Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Apresiasi Pada Cerpen "Kesan Saat Datang dan Pergi" Karya Eka Fitri Susanti
16 Oktober 2022 18:53 WIB
Tulisan dari Astri Juliarahma Pangesti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cerpen berjudul “Kesan Saat Datang dan Pergi” salah satu cerita pendek dalam buku yang berjudul “Jika Aku Mereka”. Di sekolah inilah tokoh Tata bertemu dengan teman-temannya yang sangat baik sekali, yang selalu mengajari Tata akan sesuatu hal dan selalu memberinya dukungan. Cerpen ini mengisahkan suatu kenangan masa sekolah di kelas 2 SD saat anak-anak kedatangan murid baru yang berbeda dengan teman-teman lainnya, karena ia adalah anak yang berkebutuhan khusus namun masih memiliki semangat belajar yang tinggi, tidak pantang menyerah, selalu berusaha, dan memiliki cita-cita yang tinggi seperti anak-anak normal lainnya. Tokoh dalam cerpen ini memang tidak banyak, tetapi beberapa masing-masing memiliki kepribadian yang patut untuk ditiru.
ADVERTISEMENT
Tokoh pertama yaitu “Kami”. Kami merupakan tokoh utama yang dahulunya siswa dari kelas 2 SD yang terkejut dan terdiam karena mempunyai teman baru yang mempunyai perbedaan dengan teman-teman lainnya karena ia adalah anak yang berkebutuhan khusus. Sifat tokoh “Kami” yang langsung terkejut dan terdiam dipertegas dalam kutipan “Anak baru yang digandeng oleh Bu Tatik itulah yang memperjelas alasan kami terdiam. Pandangan kami tertuju pada anak itu. Bukan karena dia adalah anak baru, melainkan karena dia “berbeda” dari kami. Kami hanya memandangi “perbedaannya” dalam diam”. Selama bersekolah, kami tidak pernah bertemu dengan anak yang “berbeda” seperti ini.
Toko kedua dalam cerpen ini adalah Tata. Tata adalah siswa baru di sekolah barunya yang berkebutuhan khusus yang memiliki semangat belajar yang tinggi meskipun memiliki fisik berbeda dari teman-teman lainnya. Sifat tokoh tata adalah anak yang pemalu dan takut karena dia memiliki fisik berbeda dengan teman-teman lainnya dipertegas dalam kutipan “Matanya tidak seperti anak-anak lain di kelas. Bola matanya besar seolah-olah hampir keluar dari kelopak mata. Sorot matanya tajam. Bibirnya terlihat agak sumbing” dan sifat tokoh tata yang memiliki kebiasaan berbeda dengan teman-temannya dipertegas dalam kutipan “Tulisan Tata berukuran besar, seperti menghabiskan ruang satu baris untuk beberapa kata. Caranya menggenggam pensil yang seperti orang sedang memeras santan. Seperti anak bayi yang ingin cepat bisa menulis di selembar kertas”.
ADVERTISEMENT
Tokoh ketiga dalam cerpen ini adalah Ida dan Mila. Ida dan Mila adalah teman baru Tata di sekolah dan selalu mengajarkan kebiasaan baik. Mila juga mencontohkan cara memegang pensil yang benar untuk menulis. Kami terus mengajari cara menulis yang benar. Tata masih melakukan banyak kesalahan. Tetapi, dia tidak pernah menyerah. Sampai akhirnya kami tahu dia bisa menulis seperti yang kami ajarkan padanya. Sampai kami memberi selamat dan memberi pujian.
Tokoh keempat dalam cerpen ini adalah segerombolan anak dari sekolahan kami. Segerombolan itu tertawa cekikikan, mereka menunjuk ke arah Tata, lalu berbisik-bisik ke teman-temannya. Anak-anak itu memiliki sifat pembully, merendahkan fisik orang lain. Sifat anak-anak dalam cerpen ini dipertegas dalam kutipan “Hei, namamu siapa? Kenapa kamu jelek sekali”.
