Konten dari Pengguna

Kebiasaan Makan Sehat saat Ramadan bagi Penderita Diabetes Tipe 2

Asriadi Masnar
Asriadi Masnar, dosen dan peneliti bekerja di Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta, Indonesia. Dia menggeluti bidang keahlian Gizi dan Teknologi Pangan
24 Juni 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asriadi Masnar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Subjudul: Studi Ungkap Kaitan antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Makan
Pasien diabetes
zoom-in-whitePerbesar
Pasien diabetes
Bulan Ramadan identik dengan berbagai hidangan lezat yang menggugah selera. Namun, bagi penderita diabetes tipe 2, memilih menu yang tepat saat berbuka puasa bisa jadi tantangan tersendiri. Sebuah studi terkait pola konsumsi penderita diabetes mengungkap bahwa pengetahuan dan sikap penderita diabetes terhadap makanan memainkan peran penting dalam menentukan pilihan menu mereka selama Ramadan.
ADVERTISEMENT
Masih Minim Konsumsi Makanan Berserat
Penelitian yang dilakukan di Banda Aceh, Indonesia, tahun 2020 melibatkan 401 pasien diabetes tipe 2 yang menjalani puasa Ramadan. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi makanan berserat, seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan, masih rendah di kalangan para pasien. Hanya sekitar 30% yang mengonsumsi makanan berserat tiga kali atau lebih per hari selama Ramadan.
Menariknya, mayoritas pasien paham bahwa makanan dengan indeks glikemik rendah lebih sehat. Namun, hanya sedikit yang tahu bahwa nasi merah kaya akan serat. Selain itu, banyak pasien yang merasa sulit mendapatkan makanan berserat seperti biji-bijian utuh sehari-hari. Padahal, asupan serat yang cukup penting untuk membantu mengontrol gula darah.
Gorengan dan Makanan Manis Masih Jadi Favorit
ADVERTISEMENT
Studi ini juga menemukan bahwa konsumsi gorengan dan makanan manis masih cukup tinggi di kalangan pasien diabetes selama Ramadan. Sekitar 65% mengonsumsi gorengan setidaknya sekali seminggu, sedangkan 45% mengonsumsi makanan manis lebih dari sekali seminggu.
Meski sebagian besar pasien sadar bahwa gorengan perlu dihindari dan gula tambahan berdampak buruk bagi gula darah, hal ini tidak serta-merta mengurangi konsumsi mereka. Preferensi terhadap gorengan dan ketersediaannya dalam hidangan keluarga saat Ramadan menjadi faktor yang berperan. Sementara itu, pasien yang paham risiko gula tambahan justru lebih sering mengonsumsi makanan manis, kemungkinan untuk mengatasi gejala hipoglikemia.
Pentingnya Pengetahuan dan Lingkungan yang Mendukung
Hasil penelitian ini menekankan pentingnya edukasi gizi yang komprehensif bagi pasien diabetes, tidak hanya seputar dampak makanan terhadap gula darah, tapi juga sumber-sumber makanan sehat dan cara mengaksesnya. Selain itu, dukungan lingkungan, seperti ketersediaan pilihan sehat dalam hidangan keluarga, juga tak kalah penting.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa tips bagi penderita diabetes tipe 2 dalam memilih menu berbuka yang sehat:
1. Utamakan konsumsi makanan berserat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh.
2. Batasi konsumsi gorengan dan makanan manis. Jika ingin mengonsumsi, pilih porsi kecil.
3. Diskusikan dengan keluarga untuk menyediakan lebih banyak pilihan sehat saat Ramadan.
4. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan panduan gizi yang sesuai kebutuhan individual.
5. Pantau gula darah secara rutin dan siapkan camilan sehat untuk antisipasi hipoglikemia.
Dengan perpaduan antara pengetahuan gizi yang memadai, sikap yang positif, dan lingkungan yang mendukung, penderita diabetes tipe 2 dapat menikmati hidangan Ramadan yang lezat sekaligus sehat. Mari jadikan bulan yang penuh berkah ini sebagai momen untuk memulai gaya hidup lebih sehat dan lebih baik dalam pengelolaan diabetes.
ADVERTISEMENT
(555 kata)