Konten dari Pengguna

Pentingnya Penerapan GCG Terhadap Nilai Perusahaan Berintegritas

Asti Amanda
Saya Asti Amanda mahasiswa aktif program studi Akuntansi Perpajakan di Universitas Pamulang, menulis dan membaca merupakan salah satu hobi yang sering saya lakukan
27 Oktober 2024 9:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asti Amanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Good Corporate Government (GCG) adalah sistem yang mengatur hubungan antara pihak-pihak manajemen berkepentingan untuk mencapai tujuan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Prinsip-prinsip GCG yang perlu diterapkan perusahaan adalah:
•Transparansi
Keterbukaan dalam memberikan informasi kepada pemangku
Ilustrasi Rapat Dewan (sumber: Foto oleh Christina Morillo dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/karyawan-mengadakan-rapat-dewan-1181355/)
kepentingan.
•Akuntabilitas
Tanggung jawab individu atau kelompok dalam menjalankan perannya.
•Tanggung jawab
Menjalankan tugas dan kewajiban secara etis dan profesional.
•Kemandirian
Pengambilan keputusan yang bebas dari konflik kepentingan.
•Keadilan
Perlakuan yang adil dan setara kepada semua pihak terkait.
Penerapan GCG yang baik dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Sudah banyak sekali penelitian yang mengangkat isu terkait pengaruh penerapan GCG terhadap Nilai Perusahaan seperti:
Hasil penelitian Taufik Hidayat dkk (2021) tentang Pengaruh GCG dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan.
Nilai perusahaan sendiri merupakan keadaan dimana perusahaan mendapat kepercayaan terhadap kinerja dan produk perusahaan. Hal ini tentu akan berdampak positif sebab dari kepercayaan ini akan mendatangkan investor dan peningkatan saham perusahaan.
ADVERTISEMENT
Nilai dari perusahaan juga berfungsi sebagai landasan budaya perusahaan dan perilaku yang diharapkan oleh para karyawan.
Nurainun dan Sinta dalam Zenni (2009) mengatakan bahwa nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang mampu dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan yang biasanya diukur dengan price to book value ratio. Harga yang mampu dibayar oleh investor tercermin dari harga pasar saham.
Pelaksanaan GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan umumnya GCG dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Untuk meningkatkan nilai perusahaan, perusahaan harus memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil harus tepat. Perusahaan harus mengambil keputusan mengenai pendanaan yang akan membiayai perusahaannya.
ADVERTISEMENT
Tata kelola yang baik dapat ditunjukkan melalui pengelolaan keuangan perusahaan yang tergambar dalam kinerja perusahaan.
Konsep transparansi dan akuntabilitas bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan merupakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Penerapan tata kelola perusahaan dapat menciptakan kondisi pasar yang efisien, transparan dan konsisten sesuai dengan hukum.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memastikan tata kelola perusahaan berjalan secara efektif berlandaskan GCG:
1. Struktur Kepemimpinan yang Jelas
Program tata kelola harus menetapkan struktur kepemimpinan yang transparan dan efisien. Dewan direksi dan manajemen harus memiliki pembagian tugas yang jelas untuk memastikan bahwa mereka menjalankan fungsi pengawasan dan eksekusi dengan efektif. Dewan independen berperan penting dalam menjaga objektivitas dalam pengambilan keputusan, terutama untuk menghindari konflik kepentingan.
ADVERTISEMENT
2. Kepatuhan terhadap Hukum dan Regulasiyang dikelola dengan baik biasanya mengungguli pesaingnya, dan menarik investor yang dapat membantu membiayai ekspansi di masa mendatang.
Organisasi harus mematuhi semua regulasi yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun internasional. Untuk memastikan hal ini, diperlukan sistem audit internal dan eksternal yang secara berkala mengevaluasi kinerja perusahaan dalam aspek kepatuhan hukum dan etika bisnis.
3. Transparansi dan Pelaporan
Organisasi yang berintegritas selalu menjaga transparansi dalam hal pelaporan keuangan, operasional, dan risiko yang dihadapi. Laporan-laporan ini harus disampaikan secara terbuka kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, dengan memastikan bahwa semua informasi yang diberikan akurat dan mudah dipahami.
4. Manajemen Risiko
Manajemen risiko menjadi elemen penting dalam tata kelola perusahaan. Organisasi harus mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang berpotensi mempengaruhi operasionalnya. Dengan memiliki mekanisme pengendalian risiko yang baik, perusahaan dapat meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
5. Kode Etik dan Kebijakan Etika
Kode etik yang jelas menjadi panduan bagi setiap individu di dalam organisasi. Kebijakan etika ini mencakup perilaku profesional, integritas dalam pengambilan keputusan, dan tanggung jawab sosial. Program pelatihan etika juga harus diselenggarakan secara berkala untuk memastikan setiap karyawan memahami pentingnya etika dalam bekerja.
6. Mekanisme Pengawasan dan Akuntabilitas
Pengawasan yang efektif adalah kunci untuk menjaga integritas dalam organisasi. Mekanisme pelaporan, seperti whistleblowing system, harus tersedia bagi karyawan dan pihak eksternal untuk melaporkan pelanggaran atau tindakan yang tidak etis tanpa rasa takut terhadap represaliasi.
Tata kelola perusahaan sangat penting bagi integritas dan efisiensi pasar keuangan. Tata kelola perusahaan yang buruk mengurangi potensi perusahaan dan dapat menyebabkan masalah keuangan dan penipuan. Perusahaan yang dikelola dengan baik biasanya mengungguli pesaingnya, dan menarik investor yang dapat membantu membiayai ekspansi di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Asti Amanda, mahasiswa Akuntansi Perpajakan Unpam.