Terima Kasih, Liliyana Natsir

Asta purbagustia
Warga Depok
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2018 11:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asta purbagustia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika semua mata tertuju pada Jonatan Christie dengan selebrasi yang membikin netizen heboh, salah satu pebulu tangkis hebat Indonesia akan memilih mundur dari panggung bulu tangkis. Ya, Liliyana Natsir akan segera memutuskan untuk gantung raket.
ADVERTISEMENT
Rencana pensiun Liliyana Natsir sudah tercium bahkan sebelum perhelatan Asian Games 2018 berlangsung.
"Awal tahun depan, setelah melewati Asian Games juga, saya berencana pensiun, karena sudah 33 tahun `kan dan selepas itu mungkin fokus bisnis," kata Liliyana.
Bertahun-tahun berkarier di dunia bulu tangkis, Liliyana sudah menorehkan banyak gelar bergengsi sekaligus mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Lilyana pernah menorehkan tinta prestasi di banyak ajang bergengsi seperti kejuaraan bulu tangkis dunia, All England, Sea Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Salah satu pencapaian paling monumental dalam kariernya adalah menyabet medali emas di Olimpiade Rio 2016.
Liliyana bersiap menghadapi servis lawan. (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
Kala itu, bersama Tontowi Ahmad, Liliyana sukses mengandaskan perlawanan pasangan dari Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dua set langsung di partai puncak.
ADVERTISEMENT
Selepas Olimpiade 2016, Liliyana berulang kali berencana pensiun dari dunia bulu tangkis. Pasangan duet Liliyana, Tontowi Ahmad sempat tak rela mendengar rencana Butet- sapaan akrab Liliyana- pensiun.
"Apa pun keputusan Butet, cepat atau lambat pasti dia akan pensiun juga. Saya akan tetap mendukung keputusannya, termasuk apa pun yang dilakukannya setelah pensiun nanti," ujar Tontowi.
"Tentu pasti ada rasa tidak rela yang saya rasakan, apalagi nanti dengan pasangan baru pasti akan menjadi tantangan baru bagi saya. Setelah sembilan tahun bersama pasti akan ada momen-momen saya membanding-bandingkan dengan ketika saya bersama Butet," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Asian Games 2018 menjadi ajang istimewa bagi Liliyana. Di hadapan publik sendiri, Liliyana ingin mempersembahkan medali emas untuk terakhir kalinya.
"Cepat atau lambat, pasti akan saya akan gantung raket. Semoga Asian Games terakhir nanti kami bisa meraih emas untuk Indonesia," ujar Liliyana.
Memutuskan akan pamit dari dunia yang digeluti selama bertahun-tahun tentu tidaklah mudah bagi Liliyana. Ada semacam kerinduan tak terkira yang akan dirasakan Liliyana.
"Saya pasti merindukan momen di Istora Senayan, momen-momen suporter meneriakkan 'Owi-Butet" mungkin tak saya rasakan lagi," ungkap Liliyana.
Ditargetkan meraih medali emas di Asian Games, langkah Tontowi/Liliyana terhenti di babak semifinal. Mereka kalah dari pasangan dari China Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, ganda campuran andalan Indonesia itu hanya mendapat medali perunggu.
Terlepas dari target yang gagal dicapai, apa yang diperlihatkan Tontowi/Liliyana pantas diapresiasi. Mereka telah berjuang dengan sekuat tenaga. Tenaga dan keringat mereka tidak keluar sia-sia.
Di hadapan ribuan orang yang hadir di Istora, bisa jadi Liliyana telah mengayunkan raket untuk terakhir kalinya. Asian Games 2018 menjadi panggung besar terakhir bagi Liliyana. Medali perunggu Asian Games 2018 adalah medali terakhir yang bisa dipersembahkan Liliyana untuk Indonesia.
Terima kasih, Liliyana Natsir.