Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi 'Tanda Bahaya dan Penanganan Awal Anak Sakit'

Astantia Puspa Anggraeni
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
20 Agustus 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astantia Puspa Anggraeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Penyuluhan pada Kegiatan Verifikasi STBM di Pucangsawit
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Penyuluhan pada Kegiatan Verifikasi STBM di Pucangsawit
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN Tim II Undip berupaya mengedukasi ibu- ibu di Kelurahan Pucangsawit terkait tanda bahaya dan langkah awal penanganan anak sakit di rumah.
ADVERTISEMENT
Saat anak sakit di rumah, wajar apabila ibu merasa panik dan bingung. Hal ini juga dikeluhkan oleh beberapa ibu yang hadir di posyandu balita Pucangsawit. Selain itu, didapatkan bahwa beberapa anak tidak meningkat berat badannya setelah sakit.
Oleh sebab itu, edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menghilangkan kesalahapahaman akan penanganan anak sakit di rumah. Penyuluhan dilaksanakan pada dua kegiatan yakni saat PKK RT 01 RW 12 dan saat kegiatan verifikasi STBM bersama kader kesehatan Kelurahan Pucangsawit.
Dokumentasi Penyuluhan pada PKK RT 01 RW 12 Pucangsawit
Edukasi yang diberikan berisikan definisi, cara penanganan, dan tanda bahaya demam, DBD, kejang, diare, batuk pilek, dan benjol (akibat benturan kepala). Pada kegiatan verifikasi STBM diberikan edukasi lebih mendalam terkait nyamuk vektor DBD dan penerapan 3M PLUS.
ADVERTISEMENT
Rangkaian kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan disambut dengan antusiasme ibu- ibu dan kader kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan respons positif dan timbulnya pertanyaan terkait budaya penanganan anak sakit seperti efektivitas penggunaan angkak saat DBD dan kompres es batu saat terkena luka bakar.
Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang tepat bagi ibu terkait penanganan anak sakit sehingga dapat mengurangi rasa panik dan bingung dalam menghadapi kondisi tersebut. Selain itu, juga dapat meningkatkan kewaspadaan dalam mengawasi anak yang sedang sakit.