Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ronaldinho, Sang Penghibur Sejati
18 Januari 2018 10:13 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Asta purbagustia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak banyak figur sepakbola yang seperti Ronaldinho. Ronaldinho adalah pribadi yang menyenangkan. Ia hampir tak pernah terlihat marah besar. Yang ada hanyalah senyum yang selalu tergores di wajah. Sejago-jagonya Messi atau Ronaldo, pasti ada saja yang membenci mereka berdua. Bagaimana dengan Ronaldinho? Sulit untuk membenci pemain Brazil yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya hebat dalam mengolah si kulit bundar, Ronaldinho pun melakukannya dengan cara yang menyenangkan. Skill memukau dan senyum yang menawan adalah caranya membuat semua orang tersenyum, bahkan rivalnya sekalipun.
Kehebatan Ronaldinho telah membekas di banyak hati penggila sepakbola. Bagi saya, Ronaldinho tak sekadar seorang pemain sepakbola melainkan juga seorang penghibur sejati. Menyaksikan Ronaldinho memainkan bola sama seperti menyaksikan hiburan kelas satu.
Ronaldinho memperlakukan lapangan hijau selayaknya lantai dansa dengan gemerlap lampu-lampu megah. Sorak-sorai penonton tak ubahnya irama musik yang siap mengiringi kaki-kakinya menari. Di matanya, lawan adalah rekannya berdansa. Tiap ia tampil di lapangan maka yang terjadi selanjutnya adalah sebuah parade tarian yang menghibur dan memanjakan mata.
ADVERTISEMENT
Tarian bukanlah sesuatu yang asing bagi orang Brazil seperti Ronaldinho. Di negara tersebut menari adalah jati diri. Tari Samba adalah tari yang paling ikonik dari Brazil. Bukan kebetulan juga bahwa timnas Brazil dijuluki sebagai tim Samba.
Kakinya begitu lincah ketika sedang mengolah bola. Badannya luwes saat menipu dan melewati lawannya. Ronaldinho memainkan sepakbola dengan cara yang unik.
Coba tengok bagaimana ia mencetak gol ke gawang Chelsea yang ikonik itu. Di hadapan Carvalho, Ia menggoyang-goyangkan kaki dengan lemah gemulai sebelum akhirnya melepaskan tendangan akurat yang membuat Peter Cech melamun.
Menceritakan kehebatan Ronaldinho sama seperti menguras samudera. Tidak akan ada habisnya. Yang patut disayangkan dari karier Ronaldinho adalah kisah kejayaannya terlalu cepat pudar.
ADVERTISEMENT
Kehidupan malam-lah yang membuat performanya terus anjlok. Berat badannya pun membengkak seiring gaya hidupnya yang semakin tak terkendali.
Setelah wara-wiri ke penjuru dunia, akhirnya Ronaldinho menemui garis akhir dalam kariernya. Kabar mengenai Ronaldinho yang gantung sepatu muncul dari saudara sekaligus agennya. Dengan ini resmi sudah bagi penggemar sepakbola untuk mengucapkan salam perpisahan kepada Ronaldinho.
Pada akhirnya Ronaldinho harus menyerah dihadapan waktu. Usianya sudah 38 tahun. Mustahil bagi seorang pesepakbola untuk tetap bermain bola di usia tersebut, kecuali nama anda adalah Kazuyoshi Miura atau Keith Kayamba Gumbs.
Jika harimau mati meninggalkan belang, maka Ronaldinho pensiun meninggalkan memori kebahagiaan.