Konten dari Pengguna

Peran Sentral Ibu dalam Membentuk Karakter Anak di Masa Depan

Mohammad Assadel Zulfi Baihaqi
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12 September 2024 12:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Assadel Zulfi Baihaqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : pexels.com
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai sebanyak 278,69 juta jiwa pada pertengahan tahun 2023. Dari banyaknya penduduk tersebut, Indonesia memiliki banyak PR, salah satunya terkait karakter pendidikan. Pendidikan karakter menjadi salah satu PR utama bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jika kita melihat sekeliling kita, nilai-nilai moral terbilang cukup memprihatinkan. Mulai dari memudarnya budaya cium tangan kepada yang lebih tua, menundukkan kepala saat berbicara dengan yang lebih tua, mengucapkan “izin” saat lewat di depan orang banyak, dan lain sebagainya. Namun mirisnya, hal-hal seperti ini menjadi lumrah di masyarakat. Orang tua yang seharusnya memberi sanksi ketika melihat anaknya melakukan hal yang tidak sopan, justru abai dan terkesan “cuek”. Padahal, Orang tua berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Apakah anak menjadi seseorang yang berbudi pekerti baik atau tidak nantinya itu dimulai dari bagaimana pendidikan karakter di keluarganya.
Dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang peran orang tua (Spesifik Ibu) terhadap karakteristik anak di masa depan. Karena menurut pandangan saya, menurunnya nilai moral di Indonesia adalah karena pendidikan karakter dalam keluarga yang diabaikan. Malah, banyak orang tua yang cenderung menyalahkan pihak sekolah Ketika anaknya melakukan perilaku yang buruk, ia tidak sadar bahwa sebenarnya dirinyalah yang paling berpengaruh terhadap semua perilaku anaknya.
ADVERTISEMENT
Saya sangat setuju dengan kutipan tersebut. Ibu memang menjadi seorang penentu dalam membentuk karakteristik seorang anak, Ia bisa memilih mau menjadi seseorang yang bagaimana anaknya kelak, beradab atau tidak. Pentingnya peran ibu dalam mendidik anak sudah terbukti sejak zaman dahulu. Bagaimana tidak, Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan anak sejak lahir, dan dari ibulah anak pertama kali belajar banyak hal, baik itu nilai-nilai moral, agama, maupun etika. Pendidikan yang diberikan oleh ibu akan membentuk fondasi karakter anak. Jika ibu memberikan pendidikan yang baik, kemungkinan besar anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik pula. Namun, jika kita melihat kenyataan yang terjadi, banyak ibu yang cenderung mengabaikan karakter pendidikan bagi anaknya. Jika anak berlaku tidak sopan, ibu tidak memarahi atau memberi hukuman yang konstruktif. Atau ada pula ibu yang memarahi langsung anaknya di depan umum sehingga bukan pendidikan yang ia dapat, tapi justru rasa malu.
ADVERTISEMENT
Ibu harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Pendidikan karakter harus dimulai dari rumah, dan ibu memiliki peran sentral dalam hal ini. Ibu harus mampu mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kesopanan, dan etika kepada anak-anaknya. Selain itu, ibu juga harus mampu memberikan teguran yang konstruktif tanpa membuat anak merasa dipermalukan. Seorang ibu yang bijaksana akan selalu mencari cara terbaik untuk mendidik anak-anaknya. Ia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik demi masa depan anak-anaknya.
Sebagai seorang anak, kita juga harus selalu menghargai dan menghormati ibu kita. Bagaimanapun juga, ibu adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Tanpa ibu, kita tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Semoga kita semua bisa menjadi anak yang berbakti kepada ibu dan menghargai setiap usaha yang telah dilakukan ibu dalam mendidik kita. Dan bagi para ibu, semoga selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam mendidik anak-anaknya, serta mampu menjadi madrasah pertama yang terbaik bagi mereka.
ADVERTISEMENT