Konten dari Pengguna

Ibu Manusia Hebat dan Kuat

Astrid Melanonia
Mahasiswi Aktif Prodi Jurnalistik
11 Mei 2020 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astrid Melanonia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Sumber: Pinterest, Lukisan Ibu dan Anak, Karya Basuki Abdullah 1992)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: Pinterest, Lukisan Ibu dan Anak, Karya Basuki Abdullah 1992)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalau mendengar kata Ibu pasti kita mengingat sosok yang melahirkan, merawat, dan menyayangi kita. Dia berperan besar di dunia dan dihidup semua orang, tidak ada yang tidak menyayangi sosoknya. Sosok itu terlalu besar dan sangat berharga di mata setiap orang.
ADVERTISEMENT
Tanpa Ibu, kita tidak mungkin ada di dunia. Kasih dan sayangnya sanggup mengubah anaknya menjadi pribadi yang baik dengan tumbuh kembang yang semakin dewasa. Tidak mudah menjadi seorang Ibu. Kesabaran, ketulusan, keikhlasan, serta ketabahannya senantiasa menguatkannya dalam mendidik anak-anaknya.
Ibu marah, bukan berarti ia membencimu. Marah seorang Ibu untuk menyadarkan anak-anaknya betapa ia menyayangi, mencintai, bahkan menjaga dengan sepenuh hati.
Jiwa dan raga ia korbankan untuk anak-anaknya. Banyak rintangan datang menghalangi, ia tetap tabah dan tegar demi anaknya.
Semangat membara yang tak pernah padam, serta senyum ceria selalu menyelimuti dan tak pernah hilang dari wajah cantik tulusmu.
Sosok hebat dan kuat seorang Ibu menjadikan anak-anaknya sukses dikemudian kelak. Lelahnya kelak akan dibalas dengan pahala berlipat.
ADVERTISEMENT
Ibu rela menjadi payung agar anaknya tidak kehujanan, ia pun rela menjadi pohon besar yang mampu menjadikan tempat teduh anaknya agar tidak kepanasan, juga rela menjadi alas kaki agar anaknya tidak kesakitan bila menginjak aspal serta kerikil yang mengenai kakinya.
Pengorbananmu sungguh sangat besar, Ibu. Tanpamu, anak-anakmu bukan siapa-siapa. Maaf jika anak-anakmu belum bisa menjadi anak terbaikmu, menyusahkanmu, membuatmu kecewa.
Air mata yang selalu kau tumpahkan saat mendoakan anak-anakmu di setiap sepertiga malammu sangat menunjukkan betapa sayangnya kau kepada anak-anakmu.
Ketahuilah Ibu, anakmu sangat menyayangimu walaupun tutur kata kasar sering keluar dari bibir nakalnya. Sebesar dan sekencang apapun anakmu berteriak, tidak akan sanggup membalas seluruh pengorbananmu.
Anakmu selalu berdoa, agar kelak ia bisa menjadi sosok wanita hebat dan kuat sepertimu. Ia juga berdoa agar kau selalu diberi umur panjang serta kesehatan selalu.
ADVERTISEMENT
Ucapan terima kasih dari anakmu, untukmu, Ibu. (Astrid Melanonia/Politeknik Negeri Jakarta)