Konten dari Pengguna

Arjen Robben dan Momen Emasnya di Piala Dunia 2010

Asta purbagustia
Warga Depok
28 Oktober 2017 13:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asta purbagustia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Arjen Robben dan Momen Emasnya di Piala Dunia 2010
zoom-in-whitePerbesar
Wasit meniup peluit panjang, tanda berakhirnya pertandingan. Timnas Belanda unggul dua gol tanpa balas atas timnas Swedia pada laga pamungkas kualifikasi Piala Dunia 2018 yang digelar di Amsterdam Arena. Tidak ada suasana gegap gempita layaknya perayaan kemenangan pada pertandingan itu. Para pendukung tuan rumah tampak muram, meski tim kebanggaan mereka baru saja meraih kemenangan. Mereka semua tahu bahwa kemenangan tersebut tak cukup untuk mengantarkan Belanda ke Rusia tahun depan.
ADVERTISEMENT
Para pemain Belanda tertunduk lesu. Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa mereka hanya akan menjadi penonton perhelatan sepakbola terbesar di dunia. Namun, di antara pemain-pemain Belanda, ada satu pemain yang merasakan kesedihan lebih dari yang lainnya. Arjen Robben memikul kesedihan ganda pada pertandingan tersebut.
Pertama, dua golnya yang membawa Belanda menang tak berarti apa-apa karena untuk melaju ke putaran final Piala Dunia 2018 Belanda membutuhkan tujuh gol. Kedua, pertandingan melawan Swedia jadi pertandingan terakhirnya berseragam De Oranje. Robben telah resmi mengumumkan gantung sepatu dari laga internasional.
Selepas pertandingan, bersama kedua anaknya, Robben menyempatkan diri mengucapkan salam perpisahan kepada seisi Amsterdam Arena. Raut kesedihan begitu jelas terlihat di wajah pemain Bayern Munchen tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari thesun.co.uk(11/10/2017), pria yang lahir pada 23 Januari 1984 ini mengungkapkan bahwa alasannya pensiun dari timnas Belanda adalah karena ingin fokus di klub dan sekaligus memberi kesempatan untuk generasi baru tampil di timnas Belanda.
Ada banyak sekali tulisan tribute untuk Robben begitu ia memutuskan berhenti membela timnas Belanda. Robben adalah pemain sayap luar biasa. Tak ada yang meragukan fakta tersebut. Namun, saya ingin mengajak Anda untuk melihat Robben dari sudut pandang lain.
Kurang lebih 14 tahun sudah Robben memperkuat timnas Belanda. Dalam kurun waktu tersebut, ia telah berpartisipasi dalam 3 edisi piala Eropa dan 3 edisi Piala Dunia. Dari keikutsertaannya di ajang-ajang tersebut, Robben tak pernah merasakan satu kali pun mengecap manisnya prestasi. Kegagalan demi kegagalan adalah narasi yang umum didengar dari timnas Belanda. Mungkin hanya di Piala Dunia 2010 lah momen 'emas' Robben berseragam De Oranje.
ADVERTISEMENT
Belanda tembus sampai ke partai puncak dan bakal menghadapi sang jawara Eropa, Spanyol. Melajunya Belanda sampai ke final mematahkan prediksi banyak analis yang enggan memasukan Belanda ke dalam daftar negara-negara favorit juara di Piala Dunia yang diselenggarakan di Afrika Selatan. Belanda kalah pamor dengan negara-negara seperti Jerman, Brazil, atau Argentina. Bahkan penjudi yang terlalu mabuk pun berpikir dua kali jika disuruh menjagokan Belanda untuk jadi juara.
Timnas Belanda (Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Belanda (Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko)
Namun, lolosnya Belanda ke final sebetulnya sama sekali tidak mengejutkan jika menengok komposisi pemain dalam tim saat itu.
Di bawah mistar ada Marteen Stekelenburg yang sedang bersinar bersama Ajax. Di lini pertahanan masih dihuni bek sarat pengalaman seperti van Bronckhorst dan Mathijsen. Di lini tengah lebih hebat lagi karena bertengger nama-nama semisal Van Bommel, De Jong, Sneijder, hingga van der Vaart. Untuk lini serang Belanda punya penyerang sekaliber Kuyt, van Persie, dan tentu saja Robben.
ADVERTISEMENT
Saya masih ingat menonton laga Belanda vs Spanyol lewat layar tancep di lapangan bulu tangkis sekitar rumah. Kala itu perbandingan antara pendukung Belanda dengan pendukung Spanyol terbilang cukup seimbang.
Pertandingan Belanda vs Spanyol berjalan sengit. Walau begitu, Belanda yang dikomandoi Wesley Sneijder berhasil mendapatkan beberapa peluang emas. Di menit ke-61 Robben mendapatkan peluang matang. Umpan manis dari Sneijder dimanfaatkan dengan baik oleh Robben yang dengan akselerasinya mampu membelah pertahanan Spanyol yang dijaga Puyol dan Pique.
Kemudian Robben tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Casillas. Namun momen emas tersebut tak berbuah apa-apa karena sepakan Robben masih membentur kaki Casillas yang sudah mati langkah. Bola melintir tipis dari mulut gawang Spanyol.
Robben hanya bisa memegangi kepalanya, tak percaya bahwa bola hanya meluncur lewat beberapa sentimeter dari gawang. Seandainya tendangan Robben masuk, kemungkinan besar Belanda akan jadi juaranya. Sebelum momen emas tersebut, Spanyol tengah frustrasi meladeni ketangguhan sektor belakang dan tengah milik Belanda.
ADVERTISEMENT
Jika gol dan berakhir juara, status 'juara tanpa mahkota' milik Belanda tidak akan berlaku lagi. Akan tetapi pada akhirnya kita semua tahu bahwa Belanda harus mengakui ketangguhan Spanyol. Gol penentu gelar dicetak oleh Iniesta di extra-time yang kemudian selebrasi golnya menjadi salah satu selebrasi gol paling ikonik dalam sejarah sepak bola dunia.
Arjen Robben pensiun dari Timnas Belanda. (Foto: Reuters/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Arjen Robben pensiun dari Timnas Belanda. (Foto: Reuters/Stringer)
Kaki kanan Casillas-lah yang memisahkan Belanda dengan mimpi indah jadi juara dunia. Robben mengakui bahwa momen tersebut sulit dilupakannya dan membuatnya terus memikirkan kegagalan itu. “Saya selalu memikirkan momen itu. Selama ini kegagalan itu kerap menghantui saya. Kegagalan itu sungguh menyakitkan,” ungkap Robben seperti dikutip dari theguardian.com (13/7/2010).
Selama memperkuat timnas Belanda, Robben telah mencetak 37 gol dari 96 penampilan. Kepergian Robben jelas akan meninggalkan lubang di skuat Belanda. Sulit untuk menemukan pemain yang dapat memerankan peran seperti dia di tim dalam waktu dekat ini. Memphis Depay? Yang benar saja!
ADVERTISEMENT
Publik sepak bola Belanda akan sangat merindukan sosoknya. Tidak akan ada lagi gol-gol yang tercipta melalui gaya khas seorang Robben. Anda bisa melihat kompilasi gol-gol Robben di Youtube dan akan menyadari bahwa mayoritas gol-golnya dilakukan dengan cara yang ‘Robben banget’: Manuver cepat ke area kotak pinalti sebelum melepaskan tendangan melengkung dengan kaki kiri.
Arjen Robben adalah contoh terbaik dari pemain sayap modern. Tentu saja itu merujuk pada gaya permainannya, bukan gaya rambutnya.