Ramadan: Minus Sampah, Penuh Berkah

Reh Atemalem
Perempuan, ibu, pejalan
Konten dari Pengguna
20 Mei 2019 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reh Atemalem tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ramadan: Minus Sampah, Penuh Berkah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebagai bulan yang paling dimuliakan di antara bulan-bulan lainnya, Ramadan seharusnya menjadi ajang menebarkan dakwah dan kebaikan. Bukan hanya yang berhubungan langsung kepada pemilik jiwa, tetapi juga dengan sesama manusia dan pada alam tempat kita tinggal.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pada alam, perlakuan kita terbukti tidak demikian. Belum satu bulan, volume sampah naik hingga 20 persen lebih banyak dibanding bulan-bulan sebelumnya. Ratusan ton makanan terbuang setiap hari, bahkan totalnya mencapai 40 persen volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir.
Ilustrasi makanan buka puasa Foto: Shutterstock
Selama Ramadan, lakukan 6 cara mudah ini untuk bumi yang lebih baik, yuk.
1. Membeli makanan yang tidak menggunakan kemasan plastik baik untuk berbuka maupun sahur. Akan lebih baik jika saat berbelanja, sudah menyiapkan kemasan/kotak makan sendiri dari rumah.
2. Membawa botol minum yang sudah diisi air terlebih dulu saat akan bepergian. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan membeli air minum dalam kemasan saat waktunya berbuka puasa.
3. Habiskan makananmu. Ingatlah setiap sendok makanan sudah melalui jalan yang panjang sebelum terhidang di depanmu.
ADVERTISEMENT
4. Bawa tas kain setiap hari. Tas ini akan banyak berfungsi saat Ramadan, misalnya sebagai pembungkus saat membeli makanan di luar rumah. Setiap kali menggunakan tas kain, kita sudah berkontribusi mengurangi timbulnya satu lagi sampah kantong plastik.
5. Jika kamu menjadi panitia acara buka puasa atau sahur bersama, upayakan untuk menghidangkan makanan besar secara prasmanan dan memilih makanan kecil (takjil) yang minim sampah atau pembungkus plastik.
6. Tolaklah plastik, tisu, sedotan plastik, dan kemasan styrofoam selama bulan Ramadan, dan lanjutkan kebiasaan baik ini pada bulan-bulan berikutnya.
Kontribusi kita pada bumi mungkin terlihat kecil. Tapi bayangkan bagaimana jika kebiasaan baik ini dilakukan tidak hanya oleh kita, tapi juga oleh sekelompok orang dan terus bergulir hingga menjadi gerakan yang besar!
ADVERTISEMENT
Tidak ada kata terlambat untuk menyayangi bumi yang diamanahkan pada kita. Mulai sekarang, untuk Ramadan yang lebih baik dari bulan sebelumnya.
/salam hijau Ramadan.
Reh Atemalem Menulis cerita perjalanan di: atemalem.com