ADVERTISEMENT
Tokoh kelima dalam cerpen ini adalah segerombolan dari anak sekolah lain. Tidak lama setelah itu, datanglah mereka segerombolan dari anak sekolah lain yang masih selingkungan dengan sekolah kami sambil menatap Tata dengan senyum mengejek. Anak-anak itu memiliki sifat merendahkan orang lain, sombong. Sifat yang dimiliki segerombolan anak sekolah lain dipertegas dalam kutipan “Kamu kelainan apa? Ngeri sekali melihat kamu. Kenapa sekolah di lingkungan anak normal? Seharusnya di rumah saja. Kamu tidak malu dengan kondisimu seperti itu? Dasar Jelek!”.
Latar tempat cerpen ini adalah di sekolah. Di sekolah inilah tokoh Tata bertemu dengan temannya bernama Ida dan Mila yang selalu mengajari Tata tentang hal-hal kebiasaan yang baik. Latar tempat lainnya adalah di luar kelas untuk mengajak Tata bermain lompat tali. Latar tempat terakhir yaitu di kelas ketika tokoh Tata ingin berpamitan kepada teman-temannya untuk terakhir kalinya karena ingin pindah sekolah di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus yang lebih mampu menjamin dan melindunginya.
ADVERTISEMENT
Cerpen “Kesan Saat Datang dan Pergi” menggunakan alur mundur karena mengisahkan suatu kenangan tokoh “Kami” ketika masih mengenyam pendidikan pada masa kelas 2 SD saat dia bertemu siswa baru yang sangat menginspirasi. Sudut pandang dalam cerpen ini adalah sudut pandang orang pertama yaitu “Kami”. Tokoh “Kami” yang mengisahkan seorang temannya yang memberi kesan yang baik dan membuat sangat bersyukur dilahirkan dengan kondisi yang baik, memberikan semangat untuk selalu belajar. Amanat yang terkandung dalam cerpen ini adalah mengajarkan kita agar selalu bersyukur atas apa yang kita miliki, dan jangan merendahkan orang lain. Mereka yang berkebutuhan khusus tidak menyerah untuk mencapai sesuatu. Mereka selalu berusaha agar orang lain tidak memandang mereka lemah atau bahkan dipandang “kasihan”. Percayalah, mereka tidak butuh rasa belas kasih. Apa pun kondisinya, anak berkebutuhan khusus selalu ceria, energik, dan antusias.
ADVERTISEMENT
Cerpen “Kesan Saat Datang dan Pergi” merupakan cerita pendek karya Eka Fitri Susanti. Beliau merupakan salah satu 12 pemenang dari lomba menulis cerpen “Jika Aku Mereka”. Cerpen “Kesan Saat Datang dan Pergi” mampu membangkitkan emosi, kesedihan dan rasa kasihan karena melihat karakter Tata. Saya sangat kagum kepada tokoh Tata karena selain pun dia bersekolah di tempat orang-orang normal, tetapi dia tidak pernah menyerah dalam mengenyam pendidikannya, walaupun ada beberapa temannya yang sering mengejek dan membully Tata, tetapi ia selalu bersyukur apa yang ia miliki dan selalu terus belajar dan tidak pernah putus asa dalam menggapai cita-citanya.
Pendapat saya tentang kelebihan cerpen “Kesan Saat Datang dan Pergi” adalah memiliki pesan yang sangat mengharukan, makna cerpen ini sangat mudah ditemukan dan bahasanya mudah dipahami, sehingga cerpen ini sangat menarik. Memudahkan pembaca untuk memahami suatu bacaan tersebut. Akan tetapi, kekurangan dari cerpen ini adalah tidak secara jelas menggambarkan waktu terjadinya peristiwa-peristiwa seperti nama sekolah, dan lokasi sekolah tidak disebutkan.
ADVERTISEMENT