Konten dari Pengguna

Peti Mati Ramah Lingkungan, Produk Unik Arum Dalu Mekarsari Fair Trade

Sang Ayu Putu Astri Yashika
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Udayana
7 Juli 2024 8:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sang Ayu Putu Astri Yashika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah fair trade sudah tidak asing lagi di telinga penggiat ekonomi dan bisnis maupun masyarakat awam. Sejak tahun 1960-an, gagasan mengenai perdagangan adil ini mulai muncul sebagai gerakan alternatif yang berlandaskan pada prinsip keadilan (Home of Fair Trade Enterprises, nd). Gerakan ini berusaha untuk menjamin perlindungan atas hak para produsen yang selama ini cenderung dimiskinkan oleh sistem perdagangan liberal. Tujuan gerakan ini dapat tercapai melalui prinsip keadilan, transparansi, komunikasi, dan keadilan gender yang direalisasikan dengan pembentukan rantai distribusi yang lebih pendek, penguatan organisasi produsen, serta peningkatan partisipasi perempuan dalam sistem perdagangan.
gambar 1. Ilustrasi Fair Trade (sumber: www.freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
gambar 1. Ilustrasi Fair Trade (sumber: www.freepik.com)
Gerakan Fair Trade yang awalnya bermula dari negara-negara Eropa kini sudah berkembang hampir di semua negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, gerakan fair trade ini memiliki satu wadah utama, yaitu Forum Fair Trade Indonesia (FTTI). Sebagai sebuah organisasi payung bagi pelaku usaha fair trade di wilayah Indonesia, FTTI juga dikenal sebagai jaringan regional khusus untuk World Fair Trade Organization (WFTO) kawasan Asia yang bertugas sebagai mitra dalam usaha memberdayakan perdagangan adil di Indonesia, Asai, hingga Internasional. Hingga saat ini, ada 17 anggota FTTI, salah satunya adalah Arum Dalu Mekarsari yang beralamat di Bali.
gambar 2. Instagram Arum Dalu Mekarsari Fair Trade (sumber: Instagram)
Arum Dalu Mekarsari merupakan salah satu penggiat fair trade yang sudah berdiri sejak tahun 1991 dan mulai membangun kemitraan jangka panjang dengan beberapa organisasi fair trade international. Pada awal mula berdirinya, Arum Dalu Mekarsari menjadi sebuah lembaga pemasaran bagi berbagai produk kerajinan tangan Indonesia yang berasal dari berbagai daerah seperti Bali, Jawa, dan Kalimantan. Kemudian pada tahun 2004, Arum Dalu Mekarsari resmi bergabung dalam keanggotaan WFTO.
ADVERTISEMENT
Arum Dalu Mekarsari menjual berbagai produk kerajinan tangan seperti tas, perhiasan perak, kain, patung, lighting, mainan anak-anak, dan kerajinan lainnya yang khas Indonesia. Salah satu produk Arum Dalu Mekarsari Fair Trade yang terbilang cukup unik adalah peti mati ramah lingkungan yang sudah diproduksi sejak tahun 2008. Produk peti mati ini terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan seperti kayu dan rotan. Selain itu, cat yang digunakan pun merupakan cat dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Sebagai sebuah produk yang memang mengedepankan sustainability, proses standarisasi produk memerlukan waktu yang cukup lama karena juga harus memperhatikan standar permintaan buyer. Hingga saat ini, permintaan produk peti mati ramah lingkungan justru datang dari buyer luar negeri seperti Belanda, Jerman, Perancis, Amerika Serikat, dan Australia. Uniknya lagi, pada masa Covid-19, dimana sebagian besar penggiat fair trade mengalami penurunan permintaan terhadap produk, Arum Dalu Mekarsari justru menjadi salah satu fair trade yang permintaan produknya masih stabil.
ADVERTISEMENT
Menjadi bagian dari FTTI, menunjukkan bahwa Arum Dalu Mekarsari memiliki komitmen yang besar dalam upaya menciptakan sistem perdagangan yang adil bagi para pelaku usaha, terutama produsen. Hal ini terlihat dari berbagai aspek prinsip fair trade, yaitu (1) tidak adanya pekerja anak; (2) tidak adanya diskriminasi berdasarkan gender, disabilitas, agama, maupun etnis; (3) upah yang adil bagi pekerja kantoran maupun para pengrajin atau produsen produk, selain itu upah juga direvisi setiap dua tahun sekali karena mempertimbangkan inflasi; (4) kondisi kerja yang manusiawi dengan 6-8 jam/hari dan 6 hari/minggu; (5) pemberian manfaat sosial bagi karyawan kantor Denpasar melalui pembayaran iuran BPJS Kesehatan; (6) kesempatan pendidikan melalui pelatihan desain, standar kualitas, dan keselamatan kerja; (7) pelatihan kelompok produsen eksternal melalui manajemen kualitas, perhitungan harga, dan realisasi standar perdagangan yang adil; (8) semua standar keselamatan kerja terpenuhi; (9) dukungan terhadap lingkungan melalui upaya penghijauan, daur ulang dan pembuangan limbah yang ramah lingkungan, dan produksi produk yang sangat mempertimbangkan penggunaan bahan alami dan bahan daur ulang; dan (10) transparansi terhadap kontrak kerja, kontrak pasokan, penggajian, dan slip gaji (Fair Trade by Contigo, nd).
ADVERTISEMENT
Arum Dalu Mekarsari menjadi salah satu penggiat fair trade Indonesia yang sukses di pasar internasional dengan produknya yang unik dan khas Indonesia. Peti mati ramah lingkungan sebagai produk andalannya menjadikan Arum Dalu Mekarsari memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan usaha fair trade lainnya. Inovasi semacam ini perlu dicontoh oleh penggiat fair trade lain di Indonesia agar memiliki ciri khas dan keunikan produk tersendiri tetapi tetap mempertahankan keunikan kerajinan Indonesia.
Referensi:
Fair Trade by Contigo. (nd). Arum Dalu Mekar. Diakses pada 4 Juli 2024 dari https://fairtrade.contigo.de/?wiki=arum-dalu-mekar-2&lang=en#Country%20information
Home of Fair Trade Enterprises. (nd). About WFTO. Diakses pada 4 Juli 2024 dari https://wfto.com/
Kristianto, F. (2023). Peti Mati Ramah Lingkungan Made in Bali Diminati Pasar Luar Negeri. Diakses pada 4 Juli 2024 dari https://entrepreneur.bisnis.com/read/20230520/263/1657513/peti-mati-ramah-lingkungan-made-in-bali-diminati-pasar-luar-negeri
ADVERTISEMENT