Konten dari Pengguna

ENTREPRENEUR TALKSHOW: Tips Berbisnis Inovatif "Start Small and Persistent"

30 September 2017 11:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astrid Rahadiani Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada hari Sabtu, 30 September 2017 dalam acara Kumparan 1001 Lowongan, yang didatangi ratusan pelamar untuk jurnalis, terdapat talkshow tentang cara berbisnis yang inovatif dan kompetitif. Dengan Lucy Wiryono, David Song, dan Hana Keraf sebagai pembicara yang juga berlatar belakang sebagai entrepreneur, mereka membagikan tips bagaimana cara membangun bisnis yang baik.
ADVERTISEMENT
Lucy Wiryono yang dulunya adalah host olahraga tv swasta, sekarang sudah memiliki bisnis kuliner yang sukses, Holicow. Kini, ia telah memiliki 22 cabang rumah makan steak.
Berawal dari mendengar cerita suami yang kepengin makan wagyu. Nah, tetapi harga karena harga wagyu yang relatif mahal dan range harga yg bisa mencapai Rp 700ribu akhirnya, ia mencoba untuk membuat wagyu sendiri. "Masalahnya dia (suami) enak dibayarin kantor". Lalu, ia pun mencoba untuk beli daging wagyu di supermarket. Hingga ia dengan suami pun mencetuskan ide untuk berbisnis steak. Ide tersebut tercetus karena dengan harga wagyu yang relatif mahal, "harus jadi mentri dulu biar bisa makan wagyu" kata Lucy dalam talkshow. Dengan adanya inovasi wagyu "murah", ia ingin agar semua org bisa makan enak, dengan harga terjangkau.
ADVERTISEMENT
Selain steak, Holicow juga berinovasi makanan lain, seperti salah satunya Holi Nasi Goreng. Holi Nasi Goreng menyediakan nasi goreng dengan harga Rp 35ribu namun bisa makan sepuasnya. Holy Nasi Goreng ini tergagas karena melihat anak kuliahan yang suka nongkrong. Nah, enak kan bisa nongkrong dan juga kenyang dengan hanya bayar Rp 35 ribu aja?
Lalu ada David song, founder Axioo Photography. Berawal dari ingin memcahkan masalah hidupnya yaitu "bokek". Ia hanya memiliki satu kamera lalu memnggunakannya untuk memotret acara pernikahan teman-teman terdekat dan dari sana peminatnya banyak. Namun, ia minder karena ia bukan lulusan fotografi. Ia pun berusaha memutar otak, karena minimnya budget untuk mulai berbisnis dan menerima tawaran-tawaran memotrer.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya ia hanya bergerak di fotografi, lalu ia memulai untuk videografi. Tidak hanya wedding, ia juga membuat kisah perjalanan pasangan dari masa kehamilan hingga kelahiran. Ia pun juga bekerja sama dengan Rumah Sakit besar dan membangun studio di dalamnya yang bernama "Baby Axioo". Selain itu, ia juga berkolaborasi dengan luar negeri dan menamakan companynya "Sweet Escape".
Yang terakhir ialah, Hana keraf, Co-founder du'Anyam yang memiliki prinsip "women empowering". Berawal di tahun 2013 di Flores, ia melihat keadaan ibu-ibu yang kesulitan untuk melahirkan karena jauh dari puskesmas dan bidan. Juga, patriarki yang sangat kental, menjadi para inu-ibu di Flores tidak memiliki uang tunai. Disitu, Hana berpikir, "bagaimana agar ibu-ibu tersebut memiliki akses uang tunai? Skill apa yang mereka miliki?" Lalu ia mencetuskan untuk membuat bisnis tenun dan anyaman dengan keahlian ibu-ibu di Flores sebagai suppliernya.
ADVERTISEMENT
Bermanfaat sekali bukan bisnis dari ketiga entrepreneur yang disebutkan? Nah, Dari melihat ketiga pebisnis yang memulai karirnya dari hal yang paling tidak terduga dan akhirnya menghasilkan hal yang besar tidak hanya bagi dirinya namun juga untuk orang lain, berikut tips dari mereka untuk menjadi pebisnis yang inovatif.
1. Passion
Memiliki passion bukan berarti hal yang kita sukai atau kita sukai. Menurut mba Lucy "passion itu bukan apa yang kota kerjakan, tapi apa impactnya". Menurutnya menjadi orang yang memyenangkan adalah passionnya.
2. Start small
Banyak kesempatan ketika kita observe dan melihat apa yang orang lain butuhkan. Ketika kita bisa melihat apa yang orang lain butuhkan dan apa masalah yang banyak terjadi, jangan hanya mengeluh namun pikirkanlah solusi dan jadikanlah solusi.
ADVERTISEMENT
3. Kompetitif
Gunakan kompetitor itu sebagai alat utul selalu berkembang dan terus menjadi inovatif. Tanpa kompetitor kamu tidak akan berusaha untuk maju. Namun, jangan lupa untuk jadikompetitor yang jujur.
4. Persistent
Ketika sudah memulai suatu bisnis, memang akan memakan waktu lama, tapi bersabarlah. Terus berusaha dan bersabar. Jangan hanya memikirkan diri sendiri, namun juga pikirkan ada berapa banyak manfaat yang bisa diberikan untuk orang lain