Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Olahan Makanan Kaya Nutrisi Atasi Stunting: Inovasi MP-ASI dari By-Product Ayam
21 Februari 2025 14:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari ASRI WULANSARI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mengoptimalkan Potensi Kulit, Hati, dan Tulang Ayam sebagai Solusi Nutrisi untuk Pertumbuhan Anak yang Optimal
ADVERTISEMENT
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang serius di Indonesia. Data dari Studi Status Gizi Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi stunting masih di atas ambang batas yang direkomendasikan WHO, dan target penurunan ke angka 14% belum sepenuhnya tercapai. Kondisi ini tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan daya tahan tubuh. Di tengah upaya pencegahan stunting, inovasi nutrisi yang ekonomis dan mudah diakses menjadi kunci. Salah satunya adalah pemanfaatan by‐product ayam sebagai bahan tambahan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan by-product ayam seperti kulit, hati, dan tulang, telah menunjukkan potensi besar sebagai sumber nutrisi. Meskipun selama ini by-product ayam sering dianggap sebagai limbah, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bahan-bahan tersebut mengandung protein, lemak sehat, kolagen, serta berbagai mineral dan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan anak. Inovasi ini tidak hanya membantu menambah variasi sumber gizi lokal, tetapi juga mengurangi pemborosan dan menekan biaya produksi MP-ASI.
Berdasarkan studi oleh Wulansari et al. (2024) yang dilaksanakan di Desa Batukaras, Pangandaran, terdapat peningkatan signifikan dalam pemahaman kader Posyandu setelah diberikan sosialisasi mengenai pengolahan by-product ayam. Kader yang awalnya memiliki persepsi beragam kini menunjukkan tingkat persetujuan yang tinggi dalam penggunaan kulit, hati, dan tulang ayam sebagai bahan MP-ASI. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan pendekatan edukatif yang tepat, inovasi nutrisi dari by-product ayam dapat diterima dan diimplementasikan secara luas oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu keuntungan utama dari inovasi ini adalah diversifikasi sumber nutrisi. Di banyak daerah, terutama di wilayah pesisir seperti Pangandaran, akses terhadap bahan pangan yang beragam dan bergizi seringkali terbatas. Dengan mengolah by-product ayam yang mudah didapat dan harganya relatif murah, MP-ASI yang dihasilkan tidak hanya kaya nutrisi, tetapi juga ramah di kantong. Misalnya, kulit ayam yang kaya akan asam lemak tak jenuh dan protein, hati ayam yang mengandung zat besi serta asam amino esensial, dan tulang ayam yang kaya akan kolagen dan kalsium, semuanya dapat diolah menjadi produk-produk bernilai tambah seperti minyak dari kulit, abon hati, atau kaldu tulang yang gurih.
Selain aspek nutrisi, inovasi ini memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Pemanfaatan limbah by-product ayam sebagai bahan baku pangan membantu mengurangi jumlah sampah organik yang berpotensi mencemari lingkungan. Konsep zero waste yang diusung dalam pengolahan by-product ayam sejalan dengan tren global menuju pertanian dan industri pangan yang lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Tak kalah penting adalah peran kader Posyandu dalam menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan dan praktik langsung, diharapkan mereka dapat menyampaikan manfaat serta cara pengolahan by-product ayam kepada para ibu dan keluarga. Edukasi yang tepat akan mendorong peningkatan kualitas MP-ASI yang dikonsumsi oleh balita, sehingga diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam pencegahan stunting di tingkat komunitas.
Meski prospeknya cerah, penerapan inovasi MP-ASI berbasis by-product ayam memerlukan beberapa perhatian. Pertama, aspek higienis dan keamanan pangan harus dijamin melalui standar pengolahan yang ketat. Proses pengolahan harus dilakukan dengan metode yang mempertahankan nilai gizi sekaligus memastikan produk bebas dari kontaminan. Kedua, penerimaan masyarakat perlu ditingkatkan melalui kampanye edukasi yang komprehensif agar persepsi negatif terhadap penggunaan bagian-bagian ayam yang kurang umum dikonsumsi bisa diubah menjadi apresiasi terhadap manfaat gizinya. Terakhir, dukungan dari pemerintah dan stakeholder terkait sangat penting untuk menyediakan pelatihan, fasilitas pengolahan, dan distribusi produk yang merata.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks upaya pencegahan stunting, inovasi MP-ASI dari by-product ayam bukan hanya soal mengoptimalkan potensi nutrisi, tetapi juga sebagai strategi pemberdayaan masyarakat. Dengan mengintegrasikan inovasi ini ke dalam program Posyandu, masyarakat lokal tidak hanya mendapatkan produk makanan tambahan yang bergizi, tetapi juga terbuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Pendekatan holistik ini, yang menggabungkan aspek gizi, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat, adalah contoh konkret bagaimana inovasi pangan lokal dapat memberikan dampak positif secara luas.
Secara keseluruhan, olahan MP-ASI dari by-product ayam menawarkan solusi inovatif yang menjawab tantangan pencegahan stunting di Indonesia. Melalui pemanfaatan sumber daya yang ada dengan cara yang efisien dan ekonomis, kita dapat mengubah limbah menjadi peluang, serta meningkatkan kualitas gizi balita. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat. Oleh karena itu, perluasan dan pendalaman program serupa di seluruh wilayah Indonesia menjadi langkah strategis untuk mengurangi angka stunting dan membangun generasi masa depan yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, mari kita dukung dan kembangkan inovasi nutrisi ini sebagai bagian dari upaya bersama dalam mengatasi permasalahan stunting. Inovasi MP-ASI berbasis by-product ayam bukan hanya tentang meningkatkan asupan gizi, tetapi juga tentang mengoptimalkan potensi lokal demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih cerah dan sejahtera.