Konten dari Pengguna

Inovasi Sains di Balik Cangkang Langkitang

Astuti
Dosen Fisika FMIPA Universitas Andalas
10 September 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cangkang langkitang (sumber: dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Cangkang langkitang (sumber: dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat kota Padang dapat dipastikan sudah sangat familiar dengan langkitang. Langkitang (Polymesoda erosa) merupakan jenis kerang yang banyak ditemukan di wilayah pesisir yang memiliki kondisi air payau.
ADVERTISEMENT
Langkitang yang telah dimasak atau diolah dapat ditemukan setiap hari di sepanjang kawasan wisata Pantai Padang. Olahan makanan ini sangat banyak digemari dan menjadi salah satu primadona jajanan tradisional di kawasan wisata tersebut.
Hanya bagian tubuh tertentu dari langkitang yang bisa dimakan, seperti bagian daging yang lunak. Sementara, bagian cangkang yang keras dibuang dan menjadi limbah yang dapat mengurangi kebersihan dan keindahan pantai.
Untuk mengurangi penumpukan limbah langkitang, perlu diambil langkah inovatif yang dapat mengubah limbah tersebut menjadi bahan bernilai tinggi. Artikel ini akan membahas tentang potensi yang dimiliki cangkang langkitang sebagai bahan biomaterial yang dapat digunakan sebagai bahan baku pada implan tulang dan gigi.
Kandungan Cangkang Langkitang
Cangkang langkitang mengandung kalsium karbonat dalam jumlah yang cukup tinggi. Kalsium karbonat ini dapat digunakan sebagai bahan baku dalam bidang biomaterial untuk membuat biokeramik. Biokeramik dari cangkang langkitang dapat diaplikasikan dalam dunia kedokteran gigi dan rekayasa tulang yang aman digunakan dan tidak beracun, sehingga berpotensi sebagai implan tulang dan gigi.
ADVERTISEMENT
Inovasi Langkitang Menghasilkan Biomaterial
Biomaterial merupakan bahan yang dirancang untuk berinteraksi dengan sistem biologis (tubuh makhluk hidup), baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini merujuk pada segala sesuatu yang berkaitan dengan pengobatan atau penyembuhan penyakit, gangguan, atau kondisi medis. Biomaterial dapat berasal dari alam atau hasil rekayasa manusia (sintetis) dan digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti implan, alat medis, prostetik, dan bahan pengobatan luka.
Pengolahan cangkang langkitang menjadi biomaterial secara umum dapat dilakukan dalam beberapa tahapan. Pertama-tama, cangkang dicuci hingga bersih, dijemur, kemudian dihancurkan hingga halus seperti serbuk. Agar ukuran serbuk seragam, cangkang yang telah halus disaring menggunakan saringan khusus.
Kemudian serbuk cangkang dipanaskan bahan pada suhu tinggi untuk menghilangkan zat-zat yang mudah menguap dan senyawa organik, sehingga diperoleh kalsium karbonat dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Serbuk yang dihasilkan kemudian dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai bentuk biomaterial sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Peluang dan Tantangan
Pemanfaatan cangkang langkitang tidak hanya memberikan ide inovatif sebagai bahan baku biomaterial dalam bidang kesehatan dan teknologi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Industri pengolahan cangkang dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Selain itu, dengan mengurangi limbah cangkang, kita dapat menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.
Untuk mewujudkan inovasi ini, dibutuhkan studi ilmiah lebih lanjut mengenai komposisi kimia dan sifat mekanik cangkang langkitang. Pengembangan teknologi untuk memproses cangkang menjadi serbuk kalsium karbonat dengan kemurnian yang tinggi juga sangat diperlukan agar sesuai dengan standar medis dan industri. Lebih lanjut, agar inovasi ini dapat diimplementasikan di Kota Padang, maka dukungan dan kebijakan pemerintah setempat akan berpengaruh signifikan.
ADVERTISEMENT