Konten dari Pengguna

Jenang Legendaris, Kuliner Khas Pasar Beringharjo

Atha Irba Falah
Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2 Desember 2023 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Atha Irba Falah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Bu Darmini Penjual Jenang Legendaris (Senin(27/11/2023))
zoom-in-whitePerbesar
Potret Bu Darmini Penjual Jenang Legendaris (Senin(27/11/2023))
ADVERTISEMENT
Yogyakarta – Bu Darmini seorang perempuan berumur 67 tahun kini sukses menekuni jualannya hingga 25 tahun. Penjual Jenang atau bubur campur legendaris ini sempat mengalami kerugian karena tidak adanya pembeli. Namun, penjualan Jenang Legendaris Bu Darmini meningkat pesat hingga menjadi primadona di Pasar Beringharjo.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya Bu Darmini sempat diremehkan oleh orang lain, “Dulu jualan saya sempat hanya dipandang sebelah mata, mereka hanya bertanya ini apa sambil mengaduk-aduk bubur saya tanpa membelinya” ujar beliau. Walaupun demikian, Bu Darmini tetap menekuni jualannya hingga saat ini memiliki banyak pelanggan.
Lapak Jenang Legendaris Bu Darmini berdiri sejak tahun 1998 tepatnya di pintu B4 selatan Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Bu Darmini mulai berjualan sejak harga jenang 500 perak hingga kini seharga 10 ribu rupiah. Saat berjualan Bu Darmini tidak sendirian, ia ditemani anak ketiganya yang bernama Mba Yuni atau akrab dipanggil Mba Yunet.
Bu Darmini menceritakan, awal mula beliau berjualan karena merasa bosan hanya duduk diam dirumah saja. Berawal dari rasa bosan, siapa sangka bahwa itu merupakan awal dari kesuksesan Jenang Bu Darmini. Menurut beliau, jualannya laku semenjak ada pelanggan yang menyukai Jenang Legendaris buatannya dan mempromosikannya dari mulut ke mulut.
ADVERTISEMENT
Lapak Jenang ini buka mulai pukul 09.00 WIB hingga habis. Meskipun jualannya sudah banyak dikenal orang, beliau tidak menyediakan banyak stok karena prinsip dari Bu Darmini itu berjualan hingga persediaan bubur habis. Pembuatan bubur masih menggunakan cara tradisional tanpa menggunakan takaran ataupun timbangan.
Jenang Legendaris Bu Darmini tetap eksis hingga saat ini. Hal tersebut dikarenakan mayoritas pedagang di Pasar Beringharjo berjualan lumpia dan bakpia. Oleh karena itu, Bu Darmini tetap mempertahankan jualannya agar pelanggannya tidak merasa kecewa.