Bertemu Tony Fernandes Lagi.

Astari Ratnadya
a girl who loves traveling so much
Konten dari Pengguna
12 Juli 2019 1:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astari Ratnadya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
@noamdictari di Peluncuran Autobiografi Tony Fernandes.
2017 lalu untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Tony Fernandes di Kuala Lumpur saat acara Peluncuran Autobiografi Flying High. Dua tahun berselang, tepatnya 4 Juli 2019 aku kembali bertemu dengan Tony Fernandes di Jakarta, tempat tinggalku sekarang.
ADVERTISEMENT
Pertemuan kali ini dengan beliau masih sama seperti waktu di Kuala Lumpur, kali ini aku bertemu Tony Fernandes pada Peluncuran Autobiografi Flying High versi Bahasa Indonesia. Ya dulu waktu launching 2017 masih dalam versi Bahasa Inggris.⁣
⁣Kalian semua disini pasti kenal lah dengan Tony Fernandes kan. Sosok pria hebat dibalik suksesnya AirAsia di bidang maskapai penerbangan yang selalu berhasil memenangkan penghargaan sebagai World's Best low Cost Airline selama sebelas tahun berturut-turut.
@nomadictari dan @backpackerbulat
"Mempertahankan lebih sulit dibanding merebut". Penghargaan sebagai maskapai berbiaya rendah terbaik di dunia selama sebelas tahun berturut-turut adalah prestasi yang membanggakan menurutku. Karena mempertahankan gelar "Terbaik" lebih sulit, dibandingkan harus merebut gelar tersebut dari maskapai lain. Setuju ?.
Dari pertemuan kedua dengan Tony Fernandes, aku nggak bosen mendengar cerita kehidupan Tony. Apalagi celetukannya selalu membuat penonton yang kemarin hadir di Ritz Carlton tertawa. Siapa yang menyangka kalau bos AirAsia ini dulunya pernah bekerja di dunia musik selama kurang lebih 12 tahun.
Akhirnya punya yang versi Bahasa Indonesia.
Tony Fernandes on stage.
Idenya untuk memiliki sebuah airline sebenarnya terinspirasi dari pekerja asing khususnya pekerja dari India yang kesulitan pulang ke negaranya karena harga tiket pesawat yang sangat mahal. Sedangkan jika tidak menggunakan pesawat, maka perlu waktu berhari-hari untuk menuju kota tempat mereka tinggal di negaranya.
ADVERTISEMENT
Btw selain itu tony juga suka sekali dengan musik dangdut. Musik kebangaan warga Indonesia yang mana lagu-lagu dangdud Indonesia sangat terkenal di negeri tetangga.
Dari pertemuan kedua kali dengan Tony waktu itu, aku semakin semangat menggapai mimpi-mimpiku yang sempat tertunda karena lebih banyak mikir "what if". Terima kasih Tony Fernandes karena sudah menjadikan AirAsia maskapai yang ramah dikantong.
Last but not least, Beranilah bermimpi karena sebagian impian bisa menjadi kenyataan 👌🏽.