Konten dari Pengguna

Melatih Emak-emak Bikin Hantaran Pernikahan

Astri Ayu Nastiti
Nama saya Astri Ayu Nastiti. Saya mahasiswa S-1 jurusan Statistika Universitas Diponegoro angkatan 2018.Saya tertarik pada bidang desain. Walaupun tidak berhubungan dengan jurusan saya, justru hal itu yang menjadikan saya sepenuh hati dalam mendesain
18 Maret 2021 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astri Ayu Nastiti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa TIM 1 KKN Tematik Undip 2021 menyelenggarakan pelatihan pembuatan hantaran pernikahan yang berlangsung di Pojok Gama Sehat, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang yang dihadiri oleh ibu rumah tangga RT 02/RW 04, pada Sabtu – Minggu, 6 – 7 Maret 2021.
ADVERTISEMENT
Peningset atau hantaran biasanya terdiri dari seperangkat alat salat, busana, kosmetik, kain panjang, kain kebaya, perlengkapan mandi dan lain-lain yang dihias sedemikian rupa sehingga tampil cantik dan menarik. Namun, untuk membuatnya diperlukan banyak latihan dan ketekunan. Saat ini hantaran pengantin atau pernikahan dapat dijadikan sumber penghasilan tambahan khususnya bagi remaja putri dan ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang, sehingga waktu luang tersebut dapat lebih dimanfaatkan. Mereka dapat diberdayakan untuk melakukan kegiatan yang lebih positif.
Dokumentasi Pelatihan Hantaran Pernikahan oleh Mahasiswa KKN Tematik Undip
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Pelatihan Hantaran Pernikahan oleh Mahasiswa KKN Tematik Undip
Ibu-Ibu PKK di Kampung Seni dan Budaya Jurang Blimbing sebagian besar sudah memasuki usia produktif yaitu antara 35 tahun sampai 50 tahun, sehingga dengan usia tersebut diharapkan para ibu rumah tangga mempunyai peluang yang bagus untuk melakukan kegiatan produktif untuk menambah penghasilan keluarga. Umumnya para ibu yang tidak bekerja memiliki waktu luang sebanyak 7-10 jam dalam sehari. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan khalayak sasaran agar memiliki pengetahuan tentang pentingnya memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif agar dapat mendatangkan keuntungan atau tambahan penghasilan, yaitu dengan membuat hantaran pengantin.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan alasan tersebut, maka pengetahuan dan keterampilan membuat hantaran pengantin atau pernikahan dapat dijadikan usaha sampingan bagi ibu rumah tangga. Terutama bagi ibu-ibu rumah tangga di Kampung Seni dan Budaya Jurang Blimbing, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sebagian besar ibu rumah tangga di daerah tersebut memiliki banyak waktu luang di luar waktu untuk mengurus keluarga. Para ibu rumah tangga hendaknya mengisi waktu luang tersebut dengan memberdayakan diri sendiri salah satunya melalui kegiatan yang dapat menambah penghasilan seperti membuat hantaran pernikahan.
Salah satu mahasiswa pelaksana KKN, membuat program mono individu KKN Tematik ini dengan mengajarkan cara-cara membuat aneka bentuk hantaran berbahan dasar perlengkapan salat, kain, busana, selimut, dan lain-lain untuk memanfaatkan waktu luang bagi para ibu-ibu rumah tangga sehingga mereka mempunyai kegiatan yang positif agar dapat memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga.
ADVERTISEMENT