news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Mudah Hidup Minim Sampah

Reh Atemalem
Perempuan, ibu, pejalan
Konten dari Pengguna
18 Juni 2019 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reh Atemalem tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sampah botol plastik Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah botol plastik Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017 jumlah penduduk Indonesia mencapai 261,89 juta jiwa. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2000 yang 'hanya' sebesar 206,26 juta jiwa. Pertanyaannya, manusia sejumlah itu, sampahnya sebanyak apa?
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, dalam salah satu event pernah menyampaikan kalau rata-rata penduduk Indonesia nyampah sebanyak 700 gram per hari. Angka itu kelihatan kecil, tapi coba dikalikan dengan jumlah penduduk keseluruhan.
Sampah-sampah ciptaan manusia di Indonesia itu harusnya mengalir ke tempat pembuangan sampah terdekat. Tapi praktiknya tidak demikian, banyak sampah yang menempuh jalan berbeda dan berakhir di perairan.
Petugas kebersihan dan sampah di jalanan. Foto: pribadi
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada satu kesempatan menyebutkan, Indonesia adalah salah satu negara penyumbang sampah plastik di lautan. Posisi Indonesia ada di nomor 2, setelah China dan sebelum Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.
Data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengamini pernyataan Menteri Susi dengan mengungkapkan data terkait. Volume sampah plastik di Indonesia luar biasa besar, mencapai 64 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
ADVERTISEMENT
Bumi sekarat. Sudah terlambat untuk tunjuk-menunjuk, mencari pihak yang paling bertanggung jawab. Mengurusi jutaan ton sampah memang perlu tangan panjang pemerintah, tapi sebagai warga kita bisa turut memberi bantuan. Mulai dari hal kecil yaitu mengurangi kemungkinan timbulnya sampah baru.
Ini beberapa cara yang bisa dilakukan, mulai dari diri sendiri.
1. Bawa tas belanja
Selalu membawa tas belanja yang dapat dipakai berulang kali tidaklah memberatkan. Bawa setiap hari ketika akan keluar rumah karena keinginan belanja seringkali muncul tiba-tiba. Lebih baik bersiap ketimbang nantinya harus menggunakan kantong plastik untuk membungkus barang-barang yang dibeli.
2. Bawa botol minuman
Data yang dilansir dari World Atlas menyebutkan, Indonesia adalah negara ke-4 pengguna botol plastik terbanyak di dunia. Tercatat penggunaan botol plastik di negara Indonesia mencapai 4,82 miliar. Informasi itu sejalan dengan data dari Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia, yang melaporkan penjualan minuman kemasan meningkat dari 12,8 miliar liter pada 2009 menjadi 23,1 miliar liter pada 2014.
ADVERTISEMENT
Bawa botol minum sendiri saat bepergian adalah cara termudah untuk mengurangi kemungkinan timbulnya sampah kemasan air minum. Isi penuh ketika berangkat dan isi ulang setiap menemukan sumber air. Selain berkontribusi untuk lingkungan, cara ini bisa bikin senyum di kantong kamu makin lebar.
3. Beli makanan seperlunya
Anjuran untuk membeli makanan seperlunya belum banyak didengungkan. Alasannya, sampah makanan dapat dibuang dengan lebih mudah dan tidak mengotori lingkungan (jadi kompos). Yang tidak semua orang tahu, proses itu butuh waktu. Agar sisa makanan dapat menjadi kompos lebih cepat, diperlukan komposter. Dibuang begitu saja tentu bisa, tapi tentu akan mengotori lingkungan.
Usahakan tidak membeli makanan dalam kondisi lapar agar acara belanja lebih terkendali.
ADVERTISEMENT
Salam minim sampah.
Reh Atemalem Menulis cerita perjalanan di: atemalem.com