Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengelolaan Sumber Daya Alam Bambu Dalam Pembuatan Souvenir Desa Kedang Ipil
16 Agustus 2023 19:10 WIB
Tulisan dari astiara puspita sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Kedang Ipil merupakan salah satu desa wisata yang ada di kecamatan Kota Bangun Darat Kabupaten Kutai Kartanegara. Desa Wisata Kedang Ipil berasal dari kata Kedang yang berarti sungai dan Ipil yang berarti kayu. Desa Wisata Kedang Ipil merupakan ibukota kecamatan Kota Bangun Darat yang baru pemekaran pada tahun 2020 menurut Sk Perbup Kutai Kartanegara namun baru beroperasi di Desa Kedang Ipil pada bulan Februari tahun 2023. Desa Kedang Ipil merupakan desa adat kutai lawas yang masih kental akan kebudayaannya. Desa Wisata Kedang Ipil terdiri dari dua dusun yaitu dusun Kandua Raya dan Dusun Ketapang dan terdiri dari 12 RT dengan luas wilayah 16,86 ha. Jumlah penduduk dari Desa Wisata Kedang Ipil sendiri terdiri dari 1479 orang dimana laki-laki terdiri dari 800 orang dan Perempuan 679 orang. Desa Kedang Ipil merupakan daerah yang dominan dengan hutan dan pertanian. Desa Kedang Ipil tersebut memiliki potensi alam seperti bambu, kayu, lahan dan pertanian.
ADVERTISEMENT
Latar belakang mata pencarian masyarakat Desa Kedang Ipil bagi laki-laki sebagai pekerja tambang, pekerja sawit dan berkebun dan bagi wanita berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sedangkan remaja Desa Kedang Ipil tidak memiliki aktifitas yang lainnya selain bersekolah. Atas alasan inilah saya berinisiatif untuk membuat program guna menambah aktifitas untuk menghasilkan produk berupa souvenir dan cinderamata yang dapat memiliki nilai jual dan menambah kreatifitas remaja itu sendiri. Melihat sumber daya alam yang belum termanfaatkan secara maksimal menjadi kegelisahan saya untuk mengolah dan memanfaatkannya menjadi nilai tambah bagi masyarakat itu sendiri terkhusus pada remaja. Selain itu, sasaran lain yang ingin dicapai adalah mejadikan Desa Kedang Ipil sebagai desa home industry sehingga dapat menjadi desa percontohan bagi desa lainnya, sehingga menjadikan Desa Kedang Ipil menjadi desa industri.
ADVERTISEMENT
Pada tahap awal ini media yang digunakan adalah bambu, dikarenakan material bambu merupakan material yang praktis dan masih mudah dijangkau. Produk asbak rokok, tempat pensil dan gelas ini akan didesain semenarik mungkin sehingga dapat diterima oleh pasar lokal dan nasional, target dari pemasaran ini adalah hiasan rumah, sekolah dan tempat-tempat lainnya.
Terdapat beberapa hal yang harus dikembangkan untuk bisa menjadikan Desa Kedang Ipil menjadi desa industri yaitu model pengembangan Desa Kedang Ipil sebagai produsen souvenir dan cinderamata yang memiliki karakter identitas dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan remaja Desa Kedang Ipil dalam memanfaatkan potensi alam berupa media bambu. Tujuannya adalah menjadi terwujudnya modal pendamping desa Kedang Ipil sebagai produsen kerajinan souvenir dan cinderamata yang memiliki indentitas khas Kedang Ipil, meningkatkan keterampilan dan ketelatenan dalam membuat souvenir dan cinderamata khas kedang ipil dan menjadikan desa kedang ipil sebagai desa industri serta meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kedang Ipil.
ADVERTISEMENT
Adriannur, selaku guru penanggung jawab dalam mata pelajaran prakarya menyambut dengan baik ide pembuatan souvenir dan cinderamata tersebut. Menurut beliau dengan adanya pembuatan souvenir dan cinderamata ini mampu melatih kreatifitas siswa-siswi SMPN 9 Desa Kedang Ipil. Karena sebelumnya siswa-siswi tersebut tidak pernah melakukan pelatihan seperti ini karena adanya keterbatasan sekolah dalam melakukan pelatihan tersebut, dan harapan beliau untuk kedepannya siswa-siswi tersebut mampu mengembangkan potensi alam asli yang berada di Desa Kedang Ipil untuk mengenalkan wisatawan yang nantinya akan berkunjung.
Adapun cara pembuatan asbak rokok, gelas dan tempat pensil yaitu pertama, ambil bambu yang sudah tua agar ketahanannya lebih kuat dan tahan lama, setelah itu bambu di bersihkan terlebih dahulu dengan air bersih sehingga kotoran yang berada di batang bambu tersebut dapat hilang, dan setelah dicuci dengan bersih diamkan beberapa menit hingga bambu mengering. Setelah bambu mengering lalu dilakukannya pemotongan pada bambu dengan menggunakan gergaji, untuk pembuatan gelas sendiri potong bambu sebesar ukuran gelas pada umumnya dan untuk pembuatan asbak rokok sendiri bambu dipotong menjadi beberapa bagian dan begitu juga dengan pembuatan tempat pensil dipotong menjadi tiga bagian. Setelah dilakukan pemotongan pada bambu tersebut langkah selanjutnya dilakukannya pembersihan serpihan-serpihan yang terdapat di bambu sehingga kulit bambu yang berwarna hijau mengelupas sampai dengan berwarna putih, setelah selesai dibersihkan lalu dilanjutkan dengan mengamplas bambu dengan menggunakan amplas agar nanti saat tahap pengecetan bambu terasa halus dan mudah diaplikasikan oleh cat.
ADVERTISEMENT
Setelah tahapan-tahapan tersebut telah dilakukan maka untuk gelas, asbak rokok, dan tempat pensil ini dilanjutkan dengan pengecatan bambu dengan menggunakan pernis sehingga bambu yang tadinya polos dengan menggunakan pernis menjadi sangat indah dan menarik, setelah dilakukan pengecetan lalu dilanjutkan lagi dengan penempelan gagang gelas dengan menggunakan lem dan begitu juga dengan asbak rokok, tempat pensil dilakukan penempelan pada triplek yang sudah disediakan, setelah tahap penempelan ini dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari tujuan nya agar gelas, asbak rokok dan tempat pensil ini bisa melekat lebih kuat dan tidak mudah terbuka.
secara umum, souvenir ini memiliki peranan yang sangat penting bagi sebuah destinasi wisata meliputi memberikan nilai daya tarik lebih bagi wisatawan, meningkatkan brand awarness, serta sebagai wujud apresiasi untuk wisatawan. Diharapkan souvenir tersebut dapat disambut baik oleh warga dan dapat menjadi media promosi jangka panjang bagi tempat wisata kebanggaan masyarakat Desa Kedang Ipil.
ADVERTISEMENT