Konten dari Pengguna

Ibu Tempat Pendidikan Pertama bagi Anak

Asyyifa
Mahasiswa UIN jakarta Prodi Hukum Keluarga
23 November 2022 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asyyifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/cute-little-girl-hug-cuddle-excited-1660545943
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/cute-little-girl-hug-cuddle-excited-1660545943
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu, saya dibuat heran dengan pernyataan tetangga saya yang mengeluh kepada anaknya karena selalu menitipkan anak kepadanya dengan alasan kesibukan, lalu ia berkata "Sejatinya orang tua, yang bisa mendidik anaknya sendiri dan tidak merepotkan orang tuanya". Memang banyak yang mengatakan bahwa mendidik anak tidak harus selalu berada di sisinya, akan tetapi, dengan beberapa riset yang saya cari bahwa kesibukan orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya sehingga menjadikan alasan untuk menitipkan anaknya kepada orang tua, hal tersebut dapat dikategorikan tidak baik bahkan haram dalam pandangan Islam karena kezaliman kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
Orang tua atau lebih tepatnya seorang ibu yang mempunyai anak, telah diamanatkan oleh Allah swt untuk menjaga, merawat, menyayangi, dan mendidik anaknya. Sejatinya, seorang ibu bisa mendidik anaknya, karena ibu adalah pendidik pertama bagi anaknya, seperti yang diriwayatkan dalam hadis berikut:
الأم مدرسة الأولى
"Ibu merupakan tempat pendidikan pertama (bagi anaknya)" (HR. Muslim)
Memang tidak adil jika sepenuhnya disalahkan kepada seorang ibu, karena banyak wanita yang ingin mempunyai keadilan dalam hal pekerjaan, seperti wanita karir, aktivis, bahkan sampai terciptanya feminisme, akan tetapi, kita juga harus mengetahui bahwa dalam berkeluarga memiliki pertanggungjawaban masing masing menurut Islam, seperti hadis berikut yang diriwayatkan oleh Muslim:
وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ، وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
ADVERTISEMENT
"Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang perempuan adalah pemimpin atas urusan rumah suaminya dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggung jawabnya. Seorang pekerja rumah tangga bertanggung jawab memelihara barang milik majikannya dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya" (HR. Muslim no. 1829).
Bagaimanapun, sesibuknya orang tua mempunyai tanggung jawab untuk menjaga serta membesarkan anaknya dan sebaiknya orang tua bisa membagi waktu, walaupun harus bekerja dengan alasan ekonomi, karena rasulullah saw sudah berjihad untuk menyebarkan ajaran Islam akan pentingnya pendidikan terhadap anak.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pentingnya pendidikan rasulullah terhadap anak klik di sini
ADVERTISEMENT