Jalanan Selalu Memberi Jawaban Bagi Para Perakit Mimpi

aisyah adilah
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
9 Desember 2022 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari aisyah adilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam hidup tentu ada suka dan duka, sebuah pepatah "usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil" memang benar adanya. Ketekunan dan kerja keras yang dilakukan oleh Ridho Kurnianto (20) untuk meraih impiannya menjadi anggota TNI AD demi mengubah garis kehidupan menjadi lebih baik kini terwujud.
Gambar 1: Ridho bersama Titin (sumber: Dok. pribadi)
Namun, apa yang Ridho raih tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perjalanan Ridho menempuh pendidikannya selama ini terbilang tidak mudah. Sebab ada beberapa faktor pemicu yang membuat Ridho akhirnya menjadi terpengaruh. Salah satunya adalah faktor perceraian kedua orangtuanya yang membuat Ridho sempat merasa terguncang dan hal tersebut membuat Ridho bertekad untuk mengubah hidupnya dengan mengikuti arahan ibunya, Titin (44) yang berkata bahwa di masa sekarang tidak apa jika kondisinya seperti ini, tapi dimasa depan kita harus keluar dari situasi ini mengubah garis kehidupan dan menjadi seseorang.
Gambar 2: Titin bersama beberapa anggota Komunitas Vespa (sumber: Dok. pribadi)
Saat perceraian itu Ridho dibawa ibunya bersama kakaknya dengan membawa bekal pakaian seadanya yang dibungkus dengan kain sprei dan uang simpanan secukupnya. Dengan kondisi tersebut mereka sempat mengalami kesusahan yang membuat mereka akhirnya bertemu dengan komunitas vespa jalanan yang sukarela membantu mereka sampai saat ini. Berawal dari Muktamar Muhammadiyah, Ridho dan ibunya mulai dikenal dalam komunitas tersebut karena sukarela membantu teman-teman dari komunitas tersebut dengan membantu teman sesama komunitasnya yang berasal dari luar daerah yang pada saat itu kesusahan mencari tempat tinggal. Tidak hanya menyediakan tempat tinggal, dengan kondisinya yang sedang susah saat itu dengan kebaikan hatinya Ibunya juga menjamu makanan dengan perbekalan seadanya.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan panjang ini Ridho bersama kakakknya dibesarkan oleh Ibunya sendirian tanpa bantuan dari keluarga lainnnya selama bertahun-tahun, “Alhamdulillah dalam keadaan susah sekalipun anak-anak saya adalah anak-anak yang hebat karena tidak pernah mengeluh,” jelas Ibunya. Ridho juga menceritakan bahwa ia sengaja diperkenalkan teman-teman dari komunitas vespa tersebut agar Ridho bisa belajar bahwa dunia memang keras dan juga agar mereka bisa tahu resiko apa yang akan mereka hadapi dengan melihat teman-teman ibunya.
Lalu faktor berikutnya pada saat Ridho mulai masuk SMA, Ridho merasa bahwa ia tidak bisa melanjutkan sekolah di tingkat menengah ini disebabkan karena ibunya yang mendadak sakit hingga sempat mengalami kritis, dan dokter mengatakan bahwa ibunya tidak bisa bertahan lama. Disitulah dia merasa bahwa dunia yang selama ini dia pijaki akan runtuh seketika. Lalu saat itu Ridho mendapat dukungan yang menguatkan dari kakaknya, "Tidak apa-apa kamu bisa melanjutkan sekolah kamu, urusan mama biar kakak yang bantu jagain, kamu harus bisa jadi anak yang baik di sekolah," ujar Kakaknya.
ADVERTISEMENT
Karena mendapat support yang baik dari orang terdekatnya akhirnya Ridho bisa melanjutkan sekolahnya hingga ia lulus. Melalui berbagai permasalahan tersebut Ridho mulai termotivasi untuk lebih semangat mengubah garis kehidupan mereka, apapun resikonya Ridho bertekad untuk mengangkat derajat Ibunya. Tidak apa jika mengalami kesulitan terlebih dahulu itu adalah sebuah proses kehidupan agar bisa menjadi lebih dewasa dan lebih baik lagi.
Dari sini kita bisa belajar untuk jangan pernah menghindari masalah besar maupun kecil, karena sejatinya manusia pasti akan selalu ada masalah yang jika terus menumpuk akan menjadi bom untuk diri sendiri maka jadikan masalah sebagai landasan untuk bangkit melompat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.