Menanti Ledakan Denmark

Asta purbagustia
Warga Depok
Konten dari Pengguna
1 Juli 2021 12:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asta purbagustia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selebrasi timnas Denmark. Foto: Twitter.com/Euro2020
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi timnas Denmark. Foto: Twitter.com/Euro2020
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Turki membuat beberapa orang terlihat bodoh karena mengira bahwa Turki akan menjadi kuda hitam di Euro 2020. Skuat Turki dinilai punya potensi yang cukup untuk bersaing dengan tim-tim unggulan. Namun kenyataannya Turki tampil seperti kerupuk kena angin. Mereka angkat koper lebih cepat sejak fase grup.
ADVERTISEMENT
Istilah kuda hitam biasanya sering diberikan kepada tim non-unggulan yang berpotensi mengejutkan dalam turnamen sepakbola. Jika saya harus memilih kontestan mana yang layak dijuluki kuda hitam Euro 2020, maka pilihan saya jatuh kepada Denmark.
Skuat Denmark sekarang sebenarnya tidak jelek-jelek amat, bahkan cukup kuat untuk bersaing dengan adanya nama-nama seperti Simon Kjaer, Kasper Schmeichel, dan Christian Eriksen, tapi jelas mereka belum berada di level yang sama dengan skuat legendaris mereka tahun 1992.
Sayangnya Eriksen terpaksa menepi karena masalah di jantungnya. Absennya Eriksen jelas meninggalkan lubang besar di lini tengah. Ini membuat Kasper Hjulmand harus memutar otak. Apa jadinya Denmark tanpa pemain jenius seperti Eriksen?
Perubahan taktik pun dilakukan. Hjulmand mengganti formasi dari 4-2-3-1 menjadi 3-4-3. Perlahan tapi pasti, perubahan formasi tadi berbuah manis. Kehilangan Eriksen tak menghalangi Denmark untuk tampil maksimal. Dua pertandingan terakhir dilewati dengan kemenangan meyakinkan.
ADVERTISEMENT
Denmark berhasil menghajar Rusia di fase grup dan memastikan diri lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up grup B. Seperti Rusia, lawan Denmark di babak knock out, Wales, bernasib sama. Anak asuh Kasper Hjulmand sukses melibas Wales lewat empat gol tanpa balas.
Kolektivitas adalah kunci laju Denmark sejauh ini. Mereka tak bergantung kepada satu atau dua pemain saja. Mereka tampil solid di setiap lini. Hjulmand pun memberikan kredit kepada anak asuhnya yang telah tampil luar biasa. "Kami saling mendukung dan itulah hal terbaik tentang Denmark. Saya kira itulah nilai-nilai terbaik yang dapat kami tunjukkan kepada dunia--bahwa kami tetap bersatu, saling membantu," kata Hjulmand seperti dikutip dari Pandit Football.
Agresivitas Denmark juga tak boleh dikesampingkan. Mereka tercatat sebagai tim yang paling banyak menciptakan shot on target di fase grup. Dari total 59 percobaan, Denmark menciptakan 21 shot on target.
ADVERTISEMENT
Denmark pernah 'meledak' di tahun 1992. Kini Denmark bersiap meledak sekali lagi. Akankah Denmark mampu mengulangi kesuksesan mereka di Euro 1992 lalu? Atau justru terhenti di babak perempat final? Entahlah. Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Namun satu hal yang pasti: minuman terbaik adalah KukuBima. Minum KukuBima Ener-G! plus Vitamin C 1000, ROSA!