dan dapur. Mereka memiliki potensi luar biasa untuk berkontribusi di berbagai bidang, termasuk dalam hal pola asuh anak yang memiliki peran strategis dalam pengembangan diri dan sosial," ujar Dhia Fitria Rahman.
Program PPK ORMAWA ini sejalan dengan semangat inklusifitas dan empowerment perempuan. Program tersebut mengajarkan pemahaman holistik tentang peran perempuan dalam masyarakat, tanpa memandang gender. Dengan harapan program ini mampu memberi motivasi kepada perempuan di Desa Aeng Baja Kenek untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Riki, perwakilan DPM Fakultas Hukum UMSurabaya, mengapresiasi kedatangan Dhia Fitria Rahman dan isi penyampaian inspiratifnya. "Kami sangat berterima kasih kepada Dhia Fitria Rahman atas inspirasinya yang telah membuka wawasan baru bagi perempuan di Desa Aeng Baja Kenek. Pesan yang disampaikan sangat relevan dengan semangat kami dalam mengembangkan perempuan yang inklusif dan berdaya," ujar Riki.
Kehadiran Dhia Fitria Rahman di acara PPK ORMAWA diharapkan menjadi pemicu semangat bagi perempuan di Desa Aeng Baja Kenek untuk melampaui batasan gender dan menggali potensi penuh dalam pengembangan diri serta kontribusi positif bagi masyarakat. DPM FH UMSurabaya berkomitmen untuk terus mendorong kesetaraan gender dan memberikan ruang bagi perempuan untuk berprestasi dan berkontribusi dalam berbagai bidang.
ADVERTISEMENT
Tidak dapat disangkal bahwa acara Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) merupakan sebuah tonggak penting dalam upaya memperkuat kapasitas organisasi kemahasiswaan. Namun, kehadiran Dhia Fitria Rahman sebagai pembicara utama menjadikan acara tersebut semakin istimewa. Dhia Fitria Rahman, seorang aktivis perempuan inspiratif yang juga menduduki jabatan sebagai Programming LPP RRI Sumenep, menghadirkan pandangan dan pemahaman yang mendalam tentang peran perempuan dalam masyarakat.
Di hadapan para peserta PPK ORMAWA, Dhia Fitria Rahman menggugah kesadaran tentang urgensi mengubah pandangan tradisional mengenai perempuan. Pesan inspiratifnya, "Perempuan tidak hanya tentang sumur, kasur, dan dapur. Mereka memiliki kapasitas luar biasa untuk berkontribusi di berbagai bidang, termasuk dalam pola asuh anak yang memiliki peran strategis dalam pengembangan diri dan interaksi sosial," mencerminkan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, penting bagi masyarakat untuk melampaui stereotipe gender yang telah lama mengikat perempuan. Melalui program seperti PPK ORMAWA, semakin banyak perempuan yang diberi kesempatan untuk mengembangkan diri, berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Inklusifitas dan pemberdayaan perempuan adalah fondasi yang kuat dalam menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan berkelanjutan.
Program PPK ORMAWA ini juga mencerminkan semangat inklusifitas dan kesetaraan gender yang semakin tumbuh di berbagai lapisan masyarakat. Dengan memberikan wawasan holistik tentang peran perempuan tanpa memandang gender, program ini menunjukkan komitmen untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya. Semakin banyak perempuan yang memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, semakin besar pula dampak positif yang dapat mereka berikan kepada masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Penting untuk mencatat bahwa upaya memperkuat kapasitas organisasi kemahasiswaan seperti PPK ORMAWA memiliki potensi yang sangat besar dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Ketika perempuan memiliki peran yang kuat dalam organisasi kemahasiswaan, mereka dapat menjadi agen perubahan yang mendorong kesetaraan gender, memberikan inspirasi bagi generasi muda, dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua individu.
Apresiasi dari Riki, perwakilan DPM Fakultas Hukum UMSurabaya, terhadap kehadiran Dhia Fitria Rahman menunjukkan dampak positif yang telah dihasilkan oleh acara ini. Kehadiran seorang aktivis perempuan inspiratif seperti Dhia Fitria Rahman memberikan bukti konkret bahwa perempuan memiliki potensi dan kapasitas untuk berbicara di berbagai bidang, termasuk di dalamnya dalam ranah organisasi kemahasiswaan. Pesan yang disampaikan oleh Dhia Fitria Rahman menjadi semacam "ledakan inspirasi" yang akan terus menginspirasi perempuan di Desa Aeng Baja Kenek dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Program PPK ORMAWA juga menggarisbawahi betapa pentingnya pendidikan dan kesadaran dalam mengubah paradigma masyarakat. Pendidikan anti-stereotipe gender harus dimulai sejak dini di lembaga pendidikan, sehingga generasi muda tumbuh dengan pola pikir yang inklusif dan menghormati peran setiap individu tanpa memandang gender. Dengan cara ini, budaya pemberdayaan perempuan dapat lebih mudah terwujud dalam berbagai aspek kehidupan.
Penting untuk mengingat bahwa perubahan ini bukanlah hal yang instan. Namun, dengan terus mendorong inisiatif seperti PPK ORMAWA dan menghadirkan peran model perempuan inspiratif seperti Dhia Fitria Rahman, langkah-langkah menuju pemberdayaan perempuan dapat semakin mantap dan berkelanjutan. Ini adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berdaya di masa depan.