Konten dari Pengguna

Sahabat Terbaik

Astrid Melanonia
Mahasiswi Aktif Prodi Jurnalistik
11 Mei 2020 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astrid Melanonia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sahabat, telah banyak waktu yang kita lewati, sedih, bahagia, menangis, dan masih banyak hal lainnya yang kita lalui bersama. Aku bahagia saat kita melakukan hal konyol. Orang-orang tidak akan mengerti dan juga tidak akan paham. Hanya kita yang tahu, karena ini cerita kita, bukan tentang mereka yang sibuk membicarakan keburukan satu sama lain di belakang.
ADVERTISEMENT
Tanpamu aku rapuh, tidak mungkin bisa berdiri dengan tegar serta kuat seperti saat ini. Kesabaran, ketabahan, senyum manis, canda tawamu mengajarkanku betapa indahnya hidup. Begitu baik Tuhan kepadaku. Ia mengirimkan sosokmu untuk mengisi dan menemani hari-hariku.
Aku teringat ketika banyak hal yang membuatku jatuh, kaulah yang selalu ada di belakangku. Dengan sigap, kau menangkapku agar tidak jatuh dari hal-hal yang membuatku kecewa. Kau pendengar yang baik, pemberi nasihat dan masukan yang positif, merangkul dan menyemangatiku dikala aku terjatuh. Tak peduli berapa banyak orang yang menjelekanku, kau tetap percaya padaku.
Aku selalu ingat dengan hal-hal baik tentangmu. Tidak ada alasan bagiku untuk melupakan segala hal tentangmu. Kau terlalu berarti sampai aku tidak bisa menyampaikan kata-kata yang ingin aku ungkapkan padamu. Kau bagaikan pakaian tebal yang menutupi tubuhku, memberi kehangatan dikala aku kedinginan. Bagaikan bintang dan bulan yang selalu bersinar memancarkan cahaya indah di langit malam. Bagaikan embun pagi yang menyejukkan.
ADVERTISEMENT
Kau selalu bilang, “jadilah sosok kuat yang selalu semangat. Senyum ceria yang selalu bersukaria. Walau banyak rintangan yang menghalau, jangan jadikan mereka sebagai penghalau kesuksesanmu.”
Bukankah sosok yang baik akan selalu berada di lingkungan yang baik juga? Kau baik sekali kepadaku, bahkan aku tidak tahu bagaimana cara membalas seluruh kebaikanmu. Aku mungkin tidak bisa mengatakan ini kepadamu, terlalu malu untuk aku ungkapkan. Malu dengan semua perbuatan baikmu.
Percayalah, aku bahagia saat kita menghabiskan waktu bersama, membicarakan banyak hal seolah kaulah yang paling mengertiku dan akulah yang mengertimu. Waktu berputar sangat cepat, tidak bisa kuhentikan dengan tanganku, mulutku, tatapanku, bahkan kakiku.
Terima kasih selalu disisiku, menemaniku, menyemangatiku, dan merangkulku. Harapku semoga kau selalu berbahagia dan tetap menjadi sahabat terbaikku. Doa terbaikku selalu kupanjatkan untukmu, Sahabatku.
ADVERTISEMENT
Suka dan duka telah kita lewati bersama. Simpan dan kenanglah sepanjang masa, jangan pernah melupa. Agar nanti dapat menjadi sejarah di hari tua.
Dari aku, yang sangat menyayangimu. (Astrid Melanonia/Politeknik Negeri Jakarta)