Konten dari Pengguna

Mencuci Makanan: Apakah Benar-Benar Menjamin Keamanan Pangan?

Asriadi Masnar
Asriadi Masnar, dosen dan peneliti bekerja di Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta, Indonesia. Dia menggeluti bidang keahlian Gizi dan Teknologi Pangan
23 Juni 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asriadi Masnar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daging dan Jeroan
zoom-in-whitePerbesar
Daging dan Jeroan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang percaya bahwa mencuci makanan, terutama daging, unggas, telur, buah-buahan, dan sayuran, akan menjadikannya lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi. Namun, benarkah anggapan tersebut? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai praktik mencuci makanan dan dampaknya terhadap keamanan pangan.
ADVERTISEMENT
Kontaminasi Silang: Musuh Utama dalam Dapur
Saat membicarakan keamanan pangan, istilah "kontaminasi silang" sering muncul. Kontaminasi silang terjadi ketika bakteri berbahaya berpindah dari satu makanan ke makanan lainnya melalui talenan, peralatan dapur, atau tangan yang tidak bersih. Hal ini kerap terjadi saat menangani daging mentah, unggas, telur, dan makanan laut. Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar bahan-bahan mentah tersebut tidak bersentuhan dengan makanan yang sudah matang atau siap santap.
Mencuci Daging dan Unggas: Sebuah Dilema
Meskipun mencuci daging dan unggas sebelum dimasak adalah kebiasaan yang umum dilakukan, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) tidak merekomendasikan praktik ini. Alih-alih menghilangkan bakteri, mencuci daging justru dapat menyebarkan bakteri ke permukaan dapur, peralatan masak, dan makanan lain melalui percikan air. Cara terbaik untuk membunuh bakteri pada daging adalah dengan memasaknya hingga mencapai suhu internal yang aman, yaitu 145°F (63°C) untuk daging sapi, babi, domba, dan anak sapi; 160°F (71°C) untuk daging giling; dan 165°F (74°C) untuk unggas.
ADVERTISEMENT
Mencuci Buah dan Sayuran: Penting, tapi Hati-Hati
Berbeda dengan daging, mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi atau diolah sangatlah penting. Cucilah buah dan sayuran di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Untuk buah atau sayuran dengan permukaan keras seperti apel atau kentang, gunakan sikat khusus. Namun, hindari menggunakan sabun, deterjen, atau cairan pencuci khusus buah dan sayur, karena produk-produk tersebut tidak disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk digunakan pada makanan dan dapat menyebabkan keracunan.
Bagaimana dengan Produk "Siap Santap"?
Di supermarket, Anda mungkin menemukan produk seperti salad dalam kemasan atau buah dan sayur yang sudah dipotong dan diberi label "siap santap" atau "sudah dicuci". Jika Anda melihat label tersebut, produk itu aman dikonsumsi tanpa perlu dicuci lagi. Namun, jika Anda memilih untuk mencucinya, pastikan produk tersebut tidak bersentuhan dengan permukaan atau peralatan dapur yang kotor, terutama yang pernah bersentuhan dengan daging mentah, unggas, atau makanan laut, untuk menghindari kontaminasi silang.
ADVERTISEMENT
Tips Menjaga Keamanan Pangan saat Mencuci Makanan:
1. Cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik sebelum dan setelah menangani makanan.
2. Gunakan talenan dan peralatan dapur yang terpisah untuk bahan mentah dan makanan matang/siap santap.
3. Bersihkan dan sanitasi permukaan dapur, talenan, dan peralatan setelah digunakan, terutama setelah menangani bahan mentah.
4. Masak daging, unggas, dan makanan laut hingga mencapai suhu internal yang aman.
5. Cuci buah dan sayuran di bawah air mengalir, gunakan sikat untuk yang permukaannya keras, tapi jangan gunakan sabun atau deterjen.
6. Bila membeli produk "siap santap", ikuti petunjuk pada label dan hindari mencucinya lagi jika tidak perlu.
Dengan memahami cara yang tepat dalam mencuci dan menangani makanan, kita dapat meminimalkan risiko penyakit bawaan makanan dan menikmati hidangan yang lezat serta aman untuk dikonsumsi oleh keluarga tercinta.
ADVERTISEMENT
(583 kata)