Konten dari Pengguna

Memasak dengan Microwave: Apakah Benar-Benar Merusak Nutrisi Makanan?

Asriadi Masnar
Asriadi Masnar, dosen dan peneliti bekerja di Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta, Indonesia. Dia menggeluti bidang keahlian Gizi dan Teknologi Pangan
23 Juni 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asriadi Masnar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Microwave
zoom-in-whitePerbesar
Microwave
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Microwave telah menjadi alat yang tak terpisahkan dalam dapur modern. Kemudahan dan kepraktisannya dalam menghangatkan atau memasak makanan membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, beredar anggapan bahwa radiasi microwave dapat menghancurkan enzim dan nutrisi dalam makanan. Benarkah demikian? Mari kita telusuri fakta di balik isu ini.
ADVERTISEMENT
Radiasi Microwave: Seberapa Aman?
Kekhawatiran utama seputar penggunaan microwave adalah paparan radiasi yang dihasilkannya. Namun, perlu dipahami bahwa radiasi microwave berbeda dengan radiasi nuklir atau sinar-X yang berbahaya bagi tubuh. Microwave menggunakan gelombang mikro yang merupakan bentuk radiasi non-pengion, sama seperti gelombang radio dan sinar inframerah. Selama microwave digunakan sesuai petunjuk dan dalam kondisi baik, paparan radiasinya sangat kecil dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Memasak dan Hilangnya Nutrisi: Bukan Hanya Karena Microwave
Anggapan bahwa memasak dengan microwave secara khusus menghancurkan enzim dan nutrisi dalam makanan sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Faktanya, semua metode memasak, baik menggunakan microwave, kompor, oven, atau cara lainnya, dapat menyebabkan hilangnya sejumlah nutrisi dan enzim dalam makanan.
ADVERTISEMENT
Ketika makanan dipanaskan, beberapa nutrisi yang sensitif terhadap panas seperti vitamin C, B1 (tiamin), dan asam folat dapat berkurang. Namun, kehilangan nutrisi ini tidak hanya terjadi pada metode memasak tertentu saja. Studi menunjukkan bahwa memasak dengan microwave dapat mempertahankan lebih banyak vitamin C dan B dibandingkan dengan metode lain seperti merebus atau memanggang, karena waktu memasak yang lebih singkat dan penggunaan sedikit atau tanpa air.
Kunci Memasak Sehat: Waktu dan Suhu
Terlepas dari metode memasak yang dipilih, kunci untuk mempertahankan nutrisi dalam makanan adalah dengan mengontrol waktu dan suhu pemasakan. Memasak makanan terlalu lama atau dengan suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan kehilangan nutrisi yang signifikan. Dengan microwave, Anda dapat mengatur waktu dan daya sesuai jenis makanan, sehingga nutrisi dapat lebih terjaga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penting juga untuk memilih bahan makanan yang segar dan berkualitas. Makanan yang telah kehilangan kesegaran atau rusak sebelum dimasak tentu akan memiliki kandungan nutrisi yang lebih rendah, terlepas dari metode pemasakan yang digunakan.
Tips Memasak Sehat dengan Microwave:
1. Gunakan wadah yang aman untuk microwave dan hindari penggunaan plastik atau styrofoam yang dapat melepaskan zat berbahaya saat dipanaskan.
2. Atur waktu dan daya sesuai petunjuk atau jenis makanan untuk menghindari pemanasan berlebih.
3. Tambahkan sedikit air saat memasak sayuran untuk membantu mempertahankan nutrisi dan teksturnya.
4. Aduk atau balik makanan di tengah proses pemanasan untuk memastikan pemasakan merata.
5. Biarkan makanan berdiri beberapa saat setelah dipanaskan sebelum dikonsumsi untuk menghindari risiko luka bakar.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan microwave secara bijak dan mengikuti tips memasak sehat, Anda dapat menikmati makanan lezat tanpa perlu terlalu khawatir tentang kehilangan nutrisi. Ingatlah bahwa kunci utama dalam menjaga nilai gizi makanan adalah pemilihan bahan yang berkualitas, pengendalian waktu dan suhu memasak, serta penyimpanan yang tepat sebelum dan setelah diolah.
(574 kata)